21 jasa, pada perusahaan multiproduk jumlah unit yang harus terjual untuk
mencapai titik impas tergantung pada bauran penjualan. Persamaan yang digunakan untuk mengetahui sales mix adalah sebagai berikut:
al s Penjualan g
Total Penjualan g 100 ..11
Sementara itu untuk mengetahui titik impas, terlebih dahulu dihitung marjin kontribusi rata-rata tertimbang per unit weighted avarage contribution margin
WACM dengan persamaan sebagai berikut:
A per unit Total arjin kontribusi
Total penjualan .. ..12
Persamaan break even point analysis yang digunakan untuk multiproduk adalah:
BEP unit Total biaya tetap
arjin kontribusi rata rata tertimbang per unit ..13
Persamaan titik impas pendapatan untuk perusahaan multiproduk dengan menggunakan persentase marjin kontribusi rata-rata tertimbang WACM adalah
sebagai berikut:
Persentase A arjin kontribusi total
Pendapatan total ... .14
Pendapatan total untuk impas Biaya tetap
Persentase A ...1
2.5 Nata de coco
Nata de coco merupakan salah satu produk olahan kelapa yang populer di masyarakat saat ini. Produk ini banyak digemari karena kandungan seratnya yang
tinggi dan rendah kalori. Istilah nata de coco berasal dari bahasa Spanyol yang
22 dalam bahasa Inggris berarti cream sehingga kemudian diartikan sebagai krim
dari air kelapa. Di Indonesia nata de coco sering disebut juga sari air kelapa atau sari kelapa. Produk ini berasal dari Filipina kemudian pertama kali diperkenalkan
di Indonesia pada tahun 1978, namun baru dikenal di pasaran pada tahun 1981 Sutarminingsih 2004.
Proses pembuatan biakan murni bakteri Acetobacter xylinum dapat dilakukan secara laboratoris maupun secara sederhana. Secara sederhana media
biakan ini dapat dibuat dari ampas nanas atau nira kelapa. a.
Media biakan murni dari ampas nanas Bibit nata de coco dapat dibuat secara sederhana dengan jalan
menumbuhkan bakteri Acetobacter xylinum pada media ampas nanas. Nanas yang digunakan adalah jenis nanas yang asam dan belum matang. Adapun
cara pembuatannya adalah sebagai berikut. Sebuah nanas yang cukup besar dikupas dan diparut. Bubur nanas yang diperoleh dicampur dengan bakteri
Acetobacter xylinum, kemudian diperas. Ampas diencerkan dengan 300 ml air matang dingin dan ditambah dengan 0.5 gelas gula pasir. Selanjutnya bubur
ampas nanas tersebut dimasukkan ke dalam stoples, ditutup kain atau koran bersih, dan disimpan selama kurang lebih 28 hari pada suhu kamar sampai
terbentuk lapisan atau gumpalan berwarna putih. Lapisan atau gumpalan putih inilah yang nantinya ditanamkandipindahkan ke dalam media sebagai
calon bibit. b.
Media biakan murni dari nira kelapa Bakteri Acetobacter xylinum dapat pula ditumbuhkan pada nira kelapa,
dengan cara berikut.nira kelapa dimasukkan dalam stoples dan ditutup dengan kertas atau koran bersih, serta biarkan selama kurang lebih tiga minggu.
Setelah waktu tersebut tercapai, akan terbentuk gumpalan atau lapisan putih pada permukaan nira yang dapat digunakan sebagai bibitstarter dalam
pembuatan nata de coco. Bakteri Acetobacter xylinum dapat tumbuh pada pH 3.
−7.5, namun akan tumbuh optimal bila pH nya 4.3, sedangkan suhu ideal bagi pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum
pada suhu 28°−31°C. Bakteri ini sangat memerlukan oksigen.