Analisis Biaya Kajian Strategi Peningkatan Laba dengan Penerapan Cost-Volume-Profit Analysis pada UMKM Ibu Sriutami
46 Tabel 10
Biaya tetap dan biaya variabel pada triwulan 1 April−Juni 2012
No. Biaya
Biaya Tetap Rp Biaya Variabel Rp 1.
Biaya Bahan Baku Langsung - Kelapa
33.440.000
- Air Kelapa
27.360.000
- Gula Pasir
84.056.000
- Gula Cair
13.072.000
- Tepung Ketan
5.016.000
- Tepung Terigu
2.508.000
- Cuka
752.400
- ZA
342.000
- Bahan Pelengkap
5.016.000 2.
Biaya Tenaga Kerja Langsung
37.772.000 3.
Biaya Listrik
2.460.000 4.
Biaya Gas
2.702.000 5.
Biaya Kemasan
19.760.000 6.
Biaya Penyusutan - Kompor Gas
32.000
- Mesin Parut
120.000
- Mesin Kerik
210.000
- Mesin Masak
525.000
Total Biaya
41.119.000 194.024.400
Su mber : UMKM ibu Sriuta mi 2012
Hasil pemisahan biaya operasional yang terjadi selama periode triwulan pertama April−Juni 2012 menunjukkan bahwa pada biaya variabel lebih besar
bila dibandingkan dengan biaya tetap. Total biaya varibel pada triwulan pertama adalah sebesar Rp 194.024.400 sedangkan total biaya tetap adalah Rp 41.119.000.
Biaya terbesar yang terjadi dalam biaya variabel adalah biaya pembelian gula pasir sedangkan biaya terendah adalah biaya pembelian ZA. Pada biaya tetap
biaya terbesar dikeluarkan untuk pembayaran gaji tenaga kerja yaitu sebesar Rp
37.772.000
. Pemisahan biaya operasional juga dilakukan untuk periode triwulan kedua
yaitu dari bulan Juli sampai dengan September 2012. Pada periode ini biaya-biaya banyak mengalami penurunan karena salah satu produk tidak diproduksi. Adapun
rincian biaya operasional yang sudah dipisahkan dalam kelompok biaya tetap dan
47 biaya variabel untuk periode triwulan kedua yaitu antara bulan Juli hingga
September 2012 ditampilkan pada Tabel 11 berikut. Tabel 11 Biaya tetap dan biaya variabel pada triwulan 2
Juli−Sept 2012
No. Biaya
Biaya Tetap Rp Biaya Variabel Rp
1.
Biaya Bahan Baku Langsung - Kelapa
17.160.000
- Air Kelapa
18.360.000
- Gula Pasir
44.646.000
- Gula Cair
6.708.000
- Tepung Ketan
2.574.000
- Tepung Terigu
1.287.000
- Cuka
504.900
- ZA
229.500
- Bahan Pelengkap
2.574.000 2.
Biaya Tenaga Kerja Langsung
21.447.000 3.
Biaya Listrik
1.302.000 4.
Biaya Gas
1.526.000 5.
Biaya Kemasan
10.140.000 6.
Biaya Penyusutan - Kompor Gas
32.000
- Mesin Parut
120.000
- Mesin Kerik
210.000
- Mesin Masak
525.000
Total Biaya
23.636.000 105.709.400
Sumber : UMKM ibu Sriuta mi 2012
Tabel 11 menunjukkan hasil pemisahan biaya operasional untuk periode triwulan kedua. Setelah dikelompokkan kedalam biaya tetap dan biaya variabel
diketahui bahwa biaya terbesar adalah biaya variabel. Jumlah biaya variabel pada periode ini adalah Rp 105.709.400 dengan pengeluaran terbesar untuk pembelian
gula pasir sebesar Rp 44.646.000 dan terendah adalah biaya untuk pembelian ZA sebesar Rp 229.500. Sedangkan untuk total biaya tetap adalah Rp 23.636.000
dengan pengeluaran terbesar untuk gaji tenaga kerja sebesar Rp
21.447.000
. Biaya-biaya yang terjadi selama periode triwulan ketiga yaitu bulan Oktober
sampai dengan Desember 2012 turut dipisahkan kedalam kelompok biaya tetap dan biaya variabel. Pada periode ini kedua unit produk sudah diproduksi secara
48 normal kembali. Biaya operasional triwulan ketiga setelah dipisahkan kedalam
biaya tetap dan biaya variabel dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12 Biaya tetap dan biaya variabel pada triwulan 3
Okt−Des 2012
No. Biaya
Biaya Tetap Rp Biaya Variabel Rp
1.
