36
1. Guru menyiapkan kartu pertanyaan dan kartu jawaban yang berisikan
beberapa konsep atau topik materi pembelajaran. 2.
Guru menjelaskan aturan main Make a Match kepada siswa. 3.
Setiap siswa mendapatkan satu buah kartu yang berisi sebuah pertanyaan dan jawaban pada kartu lain.
4. Siswa memahami kartu dan memikirkan jawaban atau pertanyaan
kartu yang didapat. 5.
Siswa mencari pasangan kartu yang dimilikinya pada temannya. 6.
Setelah menemukan pasangan, siswa mempresentasikan pasangan kartu yang mereka temukan.
7. Siswa yang dapat mencocokkan kartu dengan benar dan sebelum
waktu habis akan diberi poin. 8.
Bersama-sama menyimpulkan pembelajaran.
C. Karakteristik Siswa SD
Proses pembelajaran di sekolah hendaknya disesuaikan dengan tahapan perkembangan siswanya. Rentang usia anak sekolah dasar berkisar antara 6
atau 7 sampai dengan 12 atau 13 tahun. Siswa belum berfikir secara abstrak tetapi mulai berkembang kemampuan berbahasa dan penalaran logika. Siswa
sekolah dasar masih suka bermain sehingga pembelajaran siswa usia ini diusahakan menarik dan menyenangkan. Dengan dunia bermain serta
menggunakan alat bantu atau alat peraga dalam proses pembelajaran dapat
37
menciptakan suasana
pembelajaran menjadi
lebih menarik
dan menyenangkan.
Usia anak sekolah dasar berkisar antara 6- 12 tahun. Asy’ari 2006: 38
mengemukakan pada usia tersebut umumnya anak memiliki sifat: 1
Secara alamiah memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan tertarik akan dunia sekitar yang mengelilingi diri mereka sendiri.
2 Senang bermain atau suasana yang menggembirakan.
3 Suka mengatur dirinya untuk menangani berbagai hal, mengeskplorasi
suatu situasi dan mencobakan usaha-usaha baru. 4
Memiliki dorongan yang kuat untuk berprestasi sebagaimana mereka tidak suka mengalami ketidakpuasan dan menolak kegagalan.
5 Akan belajar efektif bila ia merasa senang dengan situasi yang ada.
6 Belajar dengan cara bekerja dan suka mengajarkan apa yang ia bisa
pada temannya. Jean Piaget Sugihartono dkk, 2012: 109 mengklasifikasikan
perkembangan kognitif anak menjadi empat tahapan yaitu 1 tahap sensorimotorik 0-2 tahun, 2 tahap praoperasional 2-7 tahun, 3 tahap
operasional konkret 7-11 tahun, dan 4 tahap operasional formal 12-15 tahun.
Siswa kelas IV adalah siswa yang masih berada pada kisaran umur 9-11 tahun, dimana menurut teori Piaget, berada pada tahap operasional kongkret.
Anak-anak pada masa ini lebih cepat daripada anak-anak praoperasional
38
dalam hal penalaran, pemecahan masalah, dan logika. Pada tahap ini anak dapat mengurutkan dan mengklasifikasikan objek secara nyata, tetapi belum
dapat bernalar secara abstrak. Karakteristik anak pada tahap operasional kongkret adalah sebagai berikut.
a. Membuat klasifikasi sederhana, mengklasifikasikan objek berdasarkan
sifat-sifat umum, misalnya mengelompokkan warna. b.
Membuat urutan sesuatu secara semestinya, menurutkan abjad, angka, besar kecil, dan lain-lain
c. Mengembangkan imajinasinya ke masa lalu dan masa depan, lebih
mudah untuk mengindentifikasikan sesuatu dengan sudut pandang berbeda
d. Berpikir argumentatif dan memecahkan masalah sederhana, namun
belum dapat berpikir secara abstrak. Burhan Nurgiyantoro, 2005: 202.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik siswa kelas IV SD memiliki karakteristik gemar membentuk kelompok sebaya,
senang bermain dan suka bergembira, suka mengatur dirinya untuk menangani berbagai hal, memiliki rasa ingin tahu dan belajar yang tinggi,
mengeksplorasi suatu situasi dan mencoba usaha-usaha baru. Dengan demikian penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match
dalam pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa kelas IV SD dimana pada tahap perkembangannya siswa sudah mampu berpikir secara abstrak dan
terikat pada proses mengalami sendiri dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang menyenangkan juga dapat menimbulkan motivasi belajar
pada siswa. Salah satu pembelajaran yang dapat membuat pembelajaran menyenangkan dan aktif adalah pembelajaran kooperatif tipe Make a Match.
39
Pada dasarnya pembelajaran kooperatif tipe Make a Match merupakan pembelajaran yang menuntut pemahaman siswa dalam mencari jawaban dari
pertanyaan yang ada. Selain itu, pembelajaran ini juga menuntut siswa untuk berinteraksi dengan temannya, sehingga dapat menimbulkan rasa saling
menghargai sesama teman.
D. Penelitian yang Relevan