Deskripsi Data ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Skor Frekuensi Frekuensi Relatif Kriteria 22-93 13 4,8 Sangat Rendah Total 275 100 Dari tabel 5.5 diketahui bahwa dari 275 peserta didik SMA Negeri dan Swasta se-Kabupaten Gunungkidul, terdapat 35 peserta didik 12,8 menjawab bahwa tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dalam kategori sangat tinggi, terdapat 107 peserta didik 39 menjawab bahwa tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dalam kategori tinggi, terdapat 78 peserta didik 28,3 menjawab bahwa tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dalam kategori sedang, terdapat 42 peserta didik 15,2 menjawab bahwa tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dalam kategori rendah, dan terdapat 13 peserta didik 4,8 menjawab bahwa tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dalam kategori sangat rendah. Hasil perhitungan rata-rata mean = 120,4, nilai tengah median = 120, modus = 110. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar responden memiliki persepsi bahwa tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual dalam materi akuntansi dengan kategori tinggi. b. Keterampilan Berkomunikasi Untuk mengetahui kecenderungan keterampilan berkomunikasi, maka peneliti mengacu Pedoman Acuan Patokan II PAP II sehingga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI peneliti dapat membuat kategori dan intrepretasi atas skor tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual disajikan pada tabel 5.6 Tabel 5.6 Deskripsi Keterampilan Berkomunikasi Skor Frekuensi Frekuensi Relatif Kriteria 127-150 57 20,8 Sangat Tinggi 109-126 119 43,2 Tinggi 97-108 76 27,7 Sedang 85-96 19 7 Rendah 30-84 4 1,5 Sangat Rendah Total 275 100 Dari tabel 5.6 diketahui bahwa dari 275 peserta didik SMA Negeri dan Swasta se-Kabupaten Gunungkidul, terdapat 57 peserta didik 20,8 memiliki keterampilan berkomunikasi dengan kategori sangat tinggi, terdapat 119 peserta didik 43,2 memiliki keterampilan berkomunikasi dengan kategori tinggi, terdapat 76 peserta didik 27,7 memiliki keterampilan berkomunikasi dengan kategori sedang, terdapat 19 peserta didik 7 memiliki keterampilan berkomunikasi dengan kategori rendah, dan terdapat 4 peserta didik 1,5 memiliki keterampilan berkomunikasi dengan kategori sangat rendah. Hasil perhitungan rata-rata mean = 112,46, nilai tengah median = 113, modus = 118. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki keterampilan berkomunikasi dengan kategori tinggi. c. Integritas Pribadi Untuk mengetahui kecenderungan integritas pribadi, maka peneliti mengacu Pedoman Acuan Patokan II PAP II sehingga peneliti dapat membuat kategori dan intrepretasi atas skor tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual disajikan pada tabel 5.7 Tabel 5.7 Deskripsi Integritas Pribadi Skor Frekuensi Frekuensi Relatif Kriteria 85-100 5 1,8 Sangat Tinggi 73-84 71 25,8 Tinggi 65-72 97 35,2 Sedang 57-64 78 28,3 Rendah 20-56 24 8,7 Sangat Rendah Total 275 100 Dari tabel 5.7 diketahui bahwa dari 275 peserta didik SMA Negeri dan Swasta se-Kabupaten Gunungkidul, terdapat 5 peserta didik 1,8 memiliki integritas pribadi dengan kategori sangat tinggi, terdapat 71 peserta didik 25,8 memiliki integritas pribadi dengan kategori tinggi, terdapat 97 peserta didik 35,2 memiliki integritas pribadi dengan kategori sedang, terdapat 78 peserta didik 28,3 memiliki integritas pribadi dengan kategori rendah, dan terdapat 24 peserta didik 8,7 menjawab bahwa integritas pribadi dengan kategori sangat rendah. Hasil perhitungan nilai rata-rata mean = 67,21, nilai tengah median = 68, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI modus = 73. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki integritas pribadi dengan kategori sedang. d. Minat Belajar Untuk mengetahui kecenderungan minat belajar, maka peneliti mengacu Pedoman Acuan Patokan II PAP II sehingga peneliti dapat membuat kategori dan intrepretasi atas skor tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual disajikan pada tabel 5.8 Tabel 5.8 Deskripsi Minat Belajar Skor Frekuensi Frekuensi Relatif Kriteria 85-100 33 12 Sangat Tinggi 73-84 95 34,5 Tinggi 65-72 66 24 Sedang 57-64 57 20,7 Rendah 20-56 24 8,7 Sangat Rendah Total 275 100 Dari tabel 5.8 diketahui bahwa dari 275 peserta didik SMA Negeri dan Swasta se-Kabupaten Gunungkidul, terdapat 33 peserta didik 12 memiliki minat belajar dengan kategori sangat tinggi, terdapat 95 peserta didik 34,5 memiliki minat belajar dengan kategori tinggi, terdapat 66 peserta didik 24 memiliki minat belajar dengan kategori sedang, terdapat 57 peserta didik 20,7 memiliki minat belajar dengan kategori rendah, dan terdapat 24 peserta didik 8,7 memiliki minat belajar dengan kategori sangat rendah. Hasil perhitungan rata-rata mean = 70,23, nilai tengah median = 70, modus = 71. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memiliki minat belajar dengan kategori tinggi.

