10
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Pustaka 1. Pendidikan Karakter
a. Konsep Pendidikan Karakter
Berdasarkan UU RI Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya. Untuk memiliki kekuatan spiritiual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara. Menurut Ki Hadjar Dewantara 1977:20 yang dinamakan
pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada
pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-
tingginya. Selain itu mengartikan pendidikan sebagai daya upaya memajukan budi pekerti dan pikiran jasmani anak, agar dapat
memajukan kesempurnaan hidup. Oleh karena itu Ki Hajar Dewantara menciptakan konsep “Tringa” yang meliputi ngerti kognitif, ngrasa
afektif, dan nglakoni psikomotorik. Dalam pendidikan untuk mencapai cita-cita dibutuhkan pengertian, kesadaran dan kesungguhan
pelaksanaannya. Mengetahui dan mengerti saja tidak cukup jika tidak
11
dirasakan dan disadari, dan tidak aka nada artinya jika tidak dilaksanakan dan tidak diperjuangkan.
Pendidikan pada dasarnya adalah proses komunikasi yang di dalamnya mengandung transformasi pengetahuan, nilai-nilai dan
keterampilan-keterampilan, di dalam dan di luar sekolah yang berlangsung sepanjang hayat life long process, dari generasi ke
generasi. Dan pendidikan, sangat bermakna bagi kehidupan individu, masyarakat, dan suatu bangsa. Siswoyo, 2011 :54. Dari beberapa
pendapat mengenai pendidikan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha untuk mewujudkan pembelajaran dengan
ditandai dengan adanya transformasi pengetahuan yang berlangsung setiap saat, untuk mencapai sebuah tujuan yang bermakna bagi
kehidupan. Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia 1997:281, Karakter
diartikan sebagai sifat-sifat kewajiban, tabiat, watak, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Menurut Dali
Gulo 1982:29 Dalam kamus psikologi, karakter adalah kepribadian yang ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran
seseorang yang biasanya mempunya kaitan dengan sifat-sifat yang relative tetap. Menurut Thomas Lickona 1992:22 karakter merupakan
sifat alami seseorang dalam merespons situasi secara bermoral. Sifat alami itu dimanifestasikan dalam tindakan nyata melalui tingkah laku
yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati orang lain dan
12
karakter mulia lainnya. Lickona menekankan tiga hal dalam mendidik karakter, yang dirumuskan dengan indah :knowing, loving, and acting
the good. Menurutnya keberhasilan pendidikan karakter dimulai dengan pemahaman karakter yang baik, mencintainya, dan
pelaksanaan atau peneladanan atas karakter baik itu. Pendidikan karakter adalah upaya sadar dan sungguh-sungguh
dari seorang guru untuk mengajarkan nilai-nilai kepada para siswanya Winton, 2010:43. Pendidikan karakter menurut Burke 2001 dalam
Samani 2013:43 semata-mata merupakan bagian dari pembelajaran yang baik dan merupakan bagian yang fundamental dari pendidikan
yang baik. Jadi dapat disimpulkan Pendidikan karakter adalah proses
pemberian tuntunan kepada siswa dengan mengintegrasikan berbagai aspek. Di antaranya adalah kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk
menjadi manusia yang seutuhnya berkarakter dalam semua dimensi yang bertujuan untuk mewujudkan kebaikan dan berkontribusi positif
dalam kehidupan sehari-hari adalah melalui pendidikan karakter yang diinternalisasikan di berbagai jenis dan jenjang pendidikan. Dengan
demikian diharapkan krisis karakter bangsa ini bisa segera diatasi karena pendidikan karakter sendiri merupakan salah satu tujuan
pendidikan nasional.
13
b. Nilai Karakter
Nilai-nilai karakter meliputi nilai-nilai karakter pokok dan nilai- nilai karakter utama. Nilai-nilai karakter inilah yang kemudian dipilih
untuk diintegrasikan ke dalam kegiatan pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Berdasarkan Kemendiknas 2010:19
berikut ini nilai-nilai karakter pokok yaitu: a nilai kereligiusan, b nilai kejujuran, c nilai kecerdasan, d nilai ketangguhan, e nilai
kedemokratisan, f nilai kepedulian, g nilai nasionalisme, h nilai kepatuhan pada aturan sosial, i nilai menghargai keberagaman, j nilai
kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain, k nilai berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, dan l nilai kemandirian.
Adapun menurut Kementrian Pendidikan nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum Pengembangan
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa 2010, indikator keberhasilan sekolah dan kelas dalam pengembangan pendidikan
budaya dan karakter bangsa diuraikan sebagai berikut : Tabel 1. Nilai- nilai karakter
NILAI DESKRIPSI
INDIKATOR SEKOLAH
INDIKATOR KELAS
Religius Sikap dan
perilaku yang patuh dalam
melaksanakan ajaran agama
yang dianutnya, toleran terhadap
pelaksana ibadah agama lain, serta
hidup rukun dengan pemeluk
agama lain. Merayakan
hari-hari besar
keagamaan Memiliki
fisilitas yang dapat
digunakan untuk
beribadah. Memberika
n kesempata
Berdoa sebelum dan
sesudah pelajaran.
Memberikan kesempatan
kepada semua peserta didik
untuk melaksanakan
ibadah.