Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu
di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap
koefisien muatan faktor, jika nilai t 1.96 artinya item tersebut signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran decision control
disajikan pada tabel 3.9 Tabel 3.9.
Muatan Faktor Item Decision Control
ITEM Koefisien
Standar Error Nilai t
Signifikan 3
0.63 0.10
6.66 √
6 0.11
0.09 1.21
X 9
0.34 0.09
3.67 √
12 0.50
0.09 5.51
√ 15
0.04 0.09
0.49 X
18 0.50
0.09 5.51
√ 21
0.43 0.09
4.82 √
Keterangan: tanda √ = signifikan nilai t 1.96, × = tidak signifikan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 5 item yang signifikan t 1.96 dan 2 item yang tidak signifikan t 1,96 yaitu item nomor 6 dan 15. Dengan demikian,
item-item tersebutakan di drop, yang berarti item tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor. Hanya ada 5 item yang bobot nilainya akan
diikutsertakan dalam analisis uji hipotesis.
3.8.3 Uji Validitas Konstruk Komunikasi Interpersonal
Pada skala komunikasi interpersonal ini terdapat 20 item yang terdapat dalam lima dimensi, yaitu self concept, ability, skill experience, emotion dan self disclosure
dengan penjelasan uji validitas sebagai berikut:
a. Dimensi Self Concept
Peneliti menguji apakah 4 item yang ada bersifat unidimensional mengukur satu faktor yaitu self concept.Dari hasil analisis CFA yang dilakukan, model satu faktor
langsung fit dengan chi-square = 3.15, df = 2, p-value = 0.20695, RMSEA= 0.054. Artinya, model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh
item hanya mengukur satu faktor saja yaitu self concept. Model fit tersebut ditunjukkan pada gambar 3.5 berikut:
Gambar 3.5. Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Self Concept
Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu
di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap
koefisien muatan faktor, jika nilai t 1.96 artinya item tersebut signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran self concept
disajikan pada tabel 3.10. Tabel 3.10.
Muatan Faktor Item Self Concept
ITEM Koefisien
Standar Error Nilai t
Signifikan 4
0.83 0.19
4.36 √
6 0.27
0.10 2.81
√ 11
0.37 0.11
3.42 √
18 0.28
0.10 2.87
√ Keterangan: tanda √ = signifikan nilai t 1.96, × = tidak signifikan
Dari tabel 3.10 dapat kita lihat bahwa seluruh item signifikan t 1,96 dan semua koefisien bermuatan positif. Artinya semua koefisien muatan faktor dari item
sesuai dengan sifat item, yang mana semuanya bersifat favorable. Dengan demikian item-item tersebut tidak akan di drop dan ada 4 item yang bobot nilainya akan
diikutsertakan dalam analisis uji hipotesis.
b. Dimensi Ability
Lalu dari hasil analisis CFA yang dilakukan pada 4 item dimensi ability, model satu faktor tidak fit dengan chi-square = 13.61, df= 2, p-value = 0.00111, RMSEA=
0.171. Oleh sebab itu peneliti melakukan modifikasi sebanyak 2 kali terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item diperbolehkan berkorelasi dengan
item lainnya, sehingga diperoleh model fit. Dengan nilai chi-square = 0.58, df = 1, p- value = 0.44538, RMSEA=0.000.Artinya, model dengan satu faktor unidimensional
dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu ability. Model fit tersebut ditunjukkan pada gambar 3.6 berikut: