belanja modal tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Walaupun sebagian besar belanja modal dialokasikan untuk
perbaikan infrastruktur seperti jalan, irigasi dan jaringan lainnya yaitu sekitar 79,67 persen namun jumlah dana yang diterima relatif kecil dibandingkan dengan
belanja untuk pegawai. Belanja untuk sektor yang strategis meliputi sektor kesehatan, pendidikan
dan infrastruktur merupakan ujung tombak dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ketiga bidang ini terkait langsung dengan pelayanan kebutuhan dasar
publik dan memiliki dampak sosial yang tinggi. Peningkatan ketahanan pangan tidak terlepas dari ketiga bidang yang krusial ini. Ketidakmampuan penduduk
yang tidak tahan pangan dalam mengakses sarana publik yang penyediaannya terbatas oleh pemerintah ini membuat tingkat ketahanan pangan wilayah dan
rumah tangga tidak berubah secara signifikan.
5.3.6 Pendapatan Perkapita
Hasil regresi menunjukkan bahwa koefisien pendapatan perkapita berpengaruh negatif dan signifikan, artinya setiap kenaikan 1 satu persen
pendapatan perkapita maka akan menurunkan jumlah penduduk tidak tahan pangan sebesar 0,095103 persen. Peningkatan pendapatan perkapita yang terjadi
setiap tahun memiliki dampak yang positif dalam peningkatan ekonomi masyarakat. Perubahan perekonomian masyarakat mempunyai arah terhadap
peningkatan kesejahteraan masyarakat pula. Apabila pendapatan tinggi maka kualitas gizi juga akan tinggi, kualitas gizi
tinggi maka kualitas kesehatan penduduk juga tinggi. Hal ini berdampak pada peningkatan produktivitas kerja yang akhirnya meningkatkan pendapatan.
Peningkatan pendapatan berdampak pada pengalokasian keuangan untuk pengeluaran bahan makanan maupun bukan bahan makanan. Semakin tinggi
tingkat pendapatan seseorang maka akan semakin kecil tingkat konsumsi bahan makanan dan semakin besar tingkat konsumsi bahan bukan makanan. Hal ini
dapat diindikasikan adanya peningkatan kesejahteraan dalam suatu masyarakat. Peningkatan pendapatan ini juga bepengaruh terhadap kemudahan akses untuk
menjangkau kebutuhan pangan. Sehingga peningkatan ketahanan pangan masyarakat dalam suatu daerah dapat meningkat.
5.3.7 Banyaknya Fasilitas Kesehatan
Hasil regresi menunjukkan bahwa koefisien banyaknya fasilitas kesehatan berpengaruh negatif namun tidak signifikan. Banyaknya fasilitas kesehatan
digunakan untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan dasar yaitu kesehatan. Peningkatan jumlah fasilitas kesehatan dapat mendorong terjadinya
peningkatan kesehatan penduduk yang akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Namun hal itu tidak berpengaruh secara siginifikan saat akses terhadap
kesehatan banyak mengalami kendala. Keadaan fasilitas kesehatan yang tidak memadai dan jumlah fasilitas yang hanya terbatas pada daerah yang lebih maju
seperti di Kota Kupang yang memiliki akses fasilitas kesehatan yang lebih memadai dibandingkan dengan kabupaten – kabupaten di daerah NTT.
Selain itu tingkat pendapatan masyarakat yang rendah dirasa kurang dalam mendapatkan akses kesehatan. Walaupun setiap tahun terjadi peningkatan
pendapatan perkapita namun peningkatan pendapatan tersebut tidak dibarengi dengan kemampuan dalam mengakses kebutuhan pelayanan kesehatan. Sebagian
besar pendapatan penduduk NTT masih didominasi untuk pengeluaran bahan
makanan dibandingkan dengan kebutuhan dasar lainnya. Peningkatan fasilitas kesehatan yang dibarengi dengan peningkatan pendapatan masyarakat dapat
meningkat tingkat kesejahteraan masyarakat dan dapat berdampak terhadap ketahanan pangan masyarakat dalam akses kebutuhan kesehatan.
5.3.8 Luas Lahan Panen