50
3. Lomba Tingkat Menurut Lukman 2014:79 Lomba Tingkat LT yaitu
pertemuan regu-regu dalam bentuk lomba kegiatan kepramukaan. Lomba tingkat ini dilaksanakan secara
berjenjang, dimulai dari tingkat gugus depan LT-I, ranting LT-II, cabang LT-III, daerah LT-IV, dan nasional LT-V.
4. Jambore Menurut Lukman, 2014:78 Jambore adalah pertemuan
Pramuka dalam
bentuk perkemahan
besar yang
diselenggarakan oleh Kwartir Gerakan Pramuka dari tingkat yang paling ranting sampai tingkat nasional. Bahkan
diduniapun diselenggarakan kegiatan serupa yang biasa disebut Jambore Dunia World Scout Jambore. Tujuannya adalah agar
generasi muda dapat mengembangkan diri baik mental, fisik, intelektual, spritual sebagai makluk sosial yang berkarakter. Di
Indonesia pelaksanaan ba tingkat juga bisa disebut dengan jambore.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Mentari Oktaviana Ika Putri 2014 dalam penelitiannya yang berjudul “ Proses Sosialisasi dan
Internalisasi Pendidikan Karakter Dalam Gerakan Pramuka Studi di Kwartir Cabang XI.28 Tegal” Penelitian ini adalah penelitian
51
kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pengurus Kwartir Cabang XI.28 Tegal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pelaksanaan sosialisasi dan internalisasi pendidikan karakter yang dilakukan oleh Kwartir Cabang XI 28 Tegal dilakukan dengan sistem
among yang menjadikan kegiatan Pramuka lebih berwarna dan tidak monoton karena peserta didik secara partisipatif dan kreatif
menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Lu’lu’ Olivia Ningrum Kusuma Dewi
2015 dalam penelitiannya yang berjudul “ Pelaksanaan Ekstrakurikuler Pramuka Golongan Siaga Kelas I dan II Berbasis
Syarat Kecakapan Umum SKU di SD Negeri Serayu Kota Yogyakarta” Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Populasi
penelitian ini adalah anggota pramuka Siaga kelas I dan II SD Negeri Serayu Kota Yogyakarta. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa
pelaksanaan latihan rutin sudah diberikan materi sesuai SKU Siaga Mula dan terdapat kegiatan Wisata Siaga yang dapat diintegrasikan
dengan pembelajaran tematik di kelas. Berbeda dengan penelitian di atas, penelitian yang berjudul
“Pendidikan Karakter Mandiri Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka di Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Muhajirin” ini lebih fokus hanya pada
satu nilai karakter yaitu kemandirian dan kegitan-kegiatan pramuka yang diselenggarakan pada sekolah tersebut agar kegiatan pramuka yang
diselenggarakan mampu meningkatkan kemandirian pada siswa-siswanya.
52
Sehingga penelitian ini mampu menunjukkan adanya pendidikan karakter mandiri melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka.
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan arahan pola penelitian yang diharapkan oleh peneliti. Penelitian yang akan dibuat mengarah pada
pendidikan karakter mandiri yang dilaksanakan . Melalui pendidikan non formal yaitu melalui kegiatan ekstrakurikuler Pramuka.
Pendidikan karakter merupakan upaya untuk mempersiapkan anak- anak bangsa yang siap menghadapi tantangan di masa yang akan datang,
maka sangat dibutuhkan pula generasi yang memiliki nilai kemandirian yang sangat kuat agar tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal yang
memiliki pengaruh negative terhadap bangsanya. Akan tetapi mandiri yang dimaksudkan bukanlah untuk membentuk siswa yang individualistik yang
sama sekali tidak membutuhkan orang lain. Pentingnya nilai karakter mandiri adalah agar siswa memiliki rasa percaya diri untuk bertindak
sesuai dengan keinginannya dan mampu mempertanggung jawabkan hasil tindakan tersebut sesuai dengan tahap perkembangan dan kapasitasnya.
Akan tetapi penanaman nilai-nilai karakter khususnya nilai karakter mandiri pada siswa sekolah dasar tidaklah mudah. Meskipun
penanaman nilai karakter mandiri sudah dilakukan melalui pendidikan formal dalam Kegiatan Belajar Mengajar KBM namun pada
kenyataannya masih banyak dijumpai siswa yang menggantungkan pekerjaannya kepada orang tua, guru atau bahkan teman-temannya.
53
Maka melalui kegiatan pendidikan non formal yaitu dengan gerakan Pramuka yang merupakan kegiatan ekstrakurikuler diharapkan
dapat menanamkan nilai karakter mandiri pada siswa sekolah dasar. Sebagai gerakan moral sosial, gerakan Pramuka juga selalu gencar untuk
berperan dalam menanamkan pendidikan karakter agar terciptanya manusia yang bermoral, berakhlak dan berbudi pekerti luhur.
Bahkan dalam kurikulum 2013 Pramuka merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang diwajibkan pada jenjang sekolah dasar. Gerakan
pramuka memiliki peranan yang penting untuk membentuk karakter mandiri generasi muda penerus bangsa melalui beragam kegatan -
kegiatan yang bisa dilakukan dalam latihan pramuka. Sehingga dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui bagaimana pendidikan karakter
mandiri melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka di sekolah dasar khususnya di SDIT Al-Muhajirin.