Imbalan Kerja Employee Benefits
PERUSAHAAN PERSEROAN PERSERO PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued
For the Years Ended December 31, 2016 and 2015
In millions of Rupiah, unless otherwise stated
53
laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak
dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan
temporer yang
boleh dikurangkan,
sepanjang besar
kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa
datang. statement carrying amounts of assets and
liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for
all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for
deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable
income will be available in future periods against which the deductible temporary
differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang
diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset
dipulihkan
dengan tarif
pajak dan
peraturan pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir
periode pelaporan. Deferred tax assets and liabilities are
measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which
the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates and tax laws that
have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting
period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi
pajak yang
sesuai dengan
cara Perusahaan
dan entitas
anak ekspektasikan,
pada akhir
periode pelaporan,
untuk memulihkan
atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan
liabilitasnya. The measurement of deferred tax assets
and deferred tax liabilities reflects the consequences that would follow from the
manner in which the Company and its subsidiaries expect, at the end of the
reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and
liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan
dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak
lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau
seluruh aset pajak tangguhan tersebut. The carrying amount of deferred tax asset
is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is
no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part
of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus, jika dan hanya jika, ketika entitas
memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling
hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan
dan ketika liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan
oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan dan entitas anak yang
berbeda
yang bermaksud
untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini
dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara
bersamaan, pada setiap periode masa depan dimana jumlah signifikan atas aset
atau
liabilitas pajak
tangguhan diperkirakan untuk diselesaikan atau
dipulihkan. Deferred tax assets and liabilities are
offset, if and only if, when there is legally enforceable right to set off current tax
assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by
the same taxation authority and the Company and its subsidiaries intend to
settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis, or to reliaze
the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future period in
which significant amounts of deferred tax liabilities or assets are expected to be
settled or recovered.
PERUSAHAAN PERSEROAN PERSERO PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued
For the Years Ended December 31, 2016 and 2015
In millions of Rupiah, unless otherwise stated
54 aa. Aset Donasi dari Pemerintah
aa. Government Contributed Assets
Aset donasi dari Pemerintah, dalam kapasitasnya sebagai pemegang saham
Perusahaan, diakui sebagai transaksi ekuitas dengan pemegang saham. Aset
yang didonasikan tersebut dicatat sesuai dengan
nilai transaksi
yang telah
disepakati dengan
Pemerintah. Perusahaan mencatat aset donasi dari
Pemerintah sebagai penambahan aset tetap dan peningkatan tambahan modal
disetor oleh pemegang saham. Assets contributed by the Government, in
their capacity as a shareholder of the Company, are accounted for as an equity
transaction with the shareholder. The assets are recorded at the transaction
costs agreed with the Government. The Company
records the
Government contributed asset as an addition to
property, plant and equipment with a corresponding
increase to
additional payment in capital by the shareholder.
bb. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak bb. Tax Amnesty Assets and Liabilities
Aset Pengampunan Pajak dan Liabilitas Pengampunan Pajak diakui pada saat
Surat Keterangan Pengampunan Pajak SKPP diterbitkan oleh Menteri Keuangan
Republik Indonesia, dan tidak diakui secara neto saling hapus. Selisih antara
Aset Pengampunan Pajak dan Liabilitas Pengampunan
Pajak diakui
sebagai Tambahan Modal Disetor.
Tax Amnesty Assets and Liabilities are recognized upon the issuance of Tax
Amnesty Certificate SKPP by the Ministry of Finance of Republic of Indonesia, and
they are not recognized as net amount offset. The difference between Tax
Amnesty Assets and Tax Amnesty Liabilities are recognized as Additional
Paid in Capital.
Aset Pengampunan Pajak pada awalnya diakui sebesar nilai yang disetujui dalam
SKPP. Tax
Amnesty Assets
are initially
recognized at the value stated in SKPP. Liabilitas
Pengampunan Pajak
pada awalnya diakui sebesar nilai kas dan
setara kas yang masih harus dibayarkan oleh
Perusahaan sesuai
kewajiban kontraktual
atas perolehan
Aset Pengampunan Pajak.
Tax Amnesty Liabilities are initially measured at the amount of cash or cash
equivalents to be settled by the Company according to the contractual obligation with
respect to the acquisition of respective Tax Amnesty Assets.