Biaya Bahan Baku Langsung - Kelapa
32.120.000
- Air Kelapa
26.280.000
- Gula Pasir
80.738.000
- Gula Cair
12.556.000
- Tepung Ketan
4.818.000
- Tepung Terigu
2.409.000
- Cuka
722.700
- ZA
328.500
- Bahan Pelengkap
4.818.000 2.
Biaya Tenaga Kerja Langsung
36.281.000 3.
Biaya Listrik
2.460.000 4.
Biaya Gas
2.660.000 5.
Biaya Kemasan
18.980.000 6.
Biaya Penyusutan - Kompor Gas
32.000
- Mesin Parut
120.000
- Mesin Kerik
210.000
- Mesin Masak
525.000
Total Biaya
39.628.000 186.430.200
Su mber : UMKM ibu Sriuta mi 2012
Berdasarkan pada Tabel 12 dapat diketahui bahwa pada periode triwulan ketiga Okt−Des 2012 biaya variabel yang terjadi adalah Rp 186.430.200.
Pengeluaran terbesar dalam biaya variabel adalah biaya untuk pembelian gula pasir sebesar Rp 80.738.000 dan biaya pembelian kelapa sebesar Rp 32.120.000.
Sedangkan untuk total biaya tetap untuk triwulan kedua adalah Rp 39.628.000 dengan biaya tertinggi untuk gaji biaya tenaga kerja sebesar Rp 36.281.000.
Produksi selai kelapa dan nata de coco menggunakan biaya yang berbeda. Hal ini disebabkan karena dalam proses produksi dan jumlah penjualan masing-
masing produk berbeda. Oleh karena itu biaya yang digunakan untuk proses produksi dari tiap produk dipisahkan. Adapun rincian biaya yang digunakan
49 dalam produksi selai kelapa dan nata de coco dapat dilihat pada Tabel 13 berikut
ini. Tabel 13 Biaya selai kelapa dan nata de coco pada triwulan 1 April-Juni 2012
No. Biaya
Selai kelapa Nata de coco
1.
Biaya Bahan Baku Langsung - Kelapa
33.440.000
- Air Kelapa
27.360.000
- Gula Pasir
74.480.000 9.576.000
- Gula Cair
13.072.000
- Tepung Ketan
5.016.000
- Tepung Terigu
2.508.000
- Cuka
752.400
- ZA
342.000
- Bahan Pelengkap
5.016.000 2.
Biaya Tenaga Kerja Langsung
24.700.000 13.072.000
3.
Biaya Listrik
2.100.000 360.000
4.
Biaya Gas
2.058.000 644.000
5.
Biaya Kemasan
19.760.000 6.
Biaya Penyusutan - Kompor Gas
32.000
- Mesin Parut
120.000
- Mesin Kerik
210.000
- Mesin Masak
525.000
Total Biaya
183.005.000 52.138.400
Su mber : UMKM ibu Sriuta mi 2012
Berdasarkan Tabel 13 dapat diketahui bahwa total biaya untuk produk selai kelapa lebih besar bila dibandingkan dengan nata de coco. Total biaya yang
digunakan untuk unit produksi selai kelapa pada triwulan pertama adalah sebesar Rp 183.005.000. Sedangkan untuk unit produksi nata de coco untuk periode ini
adalah Rp 52.138.400. Pemisahan biaya-biaya juga dilakukan pada periode triwulan kedua yaitu
bulan Juli hingga September 2012. Biaya yang perlu dipisahkan adalah biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja lansung, biaya pe mbelian gas, biaya
listrik dan biaya penyusutan. Biaya operasional yang digunakan untuk unit
50 produksi selai kelapa dan nata de coco secara terpisah ditampilkan pada Tabel 14
berikut. Tabel 14 Biaya selai kelapa dan nata de coco pada triwulan 2 Juli-Sep 2012
No. Biaya
Selai kelapa Nata de coco
1.
Biaya Bahan Baku Langsung - Kelapa
17.160.000
- Air Kelapa
18.360.000
- Gula Pasir
38.220.000 6.426.000
- Gula Cair
6.708.000
- Tepung Ketan
2.574.000
- Tepung Terigu
1.287.000
- Cuka
504.900
- ZA
229.500
- Bahan Pelengkap
2.574.000 2.
Biaya Tenaga Kerja Langsung
12.675.000 8.772.000
3.
Biaya Listrik
1.050.000 252.000
4.
Biaya Gas
1.092.000 434.000
5.
Biaya Kemasan
10.140.000 6.
Biaya Penyusutan - Kompor Gas
32.000
- Mesin Parut
120.000
- Mesin Kerik
210.000
- Mesin Masak
525.000
Total Biaya
94.335.000 35.010.400
Su mber : UMKM ibu Sriuta mi 2012
Hasil pemisahan biaya seperti yang ditampilkan pada Tabel 14 menunjukkan bahwa pada periode triwulan kedua total biaya dari masing- masing
unit produksi mengalami penurunan. Total biaya untuk unit produksi selai kelapa adalah sebesar Rp 94.335.000. Jumlah tersebut turun 52 bila dibandingkan
dengan periode triwulan pertama. Sedangkan total biaya untuk unit produksi nata de coco adalah sebesar Rp 35.010.400 atau turun 67 dari periode triwulan
pertama. Pemisahan biaya operasional yang terjadi pada periode triwulan ketiga yaitu
bulan Oktober sampai dengan Desember 2012 juga perlu dilakukan. Pemisahan biaya-biaya ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar biaya yang diperlukan
51 untuk memproduksi masing- masing produk. Rincian biaya yang yang dikeluarkan
untuk selai kelapa dan nata de coco pada periode triwulan ketiga dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15 Biaya selai kelapa dan nata de coco pada triwulan 3 Okt-Des 2012
No. Biaya
Selai kelapa Nata de coco
1.
Biaya Bahan Baku Langsung - Kelapa
32.120.000
- Air Kelapa
26.280.000
- Gula Pasir
71.540.000 9.198.000
- Gula Cair
12.556.000
- Tepung Ketan
4.818.000
- Tepung Terigu
2.409.000
- Cuka
722.700
- ZA
328.500
- Bahan Pelengkap
4.818.000 2.
Biaya Tenaga Kerja Langsung
23.725.000 12.556.000
3.
Biaya Listrik
2.460.000 4.
Biaya Gas
2.058.000 602.000
5.
Biaya Kemasan
18.980.000 6.
Biaya Penyusutan - Kompor Gas
32.000
- Mesin Parut
120.000
- Mesin Kerik
210.000
- Mesin Masak
525.000
Total Biaya
175.979.000 50.079.200
Sumber : UMKM ibu Sriuta mi 2012
Berdasarkan Tabel 15 dapat diketahui bahwa biaya operasional yang terjadi selama periode triwulan ketiga untuk kedua unit produksi mengalami kenaikan
dari periode sebelumnya. Total biaya untuk unit produksi selai kelapa pada triwulan ketiga adalah sebesar Rp 179.979.000. Jumlah tersebut naik dari periode
sebelumnya yang hanya sebesar Rp 94.335.000. Total biaya untuk unit produksi nata de coco untuk periode ini juga turut mengalami kenaikan yaitu menjadi
Rp 50.079.200, naik dari Rp 35.010.400 pada periode sebelumnya.
52