C. Kerangka Berpikir
Belajar merupakan suatu proses utama yang dilakukan seseorang untuk menambah ilmu pengetahuan dan memperoleh suatu proses perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Lingkungan sebagai salah satu faktor sosial yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam proses belajar, terutama lingkungan sosial sekolah.
Keberhasilan yang dicapai oleh siswa dalam belajar diperoleh setelah siswa mengalami proses belajar dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Jadi dapat dikatakan dalam aktivitas di sekolah, kondisi lingkungan sosial merupakan faktor sangat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam
belajar, karena interaksi sosial sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, khususnya pada siswa karena adanya hubungan timbal balik antara siswa
dengan teman sebayanya. Teman sebaya merupakan orang dengan tingkat usia dan kedewasaan
yang kira-kira sama. Sebaya memegang peran yang unik dalam perkembangan anak dan sangat berpengaruh terhadap seseorang, terutama
dalam suatu proses pembelajaran di kelas. Ketika seorang siswa dapat berinteraksi dengan baik terhadap teman sebayanya, maka ia akan merasa
lebih nyaman dan tentram untuk melakukan suatu pembelajaran, karena dengan teman sebaya siswa akan bertukar informasi satu sama lain, saling
bekerjasama, saling mengerti, menunjukan rasa simpati dan kasih sayang serta dapat mengembangkan pemahaman sosialnya. Dan yang dijadikan
indikator dari variabel interaksi sosial teman sebaya adalah membina hubungan baik dengan teman, memberikan sumber informasi, saling
bekerjasama, saling menghargai, menunjukan rasa simpati dan kasih sayang. Berikut bagan kerangka berpikir dari penelitian ini tentang pengaruh
interaksi teman sebaya terhadap hasil belajar IPS siswa.
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Hasil Belajar IPS
Teman Sebaya
Saling membantu atau bekerjasama
satu sama lain Saling bertukar
informasi Membina hubungan
baik dengan teman Saling menghargai
dan menerima Menunjukan
rasa simpati dan kasih sayang
Interaksi sosial siswa
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian.
59
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ha: Ada pengaruh interaksi sosial teman sebaya terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII di MTs Al-Mursyidiyyah.
Ho: Tidak ada pengaruh interaksi sosial teman sebaya terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII di MTs Al-Mursyidiyyah.
59
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R D, Bandung: Alfabeta,2012 h. 96.
37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MTs Al-Mursyidiyyah, Jalan Raya
Siliwangi Gg. Anggrek Pondok Benda Pamulang. 2.
Waktu Penelitian
Secara keseluruhan penelitian ini dilakukan selama enam bulan yaitu mulai bulan Agustus 2016 sampai bulan Januari 2017. Adapun
rincian kegiatannya sebagai berikut:
Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian
No. Kegiatan
Waktu Agst Sept
Okt Nov
Des Jan
1 Penyusunan rencana penelitian
2
Penyusunan instrumen penelitian
3
Pengumpulan data penelitian
4 Analisis dan pembahasan data
5
Penyusunan laporan
6 Sidang Munaqosah
7
Revisi Skripsi
B. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif analisis. Penelitian kuantitatif merupakan metode
untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antara