2.9 Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Dari kerangka pemikiran dapat dijelaskan bahwa penerapan desentralisasi fiskal dapat membawa perubahan bagi kinerja keuangan daerah yang dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kinerja fiskal dapat dilihat dari peranan DAU, PDRB, PAD, dan pengeluaran pemerintah. Sedangkan potensi ketahanan
pangan dapat dilihat dari jumlah penduduk tidak tahan pangan yang mengkonsumsi kalori di bawah 2100 kkalkapitahari, pendapatan perkapita,
ketersediaan pangan yang dilihat dari jumlah produksi padi dan luas lahan panen, banyaknya
fasilitas kesehatan
dan pendidikan.
Diharapkan dengan
diberlakukannya desentralisasi fiskal pada awal tahun 2001 pemerintah daerah
UU No 32 dan No 33 Tahun 2004 tentang desentralisasi fiskal pada tahun
2001 Desentralisasi fiskal membawa
perubahan dalam kinerja fiskal daerah dan memengaruhi kondisi ketahanan
pangan
Kinerja fiskal dan faktor yang memengaruhi ketahanan pangan
Deskriptif : Derajat otonomi fiskal, posisi fiskal daerah
dan korelasi derajat otonomi fiskal dengan ketahanan
pangan Kuantitatif: Faktor-
faktor yang memengaruhi
ketahanan pangan
Implikasi kebijakan yang diterapkan dalam upaya peningkatan ketahanan pangan yang terjadi di Nusa
Tenggara Timur
dapat mengelola keuangan menjadi lebih optimal dan kondisi ketahanan pangan dapat tercapai.
2.10 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara yang diambil untuk menjawab permasalahan yang ada yang diajukan oleh peneliti yang kebenarannya masih
harus diuji secara empiris. Berdasarkan hal itu hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut :
1. Dana Alokasi Umum yang merupakan kinerja fiskal berpengaruh
negatif terhadap ketahanan pangan di NTT tahun 2003-2010. 2.
Pendapatan Asli Daerah yang merupakan kinerja fiskal berpengaruh negatif terhadap ketahanan pangan di NTT tahun 2003-2010.
3. Pengeluaran pemerintah berpengaruh negatif terhadap ketahanan
pangan di NTT tahun 2003-2010. 4.
Pendapatan perkapita berpengaruh negatif terhadap ketahanan pangan di NTT tahun 2003-2010.
5. Kesehatan yang dilihat dari banyaknya fasilitas kesehatan yang tersedia
berpengaruh negatif terhadap ketahanan pangan di NTT tahun 2003- 2010.
6. Luas lahan panen berpengaruh berpengaruh negatif terhadap ketahanan
pangan di NTT tahun 2003-2010. 7.
Jumlah produksi padi berpengaruh negatif terhadap ketahanan pangan di NTT tahun 2003-2010.
8. Jumlah penduduk berpendidikan tamat SMP berpengaruh negatif
terhadap ketahanan pangan di NTT tahun 2003-2010.
9. Ketahanan pangan dengan pendekatan jumlah penduduk tidak tahan
pangan berkorelasi negatif dengan derajat otonomi fiskal.
III. METODE PENELITIAN