Uang tebusan yang dibayarkan oleh Perusahaan
untuk memperoleh
pengampunan pajak diakui sebagai beban pada periode dimana SKPP diterima oleh
Perusahaan. The compensation paid by the Company to
obtain the tax amnesty is recognized as expense in the period in which the
Company receives SKPP.
Setelah pengakuan awal, Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak diukur
sesuai dengan SAK yang relevan sesuai dengan klasifikasi masing-masing Aset
dan Liabilitas Pengampunan Pajak. After initial recognition, Tax Amnesty
Assets and Liabilities are measured in accordance with respective relevant FAS
according to the classification of each Tax Amnesty Assets and Liabilities.
Sehubungan dengan Aset dan Liabilitas Pengampunan
Pajak yang
diakui, Perusahaan telah mengungkapkan dalam
laporan keuangannya: With respect to Tax Amnesty Assets and
Liabilities recognized, the Company has disclosed the following in its financial
statements:
a. Tanggal SKPP b. Jumlah yang diakui sebagai Aset
Pengampunan Pajak sesuai SKPP c. Jumlah yang diakui sebagai Liabilitas
Pengampunan Pajak. a. The date of SKPP
b. Amount recognized as Tax Amnesty Assets in accordance with SKPP
c. Amount recognized as Tax Amnesty Liabilities.
PERUSAHAAN PERSEROAN PERSERO PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Lanjutan
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Continued
For the Years Ended December 31, 2016 and 2015
In millions of Rupiah, unless otherwise stated
55 cc. Laba per Saham
cc. Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang
diatribusikan kepada pemilik induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang
beredar pada tahun yang bersangkutan. Basic earnings per share are computed by
dividing income for the year attributable to the owners of the Company by the
weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan menyesuaikan jumlah rata-rata tertimbang
saham biasa yang beredar dengan dampak dari semua efek berpotensi
saham biasa yang dilutif yang dimiliki perusahaan. Perusahaan tidak memiliki
efek berpotensi saham biasa yang dilutif. Diluted earnings per share are calculated
by adjusting the weighted average number of ordinary shares outstanding to assume
conversion of all dilutive potential ordinary shares owned by the Company. The
Company does not have any dilutive potential ordinary shares.
dd. Informasi Segmen dd. Segment Information
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari
Perusahaan dan entitas anak yang secara regular direviu
oleh “pengambil keputusan operasional”
dalam rangka
mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Operating segments are identified on the basis of internal reports about components
of the Company and its subsidiaries and are regularly reviewed by the “chief
operating decision maker” in order to allocate resources to the segments and to
assess their performances.
Segmen yang dilaporkan adalah segmen operasi individual atau suatu grup segmen
operasi yang informasi segmennya harus dilaporkan secara terpisah. Penggabungan
satu
atau lebih
segmen operasi
diperbolehkan ketika memenuhi kriteria tertentu, kriteria utama yang harus
dipenuhi adalah segmen operasi harus memiliki karakteristik ekonomis yang
sejenis
contoh margin
keuntungan, persebaran,
tingkat pertumbuhan
penjualan, dll. Pertimbangan signifikan diperlukan
ketika menentukan
penggabungan segmen operasi. Reportable
segments are
individual operating segments or a group of
operating segments for which segment information must be separately reported.
Aggregation of one or more operating segments into a single reportable segment
is permitted but not required where certain conditions are met, the principal
condition
being that
the operating
segments should have similar economic characteristics for example. profit margin,
spreads, sales growth rates, etc. Whether multiple operating segments can be
aggregated into a single reportable segment is a matter of significant
judgement.
Wilayah Jawa Bagian Barat, Jawa Bagian Tengah
dan Jawa
Bagian Timur
digabungkan sebagai satu segmen operasi dikarenakan
memiliki karakteristik
konsumen yang sejenis. West Part of Java Area, Central Part of
Java Area and East Part of Java Area is aggregated as single reportable segment
due to similar characteristic of consumer.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka
alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka dikategorikan berdasarkan lokasi
geografis di mana penjualan tenaga listrik dilakukan.
Information reported to the chief operating decision maker for the purposes of
resource allocation and assessment of their performance is grouped based on the
geographical location of where electricity sales are made.