Minat Belajar KAJIAN TEORI
Melalui sharing ini peserta didik dibiasakan untuk saling memberi dan menerima. Manusia juga diciptakan sebagai makhluk individu sekaligus
sebagai makhluk sosial. Hal ini berimplikasi pada saatnya seseorang bekerja sendiri untuk mencapai tujuan yang diharapkan, namun disisi lain
tidak bisa melepaskan diri ketergantungan dengan pihak lain. Untuk memberikan informasi yang baik dan benar kepada peserta didik yang
membutuhkan informasi, peserta didik yang memberikan informasi harus memiliki
keterampilan berkomunikasi
yang baik.
Dari proses
pembelajaran menggunakan prinsip ini akan membiasakan para peserta didik untuk mengeluarkan pendapat mereka dan terbiasa untuk saling
berkomunikasi sehingga para peserta didik akan memiliki keterampilan berkomunikasi.
Dari penjelasan di atas, peneliti menduga bahwa ada hubungan positif tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi
akuntansi dengan keterampilan berkomunikasi. 2. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual Berdasarkan
Kurikulum 2006 dengan Integritas Pribadi. Salah satu konsep pembelajaran kontekstual yang dapat digunakan
untuk mengembangkan integritas pribadi adalah menemukan inquiry. Komponen menemukan merupakan kegiatan dengan pengamatan terhadap
fenomena, dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan bermakna untuk menghasilkan temuan yang diperoleh sendiri oleh peserta didik. Di dalam
proses menemukan sendiri tersebut peserta didik diminta untuk mengamati PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
suatu hal. Hal ini akan berdampak pada moral mereka, terkait mana yang dikatakan benar dan mana yang dikatakan salah. Seperti yang telah
dipaparkan di latar belakang bahwa apabila peserta didik diberi kesempatan untuk menggunakan pemikiran dalam tingkatan yang lebih
tinggi di setiap tingkatan kelas, pada akhirnya mereka akan terbiasa membedakan antara kebenaran dan kebohongan, penampilan dan
kenyataan, fakta dan opini, pengetahuan dan keyakinan. Secara alami, peserta didik akan membangun argumen dengan menggunakan bukti yang
dapat dipercaya dan logika yang masuk akal. Selain itu, dengan mengatakan mana yang benar dan salah, nilai-nilai moral perlu menjadi
landasan dalam menentukannya. Salah satu nilai yang perlu diperhatikan adalah nilai kejujuran.
Dari penjelasan di atas, peneliti menduga bahwa ada hubungan positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi
akuntansi dengan integritas pribadi. 3. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran Kontekstual Berdasarkan
Kurikulum 2006 dengan Minat Belajar. Terdapat beberapa komponen pembelajaran kontekstual yang dapat
dikembangkan untuk meningkatkan minat belajar adalah pemodelan modelling. Pemodelan artinya dalam sebuah pembelajaran keterampilan
atau pengetahuan tertentu. Pemodelan pada dasarnya membahasakan gagasan
yang dipikirkan,
mendemonstrasikan bagaimana
guru menginginkan para peserta didiknya untuk belajar, dan melakukan apa
yang diinginkan guru agar peserta didiknya “mengalami” dari setiap proses pembelajarannya. Seiring dengan hal tersebut, pemodelan yang
diberikan oleh guru diharapkan dapat menumbuhkan minat belajar peserta didik. Dengan tumbuhnya minat belajar, maka peserta didik menjadi tidak
bosan karena sumber informasi tidak hanya didapat dari membaca buku tetapi dapat juga dengan melihat, mendengar, dan bahkan bisa menyentuh
dan melakukan hal yang sedang dipelajari. Dari penjelasan di atas, peneliti menduga bahwa ada hubungan
positif antara tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi dengan minat belajar.