PERUSAHAAN PERSEROAN PERSERO PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued
For the Years Ended December 31, 2016 and 2015
In millions of Rupiah, unless otherwise stated
13
Berdasarkan SK Menteri BUMN Republik Indonesia
No. SK-106MBU052016
tanggal 24 Mei 2016, Hasan Bisri diangkat sebagai
Pelaksana Tugas
”PLT” Komisaris Utama menggantikan Kuntoro
Mangkusubroto. Based on the Decision Letter of the MSOE
of the Republic of Indonesia No. SK- 106MBU052016 dated May 24, 2016,
Hasan Bisri was appointed as Task
Executor “PLT”
of President
Commissioner to
replace Kuntoro
Mangkusubroto.
2. Penerapan Prinsip Akuntansi yang Berlaku
Umum di Indonesia ”PABU” 2. Implementation of Indonesian Generally
Accepted Accounting Principles “PABU”
a. Penerapan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.6POJK.042017 tentang
Perlakuan Akuntansi atas Transaksi Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Tenaga
Listrik
“POJK No.6” a. Implementation of Financial Services
Authority Regulation No.6POJK.042017 regarding Accounting Treatment for
Transactions Based on Power Purchase Agreements
“POJK No.6”
Perusahaan dan entitas anak mengadakan perjanjian jual beli tenaga listrik, yakni
Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik “PPA”
dan Kontrak Penjualan Energi “ESC”,
dengan penyedia
dan Pengembang
Tenaga Listrik Swasta “IPP”. IPP tersebut
merupakan pemegang
Izin Usaha
Ketenagalistrikan untuk
kepentingan umum, yang dapat diserahkan kepada
entitas usaha lain dengan tanggung jawab untuk menghasilkan tenaga listrik guna
kepentingan umum.
The Company and its subsidiaries entered into power purchase agreements namely
Power Purchase Agreements “PPA” and Energy Sales Contracts “ESC”, with
Independent Power Producers “IPPs”. Those IPPs are holders of Electricity
Business License for public use, which may be granted to other business entities with
responsibility to generate electricity for public use.
Sebelum 1 Januari 2016, Perusahaan dan entitas
anak menerapkan
ISAK 8:
Penentuan Apakah
Suatu Perjanjian
Mengandung Suatu Sewa “ISAK 8”
dalam mengevaluasi apakah PPA dan ESC dengan IPP mengandung unsur sewa
Catatan 3.l. Before January 1, 2016, the Company and
its subsidiaries
applied ISFAS
8: Determining Whether an Arrangement
Contain a Lease “ISFAS 8” in evaluating
whether PPAs and ESCs with IPPs contain a lease Note 3.l.
Pada tanggal 1 Maret 2017, Otoritas Jasa Keuangan
“OJK” menerbitkan POJK No.6 yang berlaku bagi Emiten dan
Perusahaan Publik. Berdasarkan POJK No.6, transaksi berdasarkan perjanjian jual
beli tenaga listrik diperlakukan sebagai transaksi jual beli, meskipun perjanjian jual
beli tenaga listrik tersebut mengandung substansi selain jual beli. POJK No.6
berlaku secara prospektif untuk periode tahun buku yang dimulai sejak 1 Januari
2017 dan mengijinkan perlakuan lebih awal sejak 1 Januari 2016. POJK No.6
berlaku sampai akhir periode tahun buku
berakhirnya penugasan
untuk percepatan
pembangunan infrastruktur
ketenagalistrikan berdasarkan Peraturan Presiden.
On March 1, 2017, Financial Services Authority
“OJK” issued POJK No.6 which is
applicable for
listed and
public companies.
Based on
POJK No.6,
transactions based on a power purchase agreement are treated as sale and
purchase transactions, even though the power
purchase agreements
contain substances other than of a sale and
purchase. POJK No.6 applies prospectively for the year beginning on January 1, 2017
and early implementation is allowed for the year beginning on January 1, 2016. POJK
No.6 is valid until the end of the assignment on acceleration of electricity infrastructures
development
in accordance
with Presidential Regulation.
PERUSAHAAN PERSEROAN PERSERO PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued
For the Years Ended December 31, 2016 and 2015
In millions of Rupiah, unless otherwise stated
14
Perusahaan memutuskan
untuk menerapkan lebih awal POJK No.6 secara
prospektif sejak 1 Januari 2016. Oleh karena itu transaksi berdasarkan perjanjian
jual beli tenaga listrik yang mengandung sewa catatan 3.l, mulai 1 Januari 2016
disajikan sebagai pembelian tenaga listrik dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain pada periode terjadinya. Pada tanggal 1 Januari 2016 Perusahaan
dan
entitas anak
telah melakukan
penyesuaian atas aset dan liabilitas terkait. The Company decided to early implement
POJK No.6 prospectively beginning on January 1, 2016. Therefore, the electricity
sale and purchase transactions based on power purchase agreement which contains
a lease note 3.l, since January 1, 2016 are presented as purchased electricity in
the statement of profit or loss and other comprehensive income when incurred. On
January 1, 2016, the Company and its subsidiaries have adjusted the related
assets and liabilities.
