Deskripsi Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

tinggi. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 74,45, median = 74, modus = 72, dan standar deviasi = 5,96. b. Kultur Keluarga 1 Power Distance Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kultur keluarga dimensi power distance lampiran 4 hal. 171-177: Tabel 4.3 Kultur Keluarga Guru Pada Dimensi Power Distance SMA 1 Sleman 1 Seyegan 1 Depok Muh. Seyegan No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 14 – 16 Sangat kecil 13 30,9 1 2,8 3 15 2 12 – 13 Kecil 19 34,5 20 47,6 22 61,1 8 40 3 11 Cukup 12 21,8 7 16,7 11 30,6 7 35 4 10 Besar 19 34,5 2 4,8 2 5,5 2 10 5 10 Sangat besar 5 9,1 0 0 0 0 0 0 Jumlah 55 100 42 100 36 100 20 100 SMA Islam 2 Sleman Muh. Mlati Ma’arif 1 Sleman Gama Depok No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 14 – 16 Sangat kecil 2 10 1 6,2 6 13,6 2 12 – 13 Kecil 10 50 6 37,5 12 50 18 40,9 3 11 Cukup 4 20 6 37,5 9 37,5 10 22,7 4 10 Besar 3 15 3 18,7 2 8,3 6 13,6 5 10 Sangat besar 1 5 0 0 1 4,2 4 9,1 Jumlah 20 100 16 100 24 100 44 100 SMA Binatama Slm MAN III YK St Agustinus Total No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 14 – 16 Sangat kecil 3 15 1 5,3 1 8,3 31 10,1 2 12 – 13 Kecil 10 50 11 57,8 8 66,7 144 46,7 3 11 Cukup 5 25 5 26,3 7 8,3 77 25 4 10 Besar 2 10 1 5,3 2 16,7 44 14,3 5 10 Sangat besar 0 0 1 5,3 0 0 12 3,9 Jumlah 20 100 19 100 12 100 12 100 Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif Tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa responden yang berasal dari kultur keluarga dengan dimensi power distance sangat kecil adalah 31 guru atau 10,1, 144 guru atau 46,7 berasal dari kultur keluarga dengan dimensi power distance kecil, 77 guru atau 25 berasal dari kultur keluarga dengan dimensi power distance cukup, 44 guru atau 14,3 berasal dari kultur keluarga dengan dimensi power distance besar, dan 12 guru atau 3,9 berasal dari kultur keluarga dengan dimensi power distance sangat besar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari kultur keluarga dengan dimensi power distance kecil. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 11,74, median = 12, modus = 12, dan standar deviasi = 1,40. 2 Individualism vs Collectivism Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kultur keluarga dimensi individualism vs collectivism lampiran 4 hal. 171-177: Tabel 4.4 Kultur Keluarga Guru Pada Dimensi Individualism vs Collectivism SMA 1 Sleman 1 Seyegan 1 Depok Muh. Seyegan No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 24 – 28 Sangat individualis 3 5,4 11 26,2 0 0 1 5 2 21 – 23 Individualis 17 30,9 20 47,6 8 22,2 8 40 3 19 – 20 Cukup 24 43,6 8 19,0 23 63,9 6 30 4 17 – 18 Kolektif 9 16,4 2 4,8 5 13,9 4 20 5 17 Sangat kolektif 2 3,6 1 2,4 0 0 1 5 Jumlah 55 100 42 100 36 100 20 100 SMA Islam 2 Sleman Muh. Mlati Ma’arif 1 Sleman Gama Depok No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 24 – 28 Sangat individualis 2 10 3 18,7 0 0 0 0 2 21 – 23 Individualis 2 10 4 25 7 29,2 11 25 3 19 – 20 Cukup 8 40 3 18,7 10 41,7 13 29,5 4 17 – 18 Kolektif 8 40 6 37,5 6 25 17 38,6 5 17 Sangat kolektif 1 4,2 3 6,8 Jumlah 20 100 16 100 24 100 44 100 SMA Binatama Slm MAN III YK St Agustinus Total No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 24 – 28 Sangat individualis 1 5 0 0 0 0 21 6,8 2 21 – 23 Individualis 4 20 5 26,3 2 16,7 88 28,6 3 19 – 20 Cukup 10 50 10 52,6 6 50 121 39,3 4 17 – 18 Kolektif 5 25 4 21,1 1 8,3 67 21,7 5 17 Sangat kolektif 0 0 0 0 3 25 11 3,6 Jumlah 20 100 20 100 19 100 308 100 Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa responden yang berasal dari kultur keluarga dengan dimensi individualis vs collectivism sangat individualis adalah 21 guru atau 6,8, 88 guru atau 28,6 berasal dari kultur keluarga dengan dimensi individualis vs collectivism individualis, 121 guru atau 39,3 berasal dari kultur keluarga dengan dimensi individualis vs collectivism cukup, 67 guru atau 21,7 berasal dari kultur keluarga dengan dimensi individualis vs collectivism kolektif, dan 11 guru atau 3,6 berasal dari kultur keluarga dengan dimensi individualis vs collectivism sangat kolektif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari kultur keluarga dengan dimensi individualis vs collectivism yang cukup individualis. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 19,92, median = 20, modus = 20, dan standar deviasi = 2,18. 3 Masculinity vs Femininity Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kultur keluarga dimensi masculinity vs femininity lampiran 4 hal. 171-177: Tabel 4.5 Kultur Keluarga Guru Pada Dimensi Masculinity vs Femininity SMA 1 Sleman 1 Seyegan 1 Depok Muh. Seyegan No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 14 – 16 Sangat feminin 16 29,1 8 19,1 5 13,9 9 45 2 12 – 13 Feminin 14 25,4 18 42,8 16 44,4 4 20 3 11 Cukup 15 27,3 10 23,8 10 27,8 2 10 4 10 Maskulin 4 7,3 2 4,8 2 5,6 2 10 5 10 Sangat maskulin 6 10,9 4 9,5 3 8,3 3 15 Jumlah 55 100 42 100 36 100 20 100 SMA Islam 2 Sleman Muh. Mlati Ma’arif 1 Sleman Gama Depok No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 14 – 16 Sangat feminin 3 15 8 50 4 16,7 5 11,4 2 12 – 13 Feminin 12 60 5 31,2 13 54,2 4 9,1 3 11 Cukup 2 10 2 12,5 3 12,5 9 20,4 4 10 Maskulin 2 10 1 6,3 3 12,5 11 25 5 10 Sangat maskulin 1 5 0 0 1 4,2 15 34,1 Jumlah 20 100 16 100 24 100 44 100 SMA Binatama Slm MAN III YK St Agustinus Total No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 14 – 16 Sangat feminin 4 20 4 21.1 66 21,4 2 12 – 13 Feminin 3 15 2 10,5 4 33,3 95 30,8 3 11 Cukup 4 20 2 10,5 0 0 59 19,2 4 10 Maskulin 5 25 7 36,8 5 41,7 44 14,3 5 10 Sangat maskulin 4 20 4 21,1 3 25 44 14,3 Jumlah 20 100 20 100 19 100 308 100 Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa responden yang berasal dari kultur keluarga dengan dimensi masculinity vs femininity sangat feminin adalah 66 guru atau 21,4, 95 guru atau 30,8 berasal dari kultur keluarga dengan dimensi masculinity vs femininity feminin, 59 guru atau 19,2 berasal dari kultur keluarga dengan dimensi masculinity vs femininity cukup feminin, 44 guru atau 14,3 berasal dari kultur keluarga dengan dimensi masculinity vs femininity maskulin, dan 44 guru atau 14,3 berasal dari kultur keluarga dengan dimensi masculinity vs femininity sangat maskulin. