diolah untuk mendapatkan faktor skor pada tiap skala. Dengan demikian perbedaan kemampuan masing-masing item dalam mengukur apa yang hendak diukur ikut
menentukan dalam menghitung faktor skor true score. True score inilah yang dianalisis dalam penelitian ini.
Untuk kemudahan didalam penafsiran hasil analisis maka penulis mentransformasikan faktor skor yang diukur dalam skala baku Z score menjadi T
score yang memiliki mean = 50 dan standar deviasi SD = 10 sehingga tidak ada responden yang mendapat skor negatif. Adapun rumus T score adalah:
T score = 10 x skor faktor + 50
Untuk menguji validitas alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Confirmatory Factor Analysis CFA dengan software LISREL
8.70. Uji validitas tiap alat ukur akan dipaparkan dalam sub bab berikut. 3.8.1
Uji Validitas Konstruk Adiksi Game Online
Pada skala adiksi game online ini terdapat 21 item yang terdapat dalam tujuh dimensi yaitu salience, mood modification, tolerance, withdrawal symptoms, conflict, relapse
dan problems, dengan penjelasan uji validitas sebagai berikut: Peneliti menguji apakah 7 item yang ada bersifat unidimensional mengukur
satu faktor yaitu adiksi game online. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan, model satu faktor tidak fit, dengan chi-square = 651.81, df=189, p-value = 0.00000,
RMSEA=0.111. Oleh sebab itu peneliti melakukan modifikasi sebanyak 49 kali
terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item diperbolehkan berkorelasi dengan item lainnya, sehingga diperoleh model fit. Dengan nilai chi-
square = 167.28 df=141, p-value = 0.06472, RMSEA=0.031. Nilai Chi –Square
menghasilkan P-value 0,05 tidak signifikan, yang artinya model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima di mana seluruh item mengukur satu faktor aja
yaitu adiksi game online. Seperti pada gambar 3.1 berikut:
Gambar 3.1. Hasil Analisis Faktor Konfirmatorik Adiksi Game Online
Langkah selanjutnya adalah melihat signifikan atau tidaknya item dalam mengukur apa yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tertentu perlu
di drop atau tidak. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap
koefisien muatan faktor, jika nilai t 1.96 artinya item tersebut signifikan dan begitu juga sebaliknya. Koefisien muatan faktor untuk item pengukuran adiksi game online
disajikan pada tabel 3.6.
Tabel 3.6. Muatan Faktor Item Adiksi Game Online
ITEM Koefisien
Standar Error
Nilai t Signifikan
1 0.35
0.07 5.09
√ 2
0.51 0.07
7.45 √
3 0.47
0.06 7.29
√ 4
0.51 0.06
7.98 √
5 0.54
0.06 8.44
√ 6
0.55 0.07
8.41 √
7 0.47
0.07 6.98
√ 8
0.43 0.07
6.22 √
9 0.13
0.07 1.90
X 10
0.39 0.07
5.57 √
11 0.61
0.06 9.60
√ 12
0.46 0.06
7.14 √
13 0.58
0.07 8.81
√ 14
0.50 0.07
7.01 √
15 0.73
0.06 11.81
√ 16
0.45 0.07
6.86 √
17 0.73
0.07 11.04
√ 18
0.78 0.07
11.91 √
19 0.48
0.06 7.57
√ 20
0.60 0.07
8.73 √
21 0.39
0.07 5.71
√ Keterangan: tanda √ = signifikan nilai t 1.96, × = tidak signifikan
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ada 20 item yang signifikan t 1.96 dan 1 item yang tidak signifikan t 1,96 yaitu item nomor 9. Dengan demikian,
item nomor 9 akan di drop yang berarti item tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor dan ada 20 item yang bobot nilainya akan diikutsertakan
dalam analisis uji hipotesis.
3.8.2 Uji Validitas Konstruk Self Control
Pada skala self control ini terdapat 21 item yang terdapat dalam tiga dimensi yaitu behavior control, cognitive control dan decision control, dengan penjelasan uji
validitas sebagai berikut:
a. Dimensi Behavior Control
Peneliti menguji apakah 7 item yang ada bersifat unidimensional mengukur satu faktor yaitu behavior control.Dari hasil analisis CFA yang dilakukan, model satu
faktor tidak fit, dengan chi-square=28.52, df=14, p-value = 0.01212, RMSEA=0.072. Oleh sebab itu peneliti melakukan modifikasi sebanyak 3 kali terhadap model dimana
kesalahan pengukuran pada beberapa item diperbolehkan berkorelasi dengan item lainnya, sehingga diperoleh model fit. Dengan nilai chi-square = 15.52,df=12, p-
value = 0.21443, RMSEA=0.038. Artinya,model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh item hanya mengukur satu faktor saja yaitu behavior
control.Seperti pada gambar 3.2 berikut :
Gambar 3.2. Hasil Analisis Faktor Behavior Control
Peneliti selanjutnya melihat apakah signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur atau tidak, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di-
drop atau tidak. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian hipotesis tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai-t bagi
setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.7: