Pemeriksaan Keabsahan Data DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL
66
3 Siswa meresponmengerjakan soal yang
diberikan guru 93,488
96,7 4
Siswa meresponmenanggapi pertanyaan yang diberikan temannya
4,238 11,2
5 Siswa merespon dan antusias dalam
penerapan metode make a match 94,625
98,3 Rata-rata
56,6 72,82
Berdasarkan tabel 8 diperoleh informasi bahwa rata -rata persentase perhatian siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan 16,22,
siklus I memiliki rata -rata sebesar 56,6 dan rata-rata pada siklus II sebesar 72, 82. Rata-rata aspek siswa memperhatikan penjelasan guru
pada siklus II adalah 91,4. Hal ini menunjukkan bahwa diasaat guru atau peneliti menjelaskan materi pada siklus II, hampir seluruh siswa
memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh peneliti. Sedangkan rata-rata aspek siswa
memperhatikan temannya ketika
temannya memberi tanggapan atau pertanyaan memiliki rata -rata 66,5, jika dilihat selama proses pembelajaran di kelas, siswa jarang sekali
menanggapi pertanyaan atau jawaban yang diutarakan oleh tem annya sendiri. Ada beberapa siswa yang mau menanggapi pertanyaan temanny a,
tapi sebelumnya peneliti harus menawarkan terlebih dahulu kepada siswa yang lain, apakah ada yang mau menanggapi pertanyaaan temannya.
Terkadang juga peneliti menunjuk siswa secara langsung untuk menanggapi pertanyaan temannya.
Meskipun aspek tersebut b elum memenuhi indikator keberhasilan, akan tetapi jika dilihat, dari siklus I ke
siklus II aspek tersebut mengalami kenaikan sebesar 6,97. Dan dilihat dari rata-rata tersebut, indikator perhatian siswa tersebut sudah bisa
dikatakan baik. Selama penerapan metode make a match berlangsung, siswa
memberikan respon yang positif pada penerapan metode make a match. Mereka terlihat sangat senang dengan diterapkannya metode make a
match. Pada saat penerapan metode make a match, siswa sangat antusias
67
untuk melaksanakan metode ini, walaupun ada beberapa siswa yang tidak kooperatif dengan penerapan metode ini. Pada siklus II, rata-rata siswa
merespon dan antusias dalam penerapan metode make a match adalah 98,3. Hal ini menunjukkan bahwa rata -rata tersebut sudah bisa dikatakan
sangat baik. siswa juga sangat merespon dan mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh peneliti saat akhir pembelajaran.
Rata-rata siswa meresponmengerjakan soal yang diberikan guru pada siklus II
memiliki rata-rata 96,7. Untuk indikator siswa meresponmengerjakan soal yang diberikan guru memiliki rata-rata yang
sangat baik. Hampir seluruh siswa mengerjakan soal evaluasi di akhir pembelajara dan mengumpulkannya.
Dilihat dari tabel 8, tindakan pada siklus II sudah bisa meningkatkan sebagian besar hasil observasi perhatian siswa pada siklus I. namun masih
ada satu aspek perhatian siswa yang masih belum bisa ditingkatkan yakni aspek siswa meresponmenanggapi pertanyaan yang diberikan temannya.
Pada siklus I aspek tersebut memiliki rata -rata 4,238, dan pada siklus II memiliki rata-rata 11,2. Meskipun aspek tersebut belum memenuhi
indikator keberhasilan, jika dilihat dari siklus I ke siklus II aspek tersebut mengalami kenaikan sebesar 6,97.
Hasil wawancara dengan guru dan siswa memberikan informasi bahwa siswa sangat merespon baik metode make a match ini dan guru
kelas juga menganggap bahwa penerapan metode make a match ini telah dilaksanakan dengan sangat baik, dan penelitian ini bisa dikatakan sudah
berhasil, keberhasilan ini dapat dibuktikan pertama dari hasil belajar yang diperoleh siswa, hasil mereka sudah tidak ada yang di bawah KKM.
Mudah-mudahan nilai mereka akan tetap seperti ini. Keberhasilan yang ke dua dapat dilihat ketika para siswa diberikan soal pada akhir pertemuan,
mereka semangat mengerjakan lalu mengumpulkannya. 2. Hasil belajar matematika