Sifat Kepramukaan Kajian Pustaka 1. Pendidikan Karakter

45 bangsa tidak bisa dilakukan hanya di dalam kelas tetapi juga dilaksanakan dialam terbuka, seperti halnya dalam kegiatan Pramuka. Sejumlah karakter yaitu cerdas, cakap, tangkas, terampil, rajin, daya kreasi tinggi, membentuk jiwa kesederhanaan, mandiri dan bertanggungjawab, terhadap dirinya sendiri serta menumbuhkan jiwa kegotongroyongan. Ada beberapa macam kegiatan Pramuka menurut tingkatannya, Menurut Mulyono dkk, 2011:49 ada program-program kegiatan pramuka, yaitu : a Siaga Merupakan anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 7-10 tahun. Pada usia tersebut anak-anak memiliki sifat yang berbeda. Sifat yang sering muncul adalah rasa keingintahuan yang sangat tinggi. Kegiatan siaga adalah kegiatan yang menggembirakan, dinamis, kekeluargaan dan berkarakter. Pembina harus pandai mengemas bahan latihan dan kreativitas Pembina sangat ditentukan Semakin akrab dan kreatif suatu Pembina dengan siaga maka akan semakin tinggi tingkat ketertarikan siaga untuk tetap berlatih. b Penggalang Penggalang adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 11-15 tahun. Pada usia ini anak-anak memiliki sifat keingintahuan yang tinggi, semangat yang kuat, sangat aktif dan suka berkelompok, sehingga titik berat dari latihan pemecahan atau 46 penugasan masalah dengan sistem beregu. Kegiatan Penggalang adalah kegiatan yang selalu berkarakter dinamis dan menantang. Pembina menjadi kunci pokok dalam mengemasmenyajikan bahan latihan dan kreativitas Pembina diperlukan. Semakin akrab dan kreatif suatu Pembina dengan penggalang maka akan semakin tinggi tingkat ketertarikan penggalang untuk tetap berlatih. c Penegak Penegak adalah anggota muda Gerakan Pramuka yang berusia 16-20 tahun. Secara umum pada usia tersebut mereka disebut masa sosialremaja awal, yaitu masa untuk mencari jati diri, memiliki semangat kuat, suka berdebat, kemauannya kuat dan sedikit sulit dicegah kemauannya apabila tidak melalui kesadaran nasionalnya, ada kecenderungan berperilaku agresif. Kegiatan golongan pramuka penegak disebut kegiatan bakti. Kegiatannya harus berkarakter, dinamis, progesif, menantang, bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat sekitar. Kegiatan penegak berasal dari penegak dan untuk penegak, walaupun tetap di dalam tanggung jawab Pembina. Adapun ungkapan yang digunakan secara simbolik dalam penyelenggaraan pendidikan kepramukaan yang disebut kiasan dasar kepramukaan. Kiasan ini bersumber pada sejarah perjuangan dan budaya Indonesia. Pelaksanaan kiasan dasar dalam Gerakan Pramuka di antaranya dijelaskan pada table berikut :