Pengajaran Konvensional Kajian Teori 1. Mengajar

33 hal yang abstrak atau diajak ke objek-objek sebenarnya yang ada kaitannya dengan materi, tetapi objek-objek tersebutlah yang dihadirkan. Dengan menampilkan gambar-gambar yang bergerak animasi, mentautkan antara materi bahan ajar yang telah diprogram sedemikan rupa akan memberikan “pengalaman lapangan” yang mungkin sulit dilakukan tanpa media tersebut.

8. Pengajaran Konvensional

Menurut Marpaung 2003, Brookst melukiskan pembelajaran tradisional di kelas sebagai berikut: a Kurikulum disajikan dari bagian-bagian menuju ke keseluruhan dengan menekankan ketrampilan-ketrampilan dasar. b Keterikatan yang ketat pada kurikulum yang sudah ditetapkan dinilai tinggi. c Aktivitas kurikulum bertitik berat pada buku teks dan lembar kerja. d Siswa dinggap sebagai “kotak kosong” yang dapat diisi oleh guru dengan informasi-informasi. e Guru pada umumnya bertindak menurut dikdatik yang menseminasikan informasi ke siswa f Guru menggunakan jawaban yang benar sebagai tanda siswa belajar. Siswa bekerja secara sendiri-sendiri. Menurut Marpaung 2003 yang sering mengamati pembelajaran matematika yang menggunakan pembelajaran konvensional di kelas bependapat bahwa pembelajaran matematika itu: a Mekanistik, otomistik, dan behaviorik. b Mengutakan pemahaman instrumental, yaitu siswa menggunakan rumus tertentu dalam menyelesaikan suatu masalah tanpa mengerti bagaimana rumus itu diturunkan dan mengapa rumus itu dapat digunakan untuk masalah tersebut c Cenderung menstranfer pengetahuan matematika ke pikiran siswa 34 d Bersifat mengantar siswa ke tujuan, bukan mengarahkan e Mempraktekkan hukuman atau tegoran daripada motivasi. f Mengutamakan mental dan mengasingkan tubuh. g Mengembangkan persaingan individual, bukan kerjasama. h Kurang memperhatikan aspek budaya atau alam setempat. i Menggunakan paradigma mengajar. j Menggunakan asesmen berbentuk objektif untuk mengetahui apa yang tidak diketahui siswa Proses pembelajaran yang mekanistis sebagian disumbang oleh assessment yang berbentuk tes obyektif, yang mementingkan produk dari pada proses. Assessment yang digunakan selama ini pada dasarnya hanya mengungkapkan kognitif tingkat rendah dan tidak memberi peluang pada siswa untuk menunjukkan cara berpikirnya dalam menyelesaikan suatu masalah. Perbedaan individual dalam memproses suatu informasi tidak mendapat perhatian. Setiap soal dalam tes mempunyai satu pilihan yang benar, yang berarti penyelesaian masalah adalah tunggal. Dari sini terlihat bahwa mengajar hanyalah mentransfer pengetahuan dari guru ke murid, sehingga pusat perhatian ada pada guru. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran konvensional adalah sebagai berikut: a. Kelebihan 1 Pembelajaran dapat sesuai dengan waktu yang direncanakan 2 Kelas relatif teratur, tenang tidak ramai 3 Daya serap dan target kurikulum pembelajaran guru dapat tercapai 4 Dapat menampung siswa banyak 5 Guru tidak direpotkan dengan administrasi yang berbeda-beda karena administrasi guru tetap monoton b. Kelemahan 1 Pembelajaran terpusat pada guru teacher center sehingga terbentuk komunikasi searah dan berakibat guru aktif sedangkan siswa pasif. 35 2 Pemahaman siswa cenderung bersifat instrumen dan bersifat sementara karena siswa dianggap sebagai botol kosong 3 Aktivitas kurikulum bertitik berat pada buku tulis dan lembar kerja siswa. Karena pembelajaran berorientasi pada output seperti hasil UASUAN

9. Aktivitas Belajar Siswa

Dokumen yang terkait

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

4 54 248

Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2007 – 2008

1 26 227

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XII IPS SMA NEGERI KOTA SURAKARTA TAHUN 2008 2009

1 4 96

Eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe stad pada pokok bahasan fungsi ditinjau dari motivasi belajar siswa kelas viii Smp negeri kota surakarta Tahun pelajaran 2008 2009

0 3 100

Eksperimentasi pembelajaran matematika melalui pendekatan realistik ditinjau dari gaya belajar siswa kelas v sd di kecamatan leuwisari tasikmalaya Tahun pelajaran 2008 2009

1 4 82

Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Humanistik Berbasis Konstruktivistik Menggunakan ICT Ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa

0 4 8

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 WONOGIRI TAHUN AJARAN 2009/ 2010.

0 1 9

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE RESITASI MENGGUNAKAN LKS DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII MTsN CEPOGO, BOYOLALI TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 1 8

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAVI DAN RME PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA (Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 8 Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009).

0 1 12

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN “SAVI” DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA ( Eksperimen pada siswa kelas VIII Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009 SMP Negeri 1 Wuryantoro).

0 0 11