5.3.3 Dana Alokasi Umum
Hasil regresi menunjukkan bahwa koefisien DAU berpengaruh positif dan signifikan, yang artinya setiap kenaikan satu persen DAU akan menaikan jumlah
penduduk tidak tahan pangan sebesar 0,103011 persen. Hasil dari pengujian ini tidak sesuai dengan hipotesis awal yang diajukan. Pengaruh pemberian DAU
terhadap suatu daerah dimaksudkan sebagai sumber penerimaan bagi daerah dalam mengembangkan kinerja perekonomiannya. Pengalokasian DAU berperan
penting dalam kerangka pemerataan kemampuan dalam menyediakan sarana publik di daerah. Setiap daerah memiliki keunggulan dalam sumber daya alam hal
ini juga akan berdampak pada ketidakmerataan sumber penerimaan yang berasal dari dana bagi hasil. DAU dialokasikan sesuai dengan potensi yang ada di daerah
masing-masing. Apabila suatu daerah memiliki potensi kecil namun kebutuhannya besar maka pengalokasian DAU juga besar, dan sebaliknya.
Gambar 5.3 Alokasi DAU terhadap belanja pegawai dan belanja modal Tahun 2003-2010 Sumber: BPS, diolah
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Belanja Modal Belanja Pegawai
DAU
Dalam gambar 5.3 diperlihatkan alokasi DAU terhadap pengeluaran pemerintah daerah. Jumlah penerimaan transfer DAU sangat berkaitan dengan
total pengeluaran pemerintah. Hal ini disebabkan sumber pendapatan pemerintah daerah NTT masih bergantung pada jumlah transfer DAU dibandingkan dengan
sumber pendapatan lainnya seperti PAD. Terhitung pada tahun 2003 hingga 2010 alokasi DAU lebih banyak digunakan untuk total pengeluaran belanja pegawai
dibandingkan dengan belanja modal. Dalam setiap kabupatenkota di NTT, belanja pegawai masih dominan. Belanja pegawai dipergunakan untuk membiayai
gaji pegawai dan administrasi pemerintahan lainnya. Belanja modal yang secara langsung dapat dinikmati oleh masyarakat menempati urutan kedua dalam hal
pengeluaran pemerintah. Komponen belanja modal hakekatnya digunakan unutk membiayai program dan kegiatan pembangunan yang manfaatnya dinikmati oleh
masyarakat. Karena itu semakin besar pengeluaran belanja modal akan memberi manfaat yang semakin besar bagi masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Belanja modal terdiri dari belanja gedung dan bangunan, dan belanja jalan, irigasi dan jaringan lainnya. Apabila sumber penerimaan yaitu DAU banyak
dikeluarkan untuk belanja modal dalam hal ini adanya peningkatan sarana pelayanan publik maka dampak dari pemberian transfer DAU akan berpengaruh
langsung terhadap masyarakat. Peningkatan penyediaan pelayanan publik seperti perbaikan jalan, penyediaan gedung sekolah dan sarana kesehatan, serta perbaikan
sistem irigasi untuk mendukung produktivitas tanaman pangan yang disediakan oleh pemerintah dapat meningkatan kinerja perekonomian daerah.
Kinerja perekonomian daerah dapat berdampak pada produktivitas masyarakat
yang akan
meningkatkan pendapatan
masyarakat. Fokus
pengalokasian dana terhadap peningkatan ketahanan pangan yang didukung dengan penyediaan fasilitas kebutuhan dasar masyarakat menjadi penting
dikarenakan dengan kondisi NTT yang terjadi saat ini.
5.3.4 Pendapatan Asli Daerah