Ilmu Pengetahuan Sosial IPS

Sudirman, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen, Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan. Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar. Universitas Negeri Yogyakarta 2014. ditunjukkan dari harga rhitung yang diolah dengan bantuan SPSS 20 sebesar 0,494, sedangkan rtabel dengan N = 200 pada taraf kesalahan 5 sebesar 0,138, sehingga rhitung rtabel 0,494 0,138. 57 3. Novia Eko Wahyuningsih, Pengaruh Interaksi Sosial dengan Teman Sebaya dan Pola Asuh Orang Tua Otoriter terhadap Motivasi Belajar Siswa kelas XI Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta Tahun Ajaran 20112012, Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Kuantitatif Deskriptif Hasil penelitian menunjukan pengaruh yang signifikan antara interaksi sosial teman sebaya dan pola asuh orang tua otoriter terhadap motivasi belajar siswa kelas XI Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta Tahun Ajaran 20112012. 58 57 Okky Wicaksono, Hubungan Antara Pergaulan Teman Sebaya dengan Prestasi Belajar Siswa kelas V SD Gugus Jenderal Sudirman, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen, Skripsi pada Fakultas Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar, Universitas Negeri Yogyakarta 2014. 58 Novia Eko Wahyuningsih, Pengaruh Interaksi Sosial dengan Teman Sebaya dan Pola Asuh Orang Tua Otoriter terhadap Motivasi Belajar Siswa kelas XI Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta Tahun Ajaran 20112012, Skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2013. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan penelitian relevan di atas, selanjutnya terdapat perbedaan dan persamaan penelitian penulis dan penelitian relevan sebagai berikut: Tabel 2.2 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Relevan Penelitian No Persamaan Perbedaan 1. Pada variabel X nya sama- sama meneliti tentang interaksi teman sebaya. Pada penelitian ini tedapat 2 variabel X yaitu disiplin belajar, dan variabel Y nya prestasi belajar Akuntansi siswa. Pada penelitian ini objek penelitiannya peserta didik tingkat SMASMK, dan penelitian ini menggunakan metode korelasional. 2. Pada variabel X nya sama- sama meneliti tentang pergaulan teman sebaya. Teknik pengambilan sampelnya sama, menggunakan teknik simple random sampling. Pada penelitian ini variabel Y nya prestasi belajar siswa, dan yang menjadi objek pada penelitian ini peserta didik tingkat SDMI. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan inferensial.

3. Pada variabel X nya sama-

sama meneliti tentang interaksi teman sebaya. Teknik pengambilan sampelnya sama, menggunakan teknik simple random sampling. Pada penelitian ini tedapat 2 variabel X yaitu pola asuh orang tua otoriter, dan variabel Y nya motivasi belajar siswa. Yang menjadi objek penelitian ini peserta didik tingkat SMASMK.

C. Kerangka Berpikir

Belajar merupakan suatu proses utama yang dilakukan seseorang untuk menambah ilmu pengetahuan dan memperoleh suatu proses perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Lingkungan sebagai salah satu faktor sosial yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam proses belajar, terutama lingkungan sosial sekolah. Keberhasilan yang dicapai oleh siswa dalam belajar diperoleh setelah siswa mengalami proses belajar dan berinteraksi dengan lingkungannya. Jadi dapat dikatakan dalam aktivitas di sekolah, kondisi lingkungan sosial merupakan faktor sangat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar, karena interaksi sosial sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, khususnya pada siswa karena adanya hubungan timbal balik antara siswa dengan teman sebayanya. Teman sebaya merupakan orang dengan tingkat usia dan kedewasaan yang kira-kira sama. Sebaya memegang peran yang unik dalam perkembangan anak dan sangat berpengaruh terhadap seseorang, terutama dalam suatu proses pembelajaran di kelas. Ketika seorang siswa dapat berinteraksi dengan baik terhadap teman sebayanya, maka ia akan merasa lebih nyaman dan tentram untuk melakukan suatu pembelajaran, karena dengan teman sebaya siswa akan bertukar informasi satu sama lain, saling bekerjasama, saling mengerti, menunjukan rasa simpati dan kasih sayang serta dapat mengembangkan pemahaman sosialnya. Dan yang dijadikan indikator dari variabel interaksi sosial teman sebaya adalah membina hubungan baik dengan teman, memberikan sumber informasi, saling bekerjasama, saling menghargai, menunjukan rasa simpati dan kasih sayang. Berikut bagan kerangka berpikir dari penelitian ini tentang pengaruh interaksi teman sebaya terhadap hasil belajar IPS siswa.