15
3. Kualitas Pembelajaran
Menurut Estioni Hamdani, 2011: 194 kualitas dapat juga dimaknai dengan istilah mutu atau kefektifan. Secara definif, efektivitas dapat
dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasaran yang diharapkan. Kualitas pembelajaran diartikan sebagai mempersoalkan
bagaimana kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama ini berjalan dengan baik serta menghasilkan luaran yang baik pula Hamzah, 2011: 153.
Kualitas pembelajaran yang dimaknasi sebagai efektivitas pembelajaran merupakan pencapaian tujuan pembelajaran berupa peningkatan keterampilan
dan pengetahuan serta pengembangan sikap dalam proses pembelajaran. Peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilihat dari aspek berikut, yaitu 1
peningkatan pengetahuan, 2 peningkatan keterampilan, 3 perubahan sikap, 4 perilaku, 5 kemampuan adaptasi, 6 peningkatan integrasi, 7
peningkatan partisipasi, 8 peningkatan interaksi kultural ini dijadikan sebagai acuan dalam mennetukan efektivitas pembelajaran yang juga sebagai
penentu keberhasilan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa Hamdani, 2011: 194.
Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan kualitas pembelajaran merupakan kegiatan belajar dan pembelajaran yang berlangsung
secara efektif sehingga mendapatkan hasil sesuai tujuan yang diharapkan. Suatu pembelajaran dapat dikatakan berkualitas jika dapat mengubah sikap,
perilaku dan keterampilan peserta didik dikaitkan dengan tujuan
16
pendidikannya. Dalam penelitian ini, yang akan dikaji untuk meningkatkan kualitas pembelajaran adalah proses pembelajaran yang terkait dengan
aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran dan hasil belajar.
4. Pengertian Hasil Belajar
Oemar Hamalik 2009: 112 menyatakan bahwa hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang
tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Gagne Suprijono, 2012: 2 menyatakan bahwa belajar
adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses
pertumbuhan seseorang secara alamiah. Bloom Nana Sudjana, 2005: 22 mengklasifikasikan hasil belajar
menjadi 3 ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. a.
Ranah Kognitif Pengukuran ranah kognitif menggungakan Taksonomi Bloom. Untuk
ranah kognitif biasa dilambangkan dengan C. Domain ranah kognitif meliputi C1 Pengetahuan, C2 Pemahaman, C3 Aplikasi, C4
Analisis, C5 Evaluasi, C6 MembuatBerkreasi Endang Poerwanti, 2008: 1.23.
17
1 Pengetahuan, pada tingkat ini seseorang dituntut untuk mampu
mengenali dan mengetahui adanya konsep, fakta, istilah tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya.
2 Pemahaman, untuk tingkat ini siswa dituntut untuk dapat memahami
dan mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang disampaikan serta dapat memanfaatkan isinya tanpa harus menghubungkan dengan
hal lain. 3
Aplikasi, pada tingkat ini siswa dituntut untuk sanggup menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, atau
teori-teori dalam situasi baru dan konkret. 4
Analisis, merupakan tingkat kemampuan yang menuntut untuk dapat menguraikan suatu situasi dan keadaan tertentu dalam unsur atau
komponen pembentuknya. 5
Evaluasi, penilaian mengacu pada kemampuan membuat keputusan tentang nilai materi pembelajaran pernyataan, novel, puisi, laporan
untuk tujuan tertentu. Keputusan itu didasarkan pada kriteria tertentu. 6
Membuat, membuat mengacu pada kemampuan menempatkan beberapa elemen secara bersama-sama untuk membangun suatu
keseluruhan yang logis dan fungsional, dan mengatur elemen-elemen tersebut ke dalam pola atau struktur yang baru.
18
b. Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan kepekaan menerima rangsangan dari luar, jawaban
atau reaksi aktif berpartisipasi, penilaian menerima kesepakatan terhadap nilai, organisasi menghubungkan nilai-nilai yang dipelajari,
dan internailisasi keterpaduan semua nilai dalam tingkah lakunya Nana Sudjana, 2005: 23
c. Ranah Psikomotor
Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Terdapat enam tingkatan keterampilan, yaitu
gerakan refleks keterampilan pada gerakan yang tidak sadar, keterampilan pada gerakan-gerakan dasar, kemampuan perseptual
membedakan visual, auditif, motoris, dan lain-lain, kemampuan di bidang fisik kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan, gerakan-gerakan
skill dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang kompleks, dan kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi gerakan
ekspresif dan interpretatif Nana Sudjana, 2005: 23. Sutratinah Tirtonegoro 2001: 43 mengemukakan bahwa hasil belajar
adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha besar. Dengan mengetahui hasil belajar siswa, guru dapat mengetahui kedudukan siswa di dalam kelas,
apakah siswa termasuk kelompok yang pandai, sedang, atau kurang. Untuk mengetahui kategori siswa mengenai kelakuan, kepandaian, dan kemajuan
19
pada akhir semester hasil belajar tersebut dinyatakan dengan dalam bentuk angka, huruf, maupun simbol.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar