Perencanaan Laba Kajian Strategi Peningkatan Laba dengan Penerapan Cost-Volume-Profit Analysis pada UMKM Ibu Sriutami
61 operasional Kee 2007. Analisis CVP juga dapat membantu manajer dalam
membuat keputusan atas suatu produk dengan mengestimasi profitabilitas yang diharapkan atas pilihan strategi yang akan diterapkan. Setiap keputusan atas
strategi yang akan diambil selalu mengandung risiko. Analisis CVP mengevaluasi bagaimana laba operasi akan dipengaruhi jika data yang semula diprediksi
ternyata tidak tercapai Horngren et al. 2006. Analisis CVP merupakan salah satu alat bantu dalam perencanaan strategis.
Usaha milik ibu Sriutami ini menginginkan agar dalam periode berikutnya dapat terjadi peningkatan perolehan laba, namun tidak menentukan seberapa besar target
peningkatan laba tersebut. Pada analisis ini diasumsikan target laba yang ingin dicapai pada periode berikutnya di tahun 2013 adalah sebesar 10 dan 15. Data
yang digunakan dalam perhitungan target laba ini adalah data yang diperoleh pada Triw
ulan ketiga yaitu bulan Oktober−Desember 2012 dengan asumsi keadaan pada periode berikutnya akan sama, baik penjualan ataupun proses produksi
sehingga relevan untuk diterapkan. Jumlah laba yang diperoleh UMKM milik ibu Sriutami ini pada periode
triwulan ketiga untuk penjualan produk selai kelapa dan nata de coco adalah sebesar Rp 77.621.800. Jika pada periode berikutnya diinginkan peningkatan laba
sebesar 10 dan 15 maka target laba yang harus dicapai dapat dihitung sebagai berikut :
Laba meningkat 10 = Laba awal + 10 × Laba awal
= Rp 77.621.800 + 10 × Rp 77.621.800 = Rp 77.621.800 + Rp 7.762.180
= Rp 85.383.980
Laba meningkat 15 = Laba awal + 15 × Laba awal
= Rp 77.621.800 + 15 × Rp 77.621.800 = Rp 77.621.800 + Rp 11.643.270
= Rp 89.265.070 Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa target laba yang harus
dicapai agar terjadi peningkatan sebesar 10 adalah Rp 85.383.980 dan untuk 15 adalah Rp 89.265.070. Setelah diketahui besarnya laba yang harus diperoleh
62 agar dapat memenuhi target peningkatan laba, maka tahap selanjutnya adalah
menghitung besarnya marjin kontribusi dan marjin kontribusi per unit. Marjin kontribusi adalah total penjualan dikurang total biaya variabel. Penjualan yang
diperoleh usaha milik ibu Sriutami untuk produk selai kelapa dan nata de coco pada triwulan ketiga adalah :
Penjualan = 18.980 × Rp 10.000 + 75.920 × Rp 1.500 = Rp 303.680.000
Sehingga marjin kontribusi yang diperoleh usaha ini pada periode triwulan ketiga adalah sebagai berikut :
Marjin kontribusi = Total penjualan
– Total biaya variabel = Rp 303.680.000
– Rp 186.430.200 = Rp 117.249.800
Setelah diketahui marjin kontribusi yaitu sebesar Rp 117.249.800, maka dapat dihitung marjin kontribusi per unitnya. Marjin kontribusi per unit adalah
marjin kontribusi dibagi jumlah unit yang dijual. Besarnya marjin kontribusi per unit untuk produk selai kelapa dan nata de coco adalah sebagai berikut :
arjin kontribusi per unit arjin kontribusi
Jumlah unit penjualan Rp 117.24 .800
4. 00 = Rp 1.236 unit
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa marjin kontribusi per unit pada periode triwulan ketiga adalah Rp 1.236. Sehingga kuantitas penjualan yang harus dicapai
untuk memenuhi target laba sebesar 10 adalah : Jumlah target penjualan Kg
Biaya tetap Target laba arjin kontribusi per unit
Rp 3 .628.000 Rp 8 .383. 80 Rp 1.236 unit
= 101.183 Kg Berdasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa kuantitas penjualan Kg
yang harus dicapai agar memenuhi target laba meningkat 10 adalah sebesar 103.998 Kg. Besarnya kombinasi kuantitas dari selai kelapa dan nata de coco
dapat ditentukan dengan terlebih dahulu menghitung perbandingan jumlah unit
63 sales mix dari tiap produk. Berikut ini merupakan perhitungan perbandingan
antara masing- masing kuantitas produk : Persentase Selai kelapa
uantitas Selai kelapa uantitas Selai kelapa kuantitas ata
18. 80 18. 80 7 . 20
= 20 Persentase ata
uantitas ata uantitas Selai kelapa uantitas ata
7 . 20 18. 80 7 . 20
= 80 Hasil perhitungan sales mix menunjukkan bahwa persentase dari selai
kelapa adalah 20 dan nata de coco 80. Maka besarnya kuantitas dari selai kelapa dan nata de coco agar dapat mencapai peningkatan laba sebesar 10
berdasarkan perbandingan yang telah dihitung sebelumnya adalah : Kuantitas Selai Kelapa
= Persentase Selai Kelapa × Target Unit terjual = 20 × 101.183 Kg
= 20.237 Kg
Kuantitas Nata de coco = Persentase Nata de coco × Target Unit terjual = 80 × 101.183 Kg
= 80.946 Kg Berdasarkan hasil perhitungan kombinasi kuantitas penjualan yang dari
masing- masing produk diketahui bahwa total penjualan yang harus dicapai untuk selai kelapa adalah sebanyak 20.237 Kg dan 80.946 Kg untuk nata de coco.
Sedangkan total kuantitas unit yang harus dicapai untuk memenuhi target laba sebesar 15 pada triwulan ketiga ini adalah :
Jumlah target penjualan Kg Biaya tetap Target laba
arjin kontribusi per unit Rp 3 .628.000 Rp 8 .26 .070
Rp 1.236 unit = 104.234 Kg
64 Berdasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa kuantitas penjualan Kg
yang harus dicapai agar memenuhi target laba meningkat 15 adalah sebesar 104.324 Kg. Sehingga besarnya kuantitas dari selai kelapa dan nata de coco agar
tercapai peningkatan laba sebesar 15 berdasarkan perbandingan yang telah dihitung sebelumnya adalah :
Kuantitas Selai Kelapa = Persentase Selai Kelapa × Target Unit terjual
= 20 × 104.234 Kg = 20.865 Kg
Kuantitas Nata de coco = Persentase Nata de coco × Target Unit terjual = 80 × 108.574 Kg
= 83.459 Kg Hasil perhitungan kombinasi kuantitas penjualan yang dari masing- masing produk
diketahui bahwa total penjualan yang harus dicapai untuk selai kelapa adalah sebanyak 20.865 Kg dan 83.459 Kg untuk nata de coco.