112
mandiri jika dibandingkan ketika mengikuti kegiatan rutin. Selain itu sudah mampu membedakan sikap mandiri yang baik dengan
yang kurang baik, anggota pramuka juga telah memahami secara rasional bahwa nilai mandiri sangat penting dimiliki dan
bermanfaat dalam kehidupannya.
c. Lomba Tingkat
Menurut hasil penelitian dalam pelaksanaan lomba tingkat selalu menggunakan strategi-strategi yang digunakan untuk
menanamkan nilai karakter, strategi ini dijalankan untuk mencapai tujuan umum bahwa pramuka adalah gerakan yang berperan untuk
membentuk praja muda yang berakhlak mulia serta berkarakter dan dari bermacam-macam kegiatan pramuka salah satunya adalah
melalui kegiatan Lomba Tingkat ini. Berikut adalah pendapat Ustadz L dalam wawancara yang mengungkapkan tentang salah
satu strategi yang digunakan. Ustadz L
: “Saya selalu menanamkan kepada semua anggota pramuka khususnya yang ikut team inti jangan
sampai tingkah laku akhlaqnya kurang baik, kalau bisa harus berbeda dengan teman-teman lain, harus
lebih berani. LT3 kemarin juga hanya sedikit kok yang di jenguk. Dan saya beri kesempatan orangtua
menjenguk ketika waktu istirahat saja, saya khawatirkan nanti kebiasaan manja dirumah ndak
kebawa ke lokasi perkemahan.”
Ustadz L : “Memberikan tugas, tugas mandiri ataupun
kelompok.”
113
Pernyataan di atas sesuai dengan hasil observasi ke 7 dimana Pembina memberikan tugas berkelompok dengan alasan
agar masing-masing anggota bisa tetap mandiri akan tetapi tetap bertoleransi antar anggota sehingga masig-masing anggota
diajarkan untuk mengontrol ego masing-masing. Hasil penelitian tersebut juga diperkuat dengan dokumentasi gambar 10, 11, 14, 17,
18 dan 20 pada lampiran dan jurnal teknis pelaksanaan Lomba Tingkat dan di tambah dengan hasil Observasi 8, dimana Uji
mental yang diberikan pembina sebagai strategi dan treatment agar para peserta tidak mudah menyerah dan mengeluh dengan cara
diberi sesi kedisiplinan selama 10 menit sesuai dengan gambar 22 pada lampiran. Strategi lain menurut hasil observasi adalah
pembina hanya sebatas mengawasi dan sengaja membiarkan
anggota mampu menyelesaikan masalahnya sendiri Observasi 12.
Gambar 11 Regu inti sedang mengerjakan tugas morse pada LT2
merupakan contoh dilaksanakannya strategi define and drill
.
114
Gambar 22 Peserta LT 3 sedang berkumpul dan diharuskan berbaris
rapi sebagai implementasi strategi kedisiplin forced formality
.
Dalam pelaksanaan Lomba Tingkat dalam tingkat apapun selalu ada pemberian label atau pujian terhadap regu terbaik yang
memperoleh penilaian tertinggi dan sesuai dengan kriteria penilaian dari segi apapun. Sesuai dengan hasil dokumentasi
gambar 7 dan 8 pada lampiran.
Gambar 8. Throphy bergilir Lomba Tingkat 2 merupakan hasil dari strategi praise and reward.
115
Dari berbagai hasil temuan tersebut disimpulkan bahwa strategi yang digunakan untuk menanamkan nilai kemandirian pada
Lomba Tingkat di antaranya adalah kedisiplinan, pemanduan,