Konsep dan Pengertian Desentralisasi

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep dan Pengertian Desentralisasi

Desentralisasi otonomi daerah adalah penyerahan wewenang oleh pemerintah pusat kepada pemerintahan daerah otonom yang menghasilkan pemerintahan lokal yang bergerak secara aktif dalam upaya mengurus kepentingan masyarakat didaerahnya menurut aspirasi dan kepentingan daerah itu sendiri. Peraturan mengenai ini telah ditetapkan dalam UU No 22 tahun 1999 yang berisi tentang pemerintahan daerah dan UU No 25 tahun 1999 yang berisi tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. Desentralisasi menitikberatkan pada partisipasi aktif masyarakat dalam mengelola keuangan daerah dan pengambilan keputusan yang bertujuan dalam pembangunan daerah itu sendiri Irdhania, 2009. Pada dasarnya pemberlakuan kebijakan desentralisasi untuk daerah otonom merupakan salah satu langkah dalam perbaikan sistem sentralistik yang telah berlaku selama ini. Pemerintah pusat diberikan wewenang kebebasan dalam mengurus kebutuhan domestik sehingga pemerintah pusat dapat lebih fokus dalam menghadapi isu-isu global dan merumuskan kebijakan makro nasional yang lebih bersifat strategis. Daerah otonom dapat mengembangkan kreativitas dalam proses pemberdayaan dengan kapabilitas yang mampu menghadapi berbagai masalah domestik. Selain itu desentralisasi merupakan tindakan nyata pemerintah pusat dalam penyerahan kepercayaan kepada daerah otonom yang dianggap mandiri dalam mencari solusi bagi daerahnya. Penyerahan kewenangan dari pemerintah kepada daerah membuka peluang daerah dalam menggali potensi yang terdapat didaerahnya. Pengelolaan potensi yang ada berupa pengelolaan sarana dan prasarana, keuangan, dan kebijakan- kebijakan yang sesuai dengan tujuan pembangunan daerah Irdhania, 2009. Pengambilan keputusan diserahkan kepada daerah yang bertujuan menyejahterakan masyarakat berdasarkan anggaran yang sudah ditetapkan. Pada garis besarnya konsep desentralisasi dapat dibedakan menjadi tiga bagian besar, yaitu : desentralisasi politik, desentralisasi administrasi, dan desentralisasi fiskal. Ketiganya saling berkaitan erat satu sama lain, dan semestinya dilaksanakan bersama-sama agar berbagai tujuan otonomi daerah seperti peningkatan kualitas pelayanan publik tidak terbengkalai Elmi, 2002.

2.2 Konsep Desentralisasi Fiskal