Prinsip Menanamkan Karakter Kajian Pustaka 1. Pendidikan Karakter

23

d. Tahap – tahap Pembentukan Karakter

Dalam pendidikan karakter terbentuknya akhlak mulia dalam diri setiap peserta didik ada tahapan strategi yang harus dilalui. Lickona 2013,74-87 menjelaskan mengenai tahapan pendidikan karakter dalam sebuah model yang dikenal dengan “components of good character”, meliputi : 1. Moral Knowing Pengetahuan Moral Pengetahuan moral ini maksudnya adalah seorang mengetahu mana yang baik dan buruk. Dimensi yang termasuk dalam moral knowing termasuk dalam ranah kognitif, di antaranya kesadaran moral, pengetahuan tentang nilai-nilai moral, pengambilan perspektif, penalaran moral, keberanian mengambil keputusan, dan pengetahuan diri. Tujuannya diorientasikan pada penguasaan pengetahuan tentang nilai-nilai. Dalam pengetahuan moral ini peserta didik harus mampu membedakan nilai-nilai akhlak mulia dan akhlak tercela serta nilai-nilai universal juga memahami secara logis dan rasional pentingnya akhlak mulia dan bahaya akhlak tercela dalam kehidupan. 2. Moral Feeling Perasaan Moral Moral feeling merupakan penguatan aspek emosi peserta didik untuk menjadi manusia berkarakter. Penguatan ini berkaitan dengan bentuk-bentuk sikap yang 24 harus rasakan oleh peserta didik yaitu kesadaran akan jati diri, percaya diri, kepekaan terhadap derita orang lain, cinta kebenaran, pengendalian diri, dan rendah hati. Tahapan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa cinta dan rasa butuh terhadap nilai-nilai akhlak mulia. Dalam tahapan ini menjadi sasaran guru adalah dimensi emosional peserta didik, hati, atau jiwa. Bukan lagi akal, rasio dan logika. Guru menyentuh emosi siswa sehingga tumbuh kesadaran, keinginan dan kebutuhan dalam diri siswa. Untuk mencapai tahapan ini guru bisa memasukinya dengan kisah-kisah yang menyentuh hati atau modeling. Hal itu dapat dengan menggunakan cerita rakyat tema budaya local atau cerita kepahlawanan. Selain itu guru juga dapat melakukan keteladanan. Melalui tahap ini pun peserta didik diharapkan mampu menilai diri sendiri dan semakin mengetahui kekurangan-kekurangannya. 3. Moral Doing Tindakan Moral Tindakan moral merupakan hasil dari dua komponen moral yaitu moral knowing dan moral feeling. Agar dapat terdorong untuk berbuat baik maka harus memenuhi tiga aspek karakter, yaitu kompetensi, keinginan, dan kebiasaan. Kompetensi di sini maksudnya 25 adalah kemampuan mengubah pertimbangan dan perasaan moral ke dalam tindakan moral yang afektif. Dalam moral doing ini diharapkan peserta didik dapat mempraktikkan nilai-nilai akhlak mulia dalam perilakunya sehari-hari. Jika hal tersebut sudah tercapai maka tindakan selanjutnya adalah pembiasaan dan pemotivasian. Selain itu Menurut Abdul Majid 2013:112 dalam pendidikan karakter menuju terbentuknya akhlak mulia dalam diri setiap siswa terdapat tiga tahapan yang harus dilalui di antaranya : 1 Moral Knowing Learning to know Tahapan ini merupakan langkah pertama dalam pendidikan karakter. Dalam tahapan ini tujuan diorientasikan pada penguasaan pengetahuan tentang nilai-nilai. Siswa harus mampu: a membedakan nilai-nila akhlak mulia dan akhlak tercela serta nilai-nilai universal; b memahami secara logis dan rasional bukan secara dogmatis dan doktriner pentingnya akhlak mulia dan bahaya akhlak tercela dalam kehidupan. 2 Moral Loving Moral Feeling Belajar mencintai dengan melayani orang lain. Belajar mencintai dengan cinta tanpa syarat. Tahapan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa cinta dan rasa butuh terhadap nilai- nilai akhlak mulia. Dalam tahapan ini yang menjadi sasaran 26 guru adalah dimensi emosional siswa, hati, atau jiwa, bukan lagi akal, rasio dan logika. Guru menyentuh emosi siswa sehingga tumbuh kesadaran, keinginan dan kebutuhan. Melalui tahapan ini pun siswa mampu menilai dirinya sendiri, dan semakin tahu kekurangannya. 3 Moral Doing Learning to do Inilah puncak keberhasilan mata pelajaran akhlak, siswa mempraktikkan nilai-nilai akhlak mulia itu dalam perilakunya sehari-hari. Siswa menjadi semakin sopan, ramah, hormat, penyayang, jujur, disiplin, cinta, kasih dan sayang, adil serta murah hati dan seterusnya. Selama perubahan akhlak belum terlihat dalam perilaku anak walaupun sedikit, selama itu pula kita memiliki setumpuk pertanyaan yang harus selalu dicari jawabannya. Pembentukan karakter diklasifikasikan dalam 5 tahapan yang berurutan dan sesuai usia Budimansyah, 2010:137 yaitu: 1 Tahap pertama adalah membentuk adab, antara usia 5 sampai 6 tahun. Tahapan ini meliputi jujur, mengenal antara yang benar dan yang salah, mengenal antara yang baik dan yang buruk serta mengenal mana yang diperintahkan, misalnya dalam agama. 2 Tahap kedua adalah melatih tanggung jawab diri antara usia 7 sampai 8 tahun. Tahapan ini meliputi perintah