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari keluarga dengan dimensi masculinity vs femininity yang feminin. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 11,65, median = 12, modus = 11, dan standar deviasi = 2,26. 4 Uncertainty Avoidance Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kultur keluarga dimensi uncertainty avoidance lampiran 4 hal. 171-177: Tabel 4.6 Kultur Keluarga Guru Pada Dimensi Uncertainty Avoidance SMA 1 Sleman 1 Seyegan 1 Depok Muh. Seyegan No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 10 – 12 Sangat lemah 25 45,5 14 33,3 2 5,6 6 30 2 9 Lemah 11 20 6 14,3 9 25 4 20 3 8 Cukup 2 3,6 9 21,4 5 13,9 3 15 4 7 Kuat 1 1,8 7 16,7 7 19,4 2 10 5 7 Sangat Kuat 16 29,1 6 14,3 13 36,1 5 25 Jumlah 55 100 42 100 36 100 20 100 SMA Islam 2 Sleman Muh. Mlati Ma’arif 1 Sleman Gama Depok No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 10 – 12 Sangat lemah 4 20 9 56,2 8 33,3 5 11,4 2 9 Lemah 2 10 4 25 9 37,5 3 6,8 3 8 Cukup 2 10 1 6,3 2 8,3 2 4,5 4 7 Kuat 4 20 0 0 2 8,3 1 2,3 5 7 Sangat Kuat 8 40 2 12,5 3 12,5 33 75 Jumlah 20 100 16 100 24 100 44 100 SMA Binatama Slm MAN III YK St Agustinus Total No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 10 – 12 Sangat lemah 4 20 3 15,8 80 26 2 9 Lemah 3 15 2 10,5 1 8,3 54 17,5 3 8 Cukup 4 20 2 10,5 2 16,7 34 11 4 7 Kuat 1 5 1 5,3 0 0 26 8,4 5 7 Sangat Kuat 8 40 11 57,9 9 75 114 37 Jumlah 20 100 16 100 24 100 44 100 Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa responden yang berasal dari kultur keluarga dengan dimensi uncertainty avoidance sangat lemah adalah 80 guru atau 26, 54 guru atau 17,5 berasal dari kultur keluarga dengan dimensi uncertainty avoidance lemah , 34 guru atau 11 berasal dari kultur keluarga dengan dimensi uncertainty avoidance cukup, 26 guru atau 8,4 berasal dari kultur keluarga dengan dimensi uncertainty avoidance kuat, dan 114 guru atau 37 berasal dari kultur keluarga dengan dimensi uncertainty avoidance sangat kuat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari kultur keluarga dengan dimensi uncertainty avoidance sangat kuat. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 7,64, median = 8, modus = 10, dan standar deviasi = 2,14. Berikut ini disajikan tabel deskripsi kultur keluarga yang mencakup dimensi power distance, individualism vs collectivism, masculinity vs femininity dan uncertainty avoidance lampiran 4 hal. 171-177: Tabel 4.7 Kultur Keluarga SMA 1 Sleman 1 Seyegan 1 Depok Muh. Seyegan No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 62-72 Sangat kondusif 0 0 4 9,5 0 0 0 0 2 54-61 Kondusif 19 34,5 20 47,6 6 16,7 10 50 3 48-53 Cukup Kondusif 28 50,9 15 35,7 29 80,5 16 80 4 43-47 Tidak kondusif 7 12,7 3 7,1 1 2,8 4 20 5 43 Sangat tidak kondusif 1 1,8 0 0 0 0 0 0 Jumlah 55 100 42 100 36 100 20 100 SMA Islam 2 Sleman Muh. Mlati Ma’arif 1 Sleman Gama Depok No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 62-72 Sangat kondusif 0 0 1 6,2 0 0 1 2,3 2 54-61 Kondusif 6 30 8 50 7 29,2 2 4,5 3 48-53 Cukup Kondusif 10 50 6 37,5 15 62,5 11 25 4 43-47 Tidak kondusif 3 15 1 6,2 2 8,3 27 61,4 5 43 Sangat tidak kondusif 1 5 0 0 0 0 3 6,8 Jumlah 20 100 16 100 24 100 44 100 SMA Binatama Slm MAN III YK St Agustinus Total No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 62-72 Sangat kondusif 1 5 0 0 0 0 7 2,3 2 54-61 Kondusif 3 15 5 26,3 0 0 86 27,9 3 48-53 Cukup Kondusif 10 50 6 31,6 6 50 143 46,4 4 43-47 Tidak kondusif 6 30 7 36,8 4 33,3 64 20,8 5 43 Sangat tidak kondusif 0 0 1 5,3 2 16,7 8 2,6 Jumlah 20 100 19 100 12 100 308 100 Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden yang menyatakan bahwa kultur keluarga mereka sangat kondusif adalah 7 guru atau 2,3, 86 guru atau 27,9 menyatakan kondusif, 143 guru atau 46,4 menyatakan cukup kondusif, 64 guru atau 20,8 menyatakan tidak kondusif, dan 8 guru atau 2,6 menyatakan sangat tidak kondusif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa kultur keluarga mereka terkategori cukup kondusif. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean =50,92, median = 50,5, modus = 49, dan standar deviasi = 4,87 c. Kultur Lingkungan Kerja 1 Power Distance Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kultur lingkungan kerja dimensi power distance lampiran 4 hal. 178-183: Tabel 4.8 Kultur Lingkungan Kerja Guru Pada Dimensi Power Distance SMA 1 Sleman 1 Seyegan 1 Depok Muh. Seyegan No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 14 – 16 Sangat kecil 2 3,6 1 2,4 1 2,8 3 15 2 12 – 13 Kecil 6 10,9 10 21,8 4 11,1 5 25 3 11 Cukup 9 16,4 12 28,6 15 41,7 2 10 4 10 Besar 15 27,3 9 21,4 10 27,8 5 25 5 10 Sangat besarl 23 41,8 10 23,8 6 16,6 5 25 Jumlah 55 100 42 100 36 100 20 100 SMA Islam 2 Sleman Muh. Mlati Ma’arif 1 Sleman Gama Depok No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 14 – 16 Sangat kecil 2 4,5 2 12 – 13 Kecil 6 30 9 56,3 8 33,3 11 25 3 11 Cukup 5 25 4 25 5 20,8 11 25 4 10 Besar 6 30 2 12,5 6 25 10 22,7 5 10 Sangat besarl 3 15 1 6,2 5 20,8 10 22,7 Jumlah 20 100 16 100 24 100 44 100 SMA Binatama Slm MAN III YK St Agustinus Total No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 14 – 16 Sangat kecil 9 2,9 2 12 – 13 Kecil 7 35 4 21,1 2 16,7 72 23,4 3 11 Cukup 2 10 4 21,1 3 25 72 23,4 4 10 Besar 8 40 4 21,1 6 50 81 26,3 5 10 Sangat besarl 3 15 7 38,7 1 8,3 74 24 Jumlah 20 100 19 100 12 100 308 100 Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa responden yang berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi power distance sangat kecil adalah 9 guru atau 2,9, 72 guru atau 23,4 berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi power distance kecil, 72 guru atau 23,4 berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi power distance cukup, 81 guru atau 26,3 berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi power distance besar, dan 74 guru atau 24 berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi power distance besar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi power distance besar. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 10,55, median = 10, modus = 10, dan standar deviasi = 1,57. 2 Individualism vs Collectivism Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kultur lingkungan kerja dimensi individualism vs collectivism lampiran 4 hal. 178- 183: Tabel 4.9 Kultur Lingkungan Kerja Pada Dimensi Individualism vs Collectivism SMA 1 Sleman 1 Seyegan 1 Depok Muh. Seyegan No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 10 – 12 Sangat individualis 13 23,6 19 45,2 9 25 3 15 2 9 Cukup 14 25,5 15 35,7 15 41,7 6 30 3 8 Kolektif 15 27,3 6 14,3 12 33,3 6 30 4 7 Sangat kolektif 7 12,7 2 4,8 0 0 2 10 5 7 6 10,9 0 0 0 0 3 15 Jumlah 55 100 42 100 36 100 20 100 SMA Islam 2 Sleman Muh. Mlati Ma’arif 1 Sleman Gama Depok No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 10 – 12 Sangat individualis 11 55 4 25 10 41,7 15 34,1 2 9 Cukup 4 20 7 43,7 8 33,3 14 31,8 3 8 Kolektif 3 15 5 31,3 4 16,7 9 20,4 4 7 Sangat kolektif 2 10 0 0 2 8,3 5 11,4 5 7 0 0 0 0 0 0 1 2,3 Jumlah 20 100 16 100 24 100 44 100 SMA Binatama Slm MAN III YK St Agustinus Total No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 10 – 12 Sangat individualis 6 30 7 36,8 4 33,3 101 32,8 2 9 Cukup 9 45 5 26,3 2 16,7 99 32,1 3 8 Kolektif 2 10 4 21,1 1 8,3 67 21,8 4 7 Sangat kolektif 2 10 1 5,3 3 25 26 8,4 5 7 1 5 2 10,5 2 16,7 15 4,9 Jumlah 20 100 19 100 12 100 308 100 Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif Tabel 4.9 menunjukkan bahwa responden yang berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi individualism vs collectivism sangat individualis adalah 101 guru atau 32,80, 99 guru atau 32,14 berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi individualism vs collectivism individualis , 67 guru atau 21,75 berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi individualism vs collectivism cukup, 26 guru atau 8,44 berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi individualism vs collectivism individualis, dan 15 guru atau 4,87 berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi individualism vs collectivism sangat individualis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi individualism vs collectivism yang sangat kolektif. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 8,92, median = 9, modus = 9, dan standar deviasi = 1,33. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Masculinity vs Femininity Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kultur lingkungan kerja dimensi masculinity vs femininity lampiran 4 hal. 178-183: Tabel 4.10 Kultur Lingkungan Kerja Pada Dimensi Masculinity vs Femininity SMA 1 Sleman 1 Seyegan 1 Depok Muh. Seyegan No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 14 – 16 Sangat feminin 6 10,9 15 37,7 4 11,1 1 5 2 12 – 13 Feminin 29 52,7 19 45,2 25 69,4 8 40 3 11 Cukup 11 20 7 16,7 6 16,7 8 40 4 10 Maskulin 8 14,5 1 2,4 0 0 1 5 5 10 Sangat maskulin 1 1,8 1 2,8 2 10 Jumlah 55 100 42 100 36 100 20 100 SMA Islam 2 Sleman Muh. Mlati Ma’arif 1 Sleman Gama Depok No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 14 – 16 Sangat feminin 1 5 6 25 9 20,5 2 12 – 13 Feminin 13 65 14 87,5 12 50 20 45,4 3 11 Cukup 5 25 2 12,5 4 16,7 7 15,9 4 10 Maskulin 0 0 0 0 2 8,3 7 15,9 5 10 Sangat maskulin 1 5 0 0 0 0 1 2,3 Jumlah 20 100 16 100 24 100 44 100 SMA Binatama Slm MAN III YK St Agustinus Total No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 14 – 16 Sangat feminin 1 5 1 8,3 44 14,3 2 12 – 13 Feminin 8 40 6 50 154 50 3 11 Cukup 9 45 3 15,8 1 8,3 63 20,4 4 10 Maskulin 2 10 4 21 3 25 28 9,1 5 10 Sangat maskulin 12 63,2 1 8,3 19 6,2 Jumlah 20 100 19 100 12 100 308 100 Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa responden yang berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi masculinity vs femininity sangat feminin adalah 44 guru atau 14,3, 154 guru atau 50 berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi masculinity vs femininity feminin, 63 guru atau 20,4 berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi masculinity vs femininity cukup, 28 guru atau 9,1 berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi masculinity vs femininity maskulin, dan 19 guru atau 6,2 berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi masculinity vs femininity sangat maskulin. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi masculinity vs femininity feminin. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 12,09, median = 12, modus = 12, dan standar deviasi = 1,35. 4 Uncertainty Avoidance Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kultur lingkungan kerja dimensi uncertainty avoidance lampiran 4 hal. 178-183: Tabel 4.11 Kultur Lingkungan Kerja Pada Dimensi Uncertainty Avoidance SMA 1 Sleman 1 Seyegan 1 Depok Muh. Seyegan No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 17 – 20 Sangat lemah 7 12,7 11 26,2 2 5,6 1 5 2 15 – 16 Lemah 18 32,7 19 45,2 9 25 5 25 3 13 – 14 Cukup 17 30,9 10 23,8 15 41,7 4 20 4 12 Kuat 4 7,3 1 2,4 7 19,4 5 25 5 12 Sangat Kuat 9 16,4 1 2,4 3 8,3 5 25 Jumlah 55 100 42 100 36 100 20 100 SMA Islam 2 Sleman Muh. Mlati Ma’arif 1 Sleman Gama Depok No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 17 – 20 Sangat lemah 2 10 1 6,3 5 20,8 8 18,2 2 15 – 16 Lemah 7 35 4 25 9 37,5 12 27,3 3 13 – 14 Cukup 9 45 8 50 8 33,3 14 31,8 4 12 Kuat 1 5 0 0 2 8,4 6 13,6 5 12 Sangat Kuat 1 5 3 18,7 4 9,1 Jumlah 20 100 16 100 24 100 44 100 SMA No Interval Kategori Binatama Slm MAN III YK St Agustinus Total f fr f fr f fr f fr 1 17 – 20 Sangat lemah 1 5 2 10,5 2 16,7 42 13,6 2 15 – 16 Lemah 9 45 6 31,6 3 25 101 32,8 3 13 – 14 Cukup 7 35 7 36,8 2 16,7 101 32,8 4 12 Kuat 3 15 1 5,3 0 0 30 9,7 5 12 Sangat Kuat 3 15,8 5 41,7 34 11,1 Jumlah 20 100 19 100 12 100 308 100 Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif Tabel 4.11 menunjukkan bahwa responden yang berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi uncertainty avoidance sangat lemah adalah 42 guru atau 13,6, 101 guru atau 32,8 berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi uncertainty avoidance lemah, 101 guru atau 32,8 berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi uncertainty avoidance cukup, 30 guru atau 9,7 berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi uncertainty avoidance kuat, dan 34 guru atau 11,1 berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi uncertainty avoidance sangat kuat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari kultur lingkungan kerja dengan dimensi uncertainty avoidance lemah dan cukup. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 14,19, median = 14, modus = 15, dan standar deviasi = 2,14. Berikut ini disajikan tabel deskripsi kultur lingkungan kerja yang mencakup dimensi power distance, individualism vs collectivism, masculinity vs femininity dan uncertainty avoidance lampiran 4 hal. 178-183: Tabel 4.12 Kultur Lingkungan Kerja SMA 1 Sleman 1 Seyegan 1 Depok Muh. Seyegan No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 55-64 Sangat kondusif 0 0 4 9,5 0 0 0 0 2 48-54 Kondusif 13 23,6 18 42,8 7 19,4 2 10 3 43-47 Cukup 24 43,6 16 38,1 10 27,8 16 80 4 38-42 Tidak kondusif 15 27,3 4 9,5 19 52,8 2 10 5 38 Sangat tidak kondusif 3 5,5 0 0 0 0 0 0 Jumlah 55 100 42 100 36 100 20 100 SMA Islam 2 Sleman Muh. Mlati Ma’arif 1 Sleman Gama Depok No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 55-64 Sangat kondusif 0 0 0 0 1 4,2 1 2,3 2 48-54 Kondusif 10 50 4 25 6 0,2 12 27,3 3 43-47 Cukup 8 40 12 75 16 66,7 23 52,3 4 38-42 Tidak kondusif 2 10 0 0 1 4,2 8 18,2 5 38 Sangat tidak kondusif 0 0 0 0 0 0 0 0 Jumlah 20 100 16 100 24 100 44 100 SMA Binatama Slm MAN III YK St Agustinus Total No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 55-64 Sangat kondusif 0 0 1 5,3 0 0 7 2,3 2 48-54 Kondusif 6 30 6 31,6 4 33,3 88 28,6 3 43-47 Cukup kondusif 11 55 7 36,8 7 58,3 156 50,6 4 38-42 Tidak kondusif 3 15 5 26,3 3 25 51 16,6 5 38 Sangat tidak kondusif 0 0 0 0 2 16,7 6 1,9 Jumlah 20 100 19 100 12 100 308 100 Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif Tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa jumlah responden yang menyatakan bahwa kultur lingkungan kerja mereka sangat kondusif sebanyak 7 guru atau 2,3, 88 guru atau 28,6 menyatakan kondusif, 156 guru atau 50,6 menyatakan cukup kondusif, 51 guru atau 16,6 menyatakan tidak kondusif, dan 6 guru atau 1,9 menyatakan sangat tidak kondusif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa kultur lingkungan kerja mereka cukup kondusif. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 45,82; median = 46; modus = 45; dan standar deviasi = 4,04 d. Kultur Lingkungan Masyarakat 1 Power Distance Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kultur lingkungan masyarakat dimensi power distance lampiran 4 hal. 184-189: Tabel 4.13 Kultur Lingkungan Masyarakat Pada Dimensi Power Distance SMA 1 Sleman 1 Seyegan 1 Depok Muh. Seyegan No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 17 – 20 Sangat kecil 6 10,9 10 23,8 5 13,9 1 5 2 15 – 16 Kecil 7 30,9 12 28,6 10 27,8 4 20 3 13 – 14 Cukup 24 43,6 14 33,3 17 47,2 13 65 4 12 Besarl 2 3,6 5 11,9 2 5,5 2 10 5 12 Sangat besar 6 10,9 1 2,4 2 5,5 Jumlah 55 100 42 100 36 100 20 100 SMA Islam 2 Sleman Muh. Mlati Ma’arif 1 Sleman Gama Depok No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 17 – 20 Sangat kecil 2 10 1 6,3 5 20,8 13 29,5 2 15 – 16 Kecil 9 45 6 37,4 6 25 11 25 3 13 – 14 Cukup 6 30 5 31,3 8 33,3 12 27,3 4 12 Besarl 2 10 3 18,7 4 16,7 4 9,1 5 12 Sangat besar 1 5 1 6,3 1 4,2 4 9,1 Jumlah 20 100 16 100 24 100 44 100 SMA Binatama Slm MAN III YK St Agustinus Total No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 17 – 20 Sangat kecil 6 30 4 21,1 53 17,2 2 15 – 16 Kecil 10 50 4 21,1 3 25 92 29,9 3 13 – 14 Cukup 4 20 8 42,1 6 50 117 38 4 12 Besarl 0 0 2 10,4 3 25 29 9,4 5 12 Sangat besar 1 5,3 17 5,5 Jumlah 20 100 19 100 12 100 308 100 Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif Tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa responden yang berasal dari kultur lingkungan masyarakat dengan dimensi power distance sangat kecil adalah 53 guru atau 17,2, 92 guru atau 29,9 berasal dari lingkungan masyarakat dengan power distance kecil, 117 guru atau 38 berasal dari lingkungan masyarakat dengan power distance cukup, 29 guru atau 9,4 berasal dari lingkungan masyarakat dengan power distance besar, dan 17 guru atau 5,5 berasal dari lingkungan masyarakat dengan power distance sangat besar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari lingkungan masyarakat dengan power distance cukup. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 14,50; median = 14; modus = 15; dan standar deviasi = 1,98. 2 Individualism vs collectivism Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kultur lingkungan masyarakat dimensi individualism vs collectivism lampiran 4 hal. 184-189: Tabel 4.14 Kultur Lingkungan Masyarakat Pada Dimensi Individualism vs Collectivism SMA 1 Sleman 1 Seyegan 1 Depok Muh. Seyegan No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 17 – 20 Sangat individualis 6 10,9 1 2,4 2 5,5 1 5 2 15 – 16 Individualis 18 32,7 6 14,3 11 30,5 6 30 3 13 – 14 Cukup 18 32,7 19 45,2 12 33,3 8 40 4 12 Kolektif 7 12,7 11 26,2 7 19,4 1 5 5 12 Sangat kolektif 6 10,9 5 11,9 4 11,1 4 20 Jumlah 55 100 42 100 36 100 20 100 SMA Islam 2 Sleman Muh. Mlati Ma’arif 1 Sleman Gama Depok No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 17 – 20 Sangat individualis 1 5 1 5,3 0 0 13 29,5 2 15 – 16 Individualis 2 10 4 25 1 4,2 11 25 3 13 – 14 Cukup 5 25 7 43,6 12 50 12 27,3 4 12 Kolektif 5 25 1 6,3 5 20,8 4 9,1 5 12 Sangat kolektif 7 35 3 18,8 6 25 4 9,1 Jumlah 20 100 16 100 24 100 44 100 SMA Binatama Slm MAN III YK St Agustinus Total No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 17 – 20 Sangat individualis 0 0 2 10,5 2 16,7 29 9,4 2 15 – 16 Individualis 4 20 5 26,3 68 22,1 3 13 – 14 Cukup 7 35 5 26,32 6 50 111 36 4 12 Kolektif 5 25 4 21,1 1 8,3 51 16,6 5 12 Sangat kolektif 4 20 3 15,8 3 25 49 15,9 Jumlah 20 100 19 100 12 100 308 100 Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif Tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa responden yang berasal dari kultur lingkungan masyarakat dengan dimensi individualism vs collectivism sangat kolektif adalah 29 guru atau 9,4, 68 guru atau 22,1 berasal dari kultur lingkungan masyarakat dengan dimensi individualism vs collectivism kolektif , 111 guru atau 36 berasal dari kultur lingkungan masyarakat dengan dimensi individualism vs collectivism cukup, 51 guru atau 16,6 berasal dari kultur lingkungan masyarakat dengan dimensi individualism vs collectivism individualis, dan 49 guru atau 15,9 berasal dari kultur lingkungan masyarakat dengan dimensi individualism vs collectivism sangat individualis. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari kultur lingkungan masyarakat dengan dimensi individualism vs collectivism cukup. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 13,36; median = 13; modus = 13; dan standar deviasi = 2,15. 3 Masculinity vs Femininity Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kultur lingkungan masyarakat dimensi masculinity vs femininity lampiran 4 hal. 184-189: Tabel 4.15 Kultur Lingkungan Masyarakat Pada Dimensi Masculinity vs Femininity SMA Islam 2 Sleman Muh. Mlati Ma’arif 1 Sleman Gama Depok No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 17 – 20 Sangat feminin 8 14,6 10 23,8 3 8,3 3 15 2 15 – 16 Feminin 20 36,4 12 28,6 21 58,3 5 25 3 13 – 14 Cukup 17 30,9 11 26,2 12 33,3 9 45, 4 12 Maskulin 3 5,5 5 11,9 0 0 3 15 5 12 Sangat maskulin 7 12,7 4 9,5 Jumlah 55 100 42 100 36 100 20 100 SMA Islam 2 Sleman Muh. Mlati Ma’arif 1 Sleman Gama Depok No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 17 – 20 Sangat feminin 4 20 1 6,3 5 20,8 10 22,7 2 15 – 16 Feminin 10 50 6 37,5 4 16,7 15 34,1 3 13 – 14 Cukup 6 30 8 50 13 54,2 14 31,8 4 12 Maskulin 0 0 1 6,3 1 4,2 4 9,1 5 12 Sangat maskulin 0 0 0 0 1 4,2 1 2,3 Jumlah 20 100 16 100 24 100 44 100 SMA Binatama Slm MAN III YK St Agustinus Total No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 17 – 20 Sangat feminin 4 20 2 10,5 2 16,7 52 16,9 2 15 – 16 Feminin 7 35 13 68,4 4 33,3 117 38 3 13 – 14 Cukup 7 35 3 15,8 5 41,7 105 34,1 4 12 Maskulin 1 5 1 5,3 1 8,3 20 6,5 5 12 Sangat maskulin 1 5 0 0 0 0 14 4,6 Jumlah 20 100 19 100 12 100 308 100 Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif Tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa responden yang berasal dari kultur lingkungan masyarakat dengan dimensi masculinity vs femininity sangat feminin adalah 52 guru atau 16,9, 117 guru atau 38 berasal dari kultur lingkungan masyarakat dengan dimensi masculinity vs femininity feminin , 105 guru atau 34,1 berasal dari kultur lingkungan masyarakat dengan dimensi masculinity vs femininity cukup, 20 guru atau 6,5 berasal dari lingkungan masyarakat dengan dimensi masculinity vs femininity maskulin, dan 14 guru atau 4,6 berasal dari lingkungan masyarakat dengan dimensi masculinity vs femininity sangat maskulin. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari lingkungan masyarakat dengan dimensi masculinity vs femininity feminin. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 14,69; median = 15; modus = 115; dan standar deviasi = 1,94. 4 Uncertainty Avoidance Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel kultur lingkungan kerja dimensi uncertainty avoidance lampiran 4 hal. 184-189: Tabel 4.16 Kultur Lingkungan Masyarakat Pada Dimensi Uncertainty Avoidance SMA 1 Sleman 1 Seyegan 1 Depok Muh. Seyegan No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 10 – 12 Sangat lemah 13 23,6 4 9,5 11 30,6 3 15 2 9 Lemah 21 38,2 13 30,9 12 33,3 5 25 3 8 Cukup 9 16,4 16 38,1 9 25 8 40 4 7 Kuat 8 14,5 7 16,7 3 8,3 0 0 5 7 Sangat kuat 4 7,3 2 4,8 1 2,8 4 20 Jumlah 55 100 42 100 36 100 20 100 SMA Islam 2 Sleman Muh. Mlati Ma’arif 1 Sleman Gama Depok No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 10 – 12 Sangat lemah 7 35 6 37,5 2 8,3 11 30,6 2 9 Lemah 4 20 5 31,3 11 45,8 12 33,3 3 8 Cukup 1 5 0 0 6 25 9 25 4 7 Kuat 8 40 1 6,3 2 8,3 3 8,3 5 7 Sangat kuat 4 25 3 12,5 1 2,8 Jumlah 20 100 16 100 24 100 36 100 SMA Binatama Slm MAN III YK St Agustinus Total No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 10 – 12 Sangat lemah 1 5 2 10,5 3 25 60 19,5 2 9 Lemah 6 30 6 31,6 3 25 97 31,5 3 8 Cukup 7 35 8 42,1 3 25 78 25,3 4 7 Kuat 3 15 1 5,3 1 8,3 42 13,6 5 7 Sangat kuat 3 15 2 10,5 2 16,7 31 10,1 Jumlah 20 100 19 100 12 100 308 100 Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif Tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa responden yang berasal dari kultur lingkungan masyarakat dengan dimensi uncertainty avoidance sangat lemah adalah 60 guru atau 19,5, 97 guru atau 31,5 berasal dari kultur lingkungan masyarakat dengan dimensi uncertainty avoidance lemah, 78 guru atau 25,3 berasal dari kultur lingkungan masyarakat dengan dimensi uncertainty avoidance cukup, 42 guru atau 13,6 berasal dari kultur lingkungan masyarakat dengan dimensi uncertainty avoidance kuat, dan 31 guru atau 10,1 berasal dari kultur lingkungan masyarakat dengan dimensi uncertainty avoidance sangat kuat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari kultur lingkungan masyarakat dengan dimensi uncertainty avoidance lemah. Hal ini didukung oleh hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI perhitungan nilai mean = 8,40; median = 9; modus = 9; dan standar deviasi = 1,41. Berikut ini disajikan tabel deskripsi kultur lingkungan masyarakat yang mencakup dimensi power distance, individualism vs collectivism, masculinity vs femininity dan uncertainty avoidance lampiran 4 hal. 184-189: Tabel 4.17 Deskripsi Kultur Lingkungan Masyarakat SMA 1 Sleman 1 Seyegan 1 Depok Muh. Seyegan No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 62-72 Sangat kondusif 0 0 1 2,4 0 0 0 0 2 54-61 Kondusif 23 41,8 11 26,1 10 27,8 2 10 3 48-53 Cukup 17 30,9 18 42,8 24 66,7 16 80 4 43-47 Tidak kondusif 13 23,6 11 26,1 2 5,5 2 10 5 43 Sangat tidak kondusif 2 3,6 2 4,6 0 0 0 0 Jumlah 55 100 42 100 36 100 20 100 SMA Islam 2 Sleman Muh. Mlati Ma’arif 1 Sleman Gama Depok No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 62-72 Sangat kondusif 0 0 0 0 0 0 0 0 2 54-61 Kondusif 7 35 4 25 2 8,3 12 27,3 3 48-53 Cukup 9 45 7 43,7 16 66,7 24 54,5 4 43-47 Tidak kondusif 4 20 4 25 5 20,8 8 18,2 5 43 Sangat tidak kondusif 0 0 1 6,3 1 4,2 0 0 Jumlah 20 100 16 100 24 100 44 100 SMA Binatama Slm MAN III YK St Agustinus Total No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 62-72 Sangat kondusif 0 0 0 0 1 8,3 3 1 2 54-61 Kondusif 4 20 6 31,6 0 0 80 26 3 48-53 Cukup 12 60 11 57,9 6 50 160 52 4 43-47 Tidak kondusif 4 20 2 10,5 5 41,7 60 19,4 5 43 Sangat tidak kondusif 0 0 0 0 0 0 5 1,6 Jumlah 20 100 19 100 12 100 308 100 Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif Tabel 4.17 menunjukkan bahwa jumlah responden yang menyatakan bahwa kultur lingkungan masyarakat mereka sangat kondusif sebanyak 3 guru atau 1, 80 guru atau 26 menyatakan kondusif, 160 guru atau 52 menyatakan cukup kondusif, 60 guru atau 19,4 menyatakan tidak kondusif, dan 5 guru atau 1,6 menyatakan sangat tidak kondusif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menyatakan bahwa kultur lingkungan masyarakat mereka cukup kondusif. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 50,93; median = 51; modus = 49; dan standar deviasi = 4,33. e. Locus of Control Berikut ini disajikan tabel deskripsi variabel locus of control lampiran 4 hal. 196-201: Tabel 4.18 Locus of Control SMA 1 Sleman 1 Seyegan 1 Depok Muh. Seyegan No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 13 – 25 Internal 34 61,8 17 40,5 17 47,2 3 15 2 0 – 12 Eksternal 21 38,2 25 59,5 19 52,8 17 85 Jumlah 55 100 42 100 36 100 20 100 SMA Islam 2 Sleman Muh. Mlati Ma’arif 1 Sleman Gama Depok No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 13 – 25 Internal 11 55 12 75 20 83,3 15 34,1 2 0 – 12 Eksternal 9 45 4 25 4 16,7 29 65,9 Jumlah 20 100 16 100 24 100 44 100 SMA Islam 2 Sleman Muh. Mlati Ma’arif 1 Sleman Total No Interval Kategori f fr f fr f fr f fr 1 13 – 25 Internal 11 75 7 36,9 5 41,7 152 49,4 2 0 – 12 Eksternal 9 45 12 63,1 7 58,3 156 50,6 Jumlah 20 100 19 100 12 100 44 100 Keterangan: f = Frekuensi fr = Frekuensi relatif Tabel 4.18 diatas menunjukkan bahwa jumlah responden dengan locus of control internal adalah 152 guru atau 49,4 dan 156 guru atau 50,6 terkategorikan eksternal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden terkategorikan mempunyai locus of control eksternal. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean = 12,40, median = 12, modus = 14, dan standar deviasi = 4,32.

B. Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data a. Pengujian Normalitas Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data setiap variabel kecerdasan emosional guru, kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, kultur lingkungan masyarakat, dan locus of control berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dilakukan dengan program SPSS 10. Berikut ini disajikan hasil pengujian normalitas berdasarkan uji satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov lampiran 6 hal. 223: Tabel 4.19 Hasil Pengujian Normalitas Kecerdasan emosional Y Kultur keluarga X 1 Kultur lingkungan kerja X 2 Kultur lingkungan masyarakat X 3 Locus of control X 4 N 308 308 308 308 308 74,45 50,92 45,82 50,93 12,40 Normal Parameters a.b Mean Std. Deviation 5,961 4,872 4,044 4,331 4,325 Most Extreme Differences Absolute ,065 ,075 ,077 ,075 ,077 ,065 ,075 ,077 ,075 ,077 Positive Negative -,065 -,041 -,063 -,049 -,060 Kolmogorov-Smirnov Z 1,148 1,313 1,345 1,324 1,346 Asymp. Sig. 2-tailed ,143 ,064 ,054 ,060 ,053 Sumber : data primer Dari tabel 4.19 dapat diketahui nilai asymptotics significance Asym.Sig. untuk distribusi data variabel kecerdasan emosional 0,143, kultur keluarga 0,065, kultur lingkungan kerja 0,054, kultur lingkungan masyarakat 0,060, dan locus of control 0,053 yang berarti lebih besar dari alpha α = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan distribusi data variabel kecerdasan emosional guru, kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan locus of control adalah normal. b. Pengujian Linieritas Pengujian linieritas dilakukan dengan menggunakan statistik uji F pada tingkat signifikansi 5. Pengujian linieritas digunakan untuk menguji apakah hubungan variabel kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru, hubungan variabel kultur lingkungan kerja dengan kecerdasan emosional guru, dan hubungan variabel kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru linier atau tidak. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian linieritas lampiran 6 hal. 224: Tabel 4.20 Hasil Pengujian Linieritas Kultur Keluarga dengan Kecerdasan Emosional Guru Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups Combined 964,570 23 41,938 1,198 ,245 6,156 1 6,156 ,176 ,675 Linear Term Weighted Deviation 958,414 22 43,564 1,244 ,210 Within Groups 9943,599 284 35,013 Total 10908,169 307 Tabel 4.20 menunjukkan bahwa hubungan variabel kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru adalah linier. Hal ini ditunjukkan dari nilai F hitung = 1,244 yang lebih kecil dari nilai F tabel = 1,5798, pada derajat kebebasandf 22:284. Tabel 4.21 Hasil Pengujian Linieritas Kultur Lingkungan Kerja dengan Kecerdasan Emosional Guru Sum of Squares df Mean Square F Sig. Combined 1261,594 20 63,080 1,877 ,014 308,703 1 308,703 9,184 ,003 Between Groups Linear Term Weighted Deviation 952,891 19 50,152 1,492 ,087 Within Groups 9646,575 287 33,612 Total 10908,169 307 Tabel 4.21 menunjukkan bahwa hubungan variabel kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru adalah linier. Hal ini ditunjukkan dari nilai F hitung = 1,492 yang lebih kecil dari nilai F tabel = 1,6229, pada derajat kebebasandf 19:287. Tabel 4.22 Hasil Pengujian Linieritas Kultur Lingkungan Masyarakat dengan Kecerdasan Emosional Guru Sum of Squares df Mean Square F Sig. Combined 1815,082 23 78,917 2,465 ,000 727,354 1 727,354 22,71 7 ,000 Between Groups Linear Term Weighted Deviation 1087,728 22 49,442 1,544 ,059 Within Groups 9093,087 284 32,018 Total 10908,169 307 Tabel 4.22 menunjukkan bahwa hubungan variabel kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru adalah linier. Hal ini ditunjukkan dari nilai F hitung = 1,544 yang lebih kecil dari nilai F tabel = 1,5798, pada derajat kebebasandf 22:284. 2. Pengujian Hipotesis a. Pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru 1 Rumusan hipotesis I Ho : Tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru. Ha : Ada pengaruh jenis kelamin terhadap hubungan kultur keluarga dengan kecerdasan emosional guru. 2 Pengujian hipotesis Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan yang dikembangkan oleh Chow Gujarati, 1995:512. Berdasarkan hasil pengujian ANOVA, model persamaan regresi dapat disajikan sebagai berikut lampiran 7 hal. 227 : Y = 55,123 + 0,383X 1 + 14,095X + 0,280 X 1 X 2 2 Keterangan : Y = Variabel kecerdasan emosional guru X 1 = Variabel kultur keluarga X 2 = Variabel jenis kelamin PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengaruh locus of control, kultur keluarga, dan kultur sekolah pada hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa : survei pada siswa-siswa SMP Negeri dan Swasta di Kabupaten Sleman - Yogyakarta.

