Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

Interaksi sosial dimaksudkan sebagai pengaruh timbal balik antara dua belah pihak, yaitu antara individu satu dengan individu atau kelompok lainnya dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Interaksi adalah salah satu masalah pokok karena ia merupakan dasar segala proses sosial. Interaksi merupakan proses timbal balik, di mana satu kelompok dipengaruhi tingkah laku orang lain melalui kontak ini mungkin melalui organisme fisik, seperti dalam obrolan, pendengaran, melakukan gerakan pada beberapa bagian badan, melihat, dan lain-lain atau secara tidak langsung, melalui tulisan atau dengan cara berhubungan dari jauh. Dalam proses sosial, baru dapat dikatakan terjadi interaksi sosial apabila telah memenuhi persyaratan sebagai aspek kehidupan bersama, yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi sosial, ialah sebagai berikut: a. Kontak Sosial Istilah kontak, berasal dari kata Latin, yaitu con atau cum, yang berarti ‘bersama-sama’ dan tango yang berarti ‘menyentuh’. Secara harfiah, kontak berarti bersama-sama menyentuh. 6 Tetapi dalam pengertian sosiologis, kontak tidak selalu berarti sentuhan fisik. Sebagai gejala sosial, orang dapat mengadakan hubungan dengan pihak lain tanpa sentuhan fisik, misalnya berbicara dengan orang lain melalui telepon, telegraf, radio, surat dan sebagainya. Sementara itu dikutip oleh Basrowi, Syani berpendapat, bahwa kontak sosial adalah “hubungan antara satu orang atau lebih melalui percakapan dengan saling mengerti maksud dan tujuan masing-masing dalam kehidupan masyarakat, konflik sosial pihak dengan pihak yang lainnya”. 7 6 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012 ed.1, cet.44, h. 59. 7 Basrowi, Pengantar Sosiologi, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005 cet.1, h. 140. Suatu kontak dapat pula bersifat primer atau sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, misalnya berjabat tangan, saling senyum dan sebagainya. Sebaliknya kontak yang sekunder memerlukan suatu perantara. Pentingnya kontak dan komunikasi bagi terwujudnya interaksi sosial dapat diuji terhadap suatu kehidupan yang terasing isolation. Kehidupan terasing yang sempurna ditandai dengan suatu ketidakmampuan untuk mengadakan interaksi sosial dengan pihak-pihak lain. Kehidupan terasing tersebut dapat terjadi oleh beberapa sebab yang antara lain yaitu, terasingnya seseorang dapat pula disebabkan oleh karena cacat pada salah satu inderanya. Dan mungkin juga disebabkan karena pengaruh perbedaan ras atau kebudayaannya. b. Komunikasi Sosial Komunikasi adalah suatu proses saling memberikan tafsiran kepada atau dari perilaku pihak lain. Komunikasi dapat diwujudkan dengan pembicaraan, gerak-gerik fisik ataupun perasaan. Saat ada aksi dan reaksi itulah terjadi komunikasi. Komunikasi sosial adalah syarat pokok lain daripada proses sosial. Komunikasi sosial mengandung pengertian persamaan pandangan antara orang-orang yang berinteraksi terhadap sesuatu. Menurut Soerjono Soekanto, Komunikasi adalah “bahwa sesorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain yang terwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap, perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut”. 8 8 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012 ed.1, cet.44, h. 60.