Jumlah bersih penyesuaian atas aset dan liabilitas terkait sebesar Rp43.428.454
telah dicatat sebagai penyesuaian saldo laba pada tanggal 1 Januari 2016, dengan
rincian sebagai berikut: The net adjustments on related assets and
liabilities amounting to Rp43,428,454 are recorded as adjustment
to retained earnings on January 1, 2016, the details of
which are as follows:
1 Januari 1 Januari
sebelum setelah
penyesuaian Penyesuaian
penyesuaian January 1,
saldo awal January 1,
Before Beginning
after adjustment
balance adjustment
2016 adjustment
2016 Rp
Rp Rp
Property, plant and Aset tetap
1.187.879.590 72.227.600
1.115.651.990 equipment
Aset pajak tangguhan 29.088.271
14.787.769 14.300.502
Deferred tax assets 1.216.967.861
87.015.369 1.129.952.492
Liabilitas jangka panjang Non-current liabilities
Utang listrik swasta 7.093.280
755.783 7.849.063
Electricity purchase payable Utang sewa pembiayaan
149.621.763 128.065.144
21.556.619 Lease Liabilities
Liabilitas jangka pendek Current liabilities
Utang sewa pembiayaan 6.759.138
3.313.534 3.445.604
Lease liabilities Biaya masih harus dibayar
10.627.055 2.216.084
8.410.971 Accrued expenses
Utang listrik swasta 311.196
9.968 321.164
Electricity purchase payable Utang usaha
Trade payables Pihak berelasi
8.910.438 380.409
9.290.847 Related parties
Pihak ketiga 17.715.563
1.998.142 19.713.705
Third parties Utang lain-lain
20.188.608 6.637
20.195.245 Other payables
221.227.041 130.443.823
90.783.218 Dampak penerapan POJK No.6
The effect of POJK No.6 application terhadap saldo laba awal
43.428.454 on beginning retained earnings
Entitas anak yang memiliki transaksi berdasarkan perjanjian jual beli tenaga
listrik, yaitu PT Pelayaran Listrik Nasional
Batam “PLN Batam” dan PT Indonesia Power “IP”, bukan merupakan emiten
atau perusahaan publik sehingga POJK No.6 tidak diterapkan oleh entitas anak
tersebut. The subsidiaries that have transactions
based on power purchase agreement, namely PT Pelayanan Listrik Nasional
Batam “PLN
Batam” and
PT Indonesia Power “IP”, who are not
listed or public companies, therefore POJK No.6 is not applied for those subsidiaries.
PERUSAHAAN PERSEROAN PERSERO PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued
For the Years Ended December 31, 2016 and 2015
In millions of Rupiah, unless otherwise stated
15
Untuk tujuan konsolidasi, laporan keuangan PLN Batam dan IP disesuaikan agar
kebijakan akuntansi
untuk transaksi
berdasarkan perjanjian jual beli tenaga listrik sesuai dengan
POJK No.6.
For consolidation purposes, adjustments are made on the financial statements of
PLN Batam and IP to bring their accounting policy for transactions based on power
purchase agreement in accordance with POJK No.6.
b. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan PSAK
Baru dan
Revisi, serta
Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan ISAK yang berlaku efektif
untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016
b. New and
Revised Statements
of Financial Accounting Standard SFAS
and
Interpretations of
Financial Accounting Standard ISFAS effective
for the year beginning on or after January 1, 2016
Pengesahan amandemen dan penyesuaian atas PSAK dan ISAK yang telah diterbitkan
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia “DSAK-IAI” di tahun 2015 dan 2016, berlaku efektif untuk
tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016, adalah sebagai
berikut:
Ratification of
amandements and
improvements of SFAS and ISFAS issued by the Financial Accounting Standard
Board “DSAK-IAI” in 2015 and 2016,
effective for the year beginning on or after January 1, 2016, are as follows:
Standar dan implementasi standar baru New standards and implementation of
standards PSAK 70: Akuntansi Aset dan Liabilitas
Pengampunan Pajak SFAS 70: Accounting for Tax Amnesty
Assets and Liabilities ISAK 30: Pungutan
ISFAS 30: Levies Penyesuaian 2015
Improvement 2015 PSAK 5: Segmen Operasi
PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi
PSAK 13: Properti Investasi PSAK 16: Aset Tetap
PSAK 19: Aset Takberwujud PSAK 22: Kombinasi Bisnis
PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan
Kesalahan PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham
PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar PSAK 110: Akuntansi Sukuk
SFAS 5: Operating Segments SFAS 7: Related Party Disclosures
SFAS 13: Investment Property SFAS 16: Property, Plant and
Equipment SFAS 19: Intangible Asset
SFAS 22: Business Combination SFAS 25: Accounting Policies, Changes
in Accounting Estimates and Errors SFAS 53: Share-based Payments
SFAS 68: Fair Value Measurement SFAS 110: Accounting for Sukuk
Amandemen Amendments
PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan
Keuangan Tersendiri PSAK 15: Investasi Pada Entitas
Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas
Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi
Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi
SFAS 4: Separate Financial Statements regarding Equity Method in Separate
Financial Statements SFAS 15: Investment in Associates and
Joint Venture regarding Investment Entities: Applying the Consolidation
Exception SFAS 16: Property, Plant and
Equipment regarding Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and
Amortization