0 0 265

Pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei pada guru SMA di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

1 2 293

Pengaruh jenis kelamin locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei guru SMA di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 276

SKRIPSI PENGARUH KULTUR LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL PADA HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KUALITAS PELAYANAN KARYAWAN

0 0 205

PENGARUH JENIS KELAMIN DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP HUBUNGAN KULTUR KELUARGA, KULTUR LINGKUNGAN KERJA, DAN KULTUR LINGKUNGAN MASYARAKAT DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL GURU Survei: Guru SMA di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untu

0 0 274

Pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei pada guru SMA di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta - USD Repository

0 0 291

PENGARUH KULTUR LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL PADA HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KUALITAS PELAYANAN KARYAWAN

0 2 203

PENGARUH KULTUR LINGKUNGAN KERJA DAN LOCUS OF CONTROL PADA HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KUALITAS PELAYANAN KARYAWAN

0 0 210

Pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masyarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei pada guru SMA di Kabupaten Sleman, DIY - USD Repository

0 0 269

Pengaruh jenis kelamin dan locus of control terhadap hubungan kultur keluarga, kultur lingkungan kerja, dan kultur lingkungan masayarakat dengan kecerdasan emosional guru : survei pada guru SMA di Kodya Yogyakarta, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta - US

0 0 268