B. Uji Prasyarat Analisis Data

1. Uji Normalitas Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data mengenai tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan Kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan Kurikulum 2006 dengan integritas pribadi, dan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan Kurikulum 2006 dengan minat belajar peserta didik berdistribusi normal atau tidak. a. Tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan Kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi Tabel 5.9 Hasil Uji Normalitas Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual Pada Materi Akuntansi Berdasarkan Kurikulum 2006 Dengan Keterampilan Berkomunikasi Model Summary and Parameter Estimates Dependent Variable:chisquare Equation Model Summary Parameter Estimates R Square F df 1 df 2 Sig. Constant b 1 Linear .630 465.526 1 273 .000 .033 .018 The independent variable is Mahalanobis Distance. Hasil pengujian normalitas bivariat untuk data tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi diperoleh nilai R Square = 0,630 0,8, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan data keterampilan berkomunikasi berdistribusi tidak normal. b. Tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan Kurikulum 2006 dengan integritas pribadi Tabel 5.10 Hasil Uji Normalitas Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual Pada Materi Akuntansi Berdasarkan Kurikulum 2006 Dengan Integritas Pribadi Model Summary and Parameter Estimates Dependent Variable:chisquare Equation Model Summary Parameter Estimates R Square F df 1 df 2 Sig. Constant b 1 Linear .630 465.526 1 273 .000 .033 .018 The independent variable is Mahalanobis Distance. Hasil pengujian normalitas bivariat untuk data tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan integritas pribadi diperoleh nilai R Square = 0,630 0,8, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan integritas pribadi berdistribusi tidak normal. c. Tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan Kurikulum 2006 dengan minat belajar Tabel 5.11 Hasil Uji Normalitas Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual Pada Materi Akuntansi Berdasarkan Kurikulum 2006 Dengan Minat Belajar Model Summary and Parameter Estimates Dependent Variable:chisquare Equation Model Summary Parameter Estimates R Square F df 1 df 2 Sig. Constant b 1 Linear .630 465.526 1 273 .000 .033 .018 The independent variable is Mahalanobis Distance. Hasil pengujian normalitas bivariat untuk data tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan minat belajar diperoleh nilai R Square = 0,630 0,8, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan minat belajar berdistribusi tidak normal.

C. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan pengujian prasyarat analisis data diketahui bahwa data tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi cenderung tidak berdistribusi normal, tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan integritas pribadi cenderung tidak berdistribusi normal, dan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan minat belajar peserta didik juga cenderung belum mendekati distribusi normal. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Korelasi Spearman yang diolah dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 For Windows. 1. Pengujian Hipotesis a. Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi H 01 : Tidak ada positif hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi H a1 : Ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi. Tabel 5.12 Hasil Uji Korelasi Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual Pada Materi Akuntansi Berdasarkan Kurikulum 2006 Dengan Keterampilan Berkomunikasi Correlations Kontekstual Komunikasi Spearmans rho Kontekstual Correlation Coefficient 1.000 .614 Sig. 1-tailed . .000 N 275 275 Komunikasi Correlation Coefficient .614 1.000 Sig. 1-tailed .000 . N 275 275 . Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed. Hasil pengujian hipotesis tersebut menunjukkan niai asymptotic significance asymp.sig sebesar 0,000 kurang dari alfa α = 0,01 maka dapat disimpulkan hasil pengujian hipotesis 1 tersebut H a1 diterima jadi terdapat hubungan positif tingkat keteraksanaan pembelajaran kontekstual dengan keterampilan berkomunikasi. Untuk koefisien korelasi antara pembelajaran kontekstual dengan keterampilan berkomunikasi menunjukkan angka + 0,614. Arah positif + memiliki arti bahwa semakin tinggi tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual maka semakin tinggi pula keterampilan berkomunikasi yang dimiliki peserta didik. Angka 0,614 menunjukkan keeratan korelasi antara keduanya adalah kuat karena berada di 0,60-0,799. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 2

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan

0 2 219

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi Akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi dan minat belajar peserta didik : survei pada lima SMA di wilayah Kota Yogyakarta.

0 2 199

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 2 229

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa Kelas XII IIS SMA Negeri di Kabupaten Bantul.

0 0 232

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

5 14 226

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2006 dengan Keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa.

0 0 205

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 163

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional siswa

0 0 158

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif dan efikasi diri

0 4 189