Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan Hipotesis Tindakan

b. Aturan main metode make a match

Aturan main pada metode make a match yaitu siswa diminta untuk mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban soal sebelum batas waktunya, dan siswa yang dapat menemukan terlebih dahulu pasangannya atau dapat mencocokkan kartunya diberi poin. Menurut Suyatno, langkah-langkah metode make a match yaitu: 22 1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang b erisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban. 2. Setiap siswa mendapat satu buah kartu. 3. Tiap siswa memikirkan jawaban soal dari kartu yang dipegang. 4. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya soal jawaban. 5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin. 6. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya. Demikian seterusnya. 7. Kesimpulan. 8. Penutup. Pada aturan main di atas dapat juga dilakukan secara bervariasi, misalkan metode make a match tersebut bisa dilakukan di dalam ruangan atau di luar ruangan, sehingga siswa tidak bosan dan pembelajaran kooperatif metode make a match ini akan tetap menarik perhatian.

E. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan

Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran matematika, menjadi persoalan untuk mencari penyelesaian dari masalah tersebut. Dalam hal ini pendidik berupaya agar siswa tidak mengalami kejenuhan dan bosan dalam mengikuti pelajaran matematika, sehingga siswa dapat belajar m atematika 22 Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif , Sidoarjo:Masmedia Buana Pustaka , 2009, cet. I, h. 51 dengan fun dan memeberikan perhatiannya pada materi pelajaran matematika yang disampaikan oleh pendidik. metode make a match sangat cocok digunakan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa, karena make a match merupakan metode yang bisa dibilang beda dengan metode yang lain. Metode ini selain bermanfaat memperdalam pemahaman materi atau konsep matematika, make a match juga bisa dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan permainan, sehingga ketika metode ini diterapkan, suasana proses pembelajaran akan terkesan menyenangkan, dan metode ini dilakukan secara berulang -ulang, setelah satu sesi berjalan, kartu akan dikocok kembali sehingga siswa akan mendapatkan jenis soal yang berbeda dari sebelumnya, sehingga siswa akan memahami berbagai jenis soal dan siswa juga bisa terlatih mengerjakan berbagai macam soal matematika Berdasarkan pemikiran yang telah dipaparkan di atas, maka diharapkan bahwa dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif metode make a match, dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan perhatian siswa dalam pembelajaran matematika.

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan teori yang telah diuraikan maka peneliti mengajukan hipotesis tindakan sebagai berikut: Penerapan model pembelajaran kooperatif metode make a match pada pelajaran matematika dapat meningkatkan perhatian siswa pada pembelajaran matematika . 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP YMJ Ciputat Tangerang Selatan Banten 2. Waktu penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas VIIB pada semester genap tahun ajaran 20092010, dimulai dari bulan Maret 2010 sampai dengan bulan Mei 2010. Tabel 1 Jadwal Penelitian No Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni 1 Persiapan dan perencanaan √ √ 2 Observasi Studi lapangan √ √ 3 Pelaksanaan Pembelajaran √ √ √ 4 Analisis Data √ 5 Laporan penelitian √

B. Metode Penelitian dan Desain Intervensi Tindakan

Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan yang difokuskan pada situasi kelas, atau lazim dikenal dengan Classroom Action Research, yaitu penelitian yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran. 1 Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan professionalisme pendidik dalam menangani proses pembelajaran. 1 Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, Cet. VI, hlm. 58