Kesimpulan KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
mengembangkan berbagai orientasi tersebut, cenderung guru akan mempunyai tingkat kecerdasan emosional yang tinggi.
2. Guru perlu mempertahankan kultur lingkungan kerja yang berorientasi
pada individualism vs collectivism yang individualis sehingga akan membentuk kemandirian dalam mengelola pekerjaan. Kultur lingkungan
kerja yang feminin dimana keselarasan dan keharmonisan dalam kinerja kelompok selalu terjaga dan uncertainty avoidance lemah dimana guru
mampu mengembangkan waktu sebagai batasan kerja, bekerja dengan motivasi prestasi, penghargaan dan rasa serta adanya kebebasan dalam
mengeluarkan ide-ide yang membangun. Selain itu, juga perlu meningkatkan power distance kecil dalam lingkungan kerja sehingga
tercipta kondisi dimana anggota kerja mampu untuk bekerja sama dan berkomunikasi secara efektif. Oleh sebab hal tersebut mampu
meningkatkan kecerdasan emosional guru dalam lingkungan kerjanya. 3.
Guru perlu mempertahankan kultur lingkungan masyarakat yang berorientasi pada power distance cukup kecil yang bercirikan masyarakat
berada pada kedudukan setara dan selalu meminimalkan kekuasaan dalam bertindak. Kultur lingkungan masyarakat yang feminin yang cenderung
lebih mengutamakan solidaritas, toleransi, serta musyawarah mufakat, dan uncertainty avoidance yang lemah dimana terdapat budaya masyarakat
yang secara terbuka menerima protes atau kritik warga. Disamping itu juga perlu meningkatkan kultur lingkungan masyarakat yang cukup individualis
sehingga dalam kehidupan bermasyarakat guru mampu memiliki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keyakinan terhadap emosi diri berkaitan dengan ketepatan pengambilan keputusan-keputusan pribadi tanpa menggantungkan dengan orang lain.
Dengan demikian guru cenderung memiliki kecerdasan emosional yang tinggi.
4. Guru perlu meningkatkan locus of control yang lebih berorientasi internal
dimana guru lebih berorientasi pada keyakinan dan kemampuan diri yang lebih tinggi akan keberhasilan dalam hidupnya. Hal demikian bisa
diwujudkan dengan sikap untuk mulai terbiasa mengembangkan sikap pengenalan terhadap emosi diri, penguasaan emosi diri, memotivasi diri,
berempati serta mengembangkan ketrampilan sosial secara lebih baik. Oleh karena hal-hal tersebutlah maka guru akan lebih berorientasi pada
locus of control yang internal sehingga mampu meningkatkan kecerdasan emosional guru.
5. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel-
variabel lain seperti latar belakang pendidikan guru dan masa kerja guru. Peneliti juga menyarankan agar penelitian selanjutnya tidak hanya
menggunakan satu metode pengumpulan data saja melainkan menggunakan metode lain seperti observasi, wawancara serta dokumen-
dokumen yang relevan sehingga hasil penelitian dapat menunjukkan kenyataan atau keadaan responden yang sebenarnya.