79
b. Ranah Psikomotor
Tabel 13. Hasil Observasi Siswa Ranah Psikomotor Siklus I Pertemuan Kedua
No. Pernyataan
Skor Rata-rata
1. Ikut serta mengerjakan LKS dalam
kelompok 109
3,3 2.
Berinteraksi dalam kelompok 105
3,18 3.
Aktif mencari pasangan kartu yang dimilikinya
117 3,54
4. Aktif dalam menyampaikan pendapat
96 2,90
5. Menjawab pertanyaan yang diajukan guru
95 2,87
6. Mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas 103
3,12 Sumber: lampiran 24 halaman 185
Dari hasil observasi di atas, dibandingkan dengan siklus I
pertemuan pertama, perolehan skor pada siklus I pertemuan kedua mengalami peningkatan. Namun pada ranah psikomotor masih ada
dua butir pernyataan yang belum mencapai batas minimum perolehan skor, yaitu 4 aktif dalam menyampaikan pendapat dan 5 menjawab
pertanyaan yang diajukan guru.
d. Refleksi Tindakan Siklus I
Refleksi pada siklus I bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru dan
peneliti melakukan evaluasi terhadap langkah-langkah pembelajaran yang telah dilakukan untuk diperbaiki pada siklus selanjutnya.
80
Berdasarkan hasil pengamatan, evaluasi, dan diskusi dengan guru ada beberapa hal yang dapat direfleksikan agar pelaksanaan pembelajaran
IPS dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match di kelas IVA SD Negeri Demakijo 1 dapat meningkatkan hasil belajar
IPS siswa. Berdasarkan data hasil belajar ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor dapat diketahui bahwa pelaksanaan penelitian tindakan pada siklus I baik pertemuan pertama maupun kedua sudah
meningkat. Namun, masih terdapat beberapa temuan atau masalah pada pelaksanaan siklus I. Temuan atau masalah tersebut adalah
sebagai berikut. 1.
Ranah Kognitif Data hasil tes belajar siklus I pertemuan pertama dan
pertemuan kedua menunjukkan adanya peningkatan dari pelaksanaan pra tindakan. Namun, pada penelitian tindakan
siklus I pertemuan pertama dan pertemuan kedua masih belum memenuhi kriteria keberhasilan penelitian, yaitu 75 dari
jumlah siswa memperoleh nilai ≥ 75 atau KKM. Pada siklus I pertemuan pertama ketuntasan belajar siswa hanya mencapai
57,68 dan pertemuan kedua sebesar 72,27.
81
2. Ranah Afektif
Hasil belajar ranah afektif pada penelitian tindakan siklus I mengalami peningkatan dari pertemuan pertama ke pertemuan
kedua. Namun, terdapat beberapa masalah pada saat proses pembelajaran terkait ranah afektif, antara lain sebagai berikut.
a. Siswa kurang memperhatikan guru selama proses
pembelajaran. Masih terdapat siswa yang asyik berbincang dengan temannya bahkan ada yang
menggambar. b.
Siswa kurang tepat wkatu dalam mengerjakan tugas, terutama ketika mengerjakan LKS. Waktu siswa banyak
yang terbuang
hanya untuk
menentukan ketua
kelompoknya. 3.
Ranah psikomotor Pada penelitian tindakan siklus I hasil belajar psikomotor
juga meningkat dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua. Namun, ditemukan beberapa masalah diantaranya adalah
sebagai berikut. a.
Siswa kurang aktif dalam menyampaikan pendapat. Ada siswa
yang terlihat
ragu untuk
menyampaikan pendapatnya dan ada siswa yang asyik sendiri sehingga
kurang memperhatikan pembelajaran.
82
b. Pada saat membacakan pasangan kartu di depan kelas,
siswa laki-laki yang berpasangan dengan siswa perempuan berdiri saling berjauhan dan merasa malu.
Selain itu, ketika proses pembelajaran terdapat masalah pada langkah model Make a Match. Guru belum melaksanakan langkah
mencari pasangan dengan baik, yang seharusnya siswa mencari pasangan dengan berkeliling di dalam kelas dan bertanya kepada
temannya, namun guru melakukannya dengan cara menunjuk salah satu siswa untuk membacakan kartu miliknya dan siswa lain yang
mempunyai kartu yang cocok untuk mengacungkan tangan. Ketika pembelajaran guru masih belum memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya dan guru belum memberikan rewards kepada siswa baik individu maupun secara keseluruhan. Terkait hal tersebut,
maka perlunya perbaikan dalam proses pembelajaran pada siklus II sehingga hasil belajar siswa bisa lebih optimal.
Peneliti bersama guru melakukan diskusi untuk mengoreksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dan membuat rencana
perbaikan agar dapat melaksanakan pembelajaran lebih baik lagi pada siklus II.
83
3. Pelaksanaan Siklus II