9 3.
Industri tekstil dan produk tekstil meliputi pertenunan, perajutan, pembatikan dan pembordiran yang memiliki ciri dikerjakan dengan
ATBM, atau alat yang digerakkan tangan termasuk batik, peci, kopiah dan sejenisnya.
4. Pengolahan hasil hutan dan kebun golongan non pangan.
a Bahan bangunanrumah tangga: bambu, nipah, sirap, anang, sabut.
b Bahan industri: getah-getahan, kulit kayu, sutera alam, gambir.
Industri perkakas tangan yang diproses secara manual atau semi mekanik untuk pertukangan dan pemotongan.
5. Industri perkakas tangan untuk pertanian yang diperlukan untuk persiapan
lahan, proses produksi, pemanenan, pasca panen dan pengolahan, kecuali cangkul dan sekop.
6. Industri barang dan tanah liat baik yang diglasir maupun yang tidak
diglasir untuk keperluan rumah tangga. 7.
Industri jasa pemeliharaan dan perbaikan yang meliputi otomotif, kapal di bawah 3OGT, elektronik dan peralatan rumah tangga yang dikerjakan
secara manual atau semi otomatis. 8.
Industri kerajinan yang memiliki kekayaan khasanah budaya daerah, nilai seni yang menggunakan bahan baku alamiah maupun imitasi.
9. Perdagangan dengan skala kecil dan usaha informal.
f. Sektor perhubungan
Angkutan pedesaan daratdan angkutan sungai, danau dan penyeberangan dengan menggunakan kapal 3OGT.
g. Sektor telekomunikasi
Jasa telekomunikasi meliputi warung telekomunikasi, warung internet dan instalasi kabel ke rumah dan gedung.
h. Sektor kesehatan
Jasa Profesi KesehatanPelayanan MedikPelayanan Kefarmasian. 1.
Praktek perorangan tenaga kesehatan. 2.
Praktek tenaga berkelompok tenaga kesehatan. 3.
Sarana pelayanan kesehatan dasar. 4.
PusatBalaiStasiun penelitian kesehatan.
10 5.
Apotik, praktek profesi Apoteker. 6.
Rumah bersalin. 7.
Praktek Pelayanan Medik Tradisional akupuntur, pijat refleksi, panti pijat tradisiorial.
8. Jasa perdagangan obat dan makanan:
a Toko Obat;
b Retailer Obat Tradisional,Jamu gendong, Kiostoko jamu;
c Kolektorpengumpul simplisia.
2.1.2 Kekuatan dan Kelemahan Usaha Kecil
Usaha kecil, dengan karakteristik skalanya yang serba terbatas ternyata memiliki sejumlah kekuatan yang terletak pada kemampuan fleksibilitas dalam
menghadapi berbagai tantangan lingkungan Nitisusastro 2010. Kekuatan yang dimaksud terletak pada kemampuan melakukan fleksibilitas dalam menghadapi
berbagai tantangan lingkungan. a.
Kekuatan usaha kecil Kekuatan yang dimaksud meliputi, antara lain sebagai berikut:
1. Mengembangakan kreativitas usaha baru
Kreatifitas tidak selalu dilakukan dengan menampilkan sesuatu produk yang secara murni baru, namun dapat dilakukan dengan cara meniru
produk yang telah beredar dipasar dengan ciri khas tersendiri. 2.
Melakukan inovasi Lazimnya dimasa sulit seseorang selalu berusaha menemukan solusi untuk
mengatasi masalah yang dihadapi dengan cara yang berbeda. Contohnya pedagang asongan yang langsung menjajakan dagangannya ke supir bus
atau angkutan umum, dahulu hal seperti ini tidak dilakukan para pedagang, namun tekanan kebutuhan hidup telah mendorong mereka untuk
melakukan inovasi cara berjualan seperti itu meskipun mengandung risiko tinggi. Inovasi seperti ini hanya dilakukan oleh para pelaku usaha kecil dan
tidak mungkin dilakukan oleh perusahaan besar.
11 3.
Ketergantungan usaha besar terhadap usaha kecil Pada umumnya produk yang dihasilkan perusahaan besar sedikit sulit
untuk menjangkau para pembeli kecil di tempat terpencil. Guna menyiasati hal tersebut perusahaan besar mengemas produknya dalam kemasan kecil
senilai kemampuan daya beli konsumen kecil. Sebagai jalur distribusinya mereka menggunakan warung atau kios kecil yang banyak tersebar
diseluruh daerah terpencil. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perusahaan besar memiliki ketergantungan kepada pelaku usaha kecil.
4. Daya tahan usaha kecil pasca krisis moneter
Fakta membuktikan bahwa krisis ekonomi yang berlanjut kepada krisis kepercayaan yang terjadi pada tahun 1998, tidak berpengaruh banyak
terhadap eksistensi usaha kecil. Beberapa peneliti bidang ekonomi bahkan menyatakan tidak lumpuhnya sama sekali perekonomian Indonesia berkat
jasa pelaku usaha kecil. b.
Kelemahan usaha kecil Usaha kecil tidak luput dari beberapa faktor yang menjadi kelemahan.
Faktor kelemahan juga disebabkan oleh karakteristik ukurannya yang kecil. Kelemahan-kelemahan yang melekat kepada usaha kecil antara lain sebagai
berikut: 1.
Lemahnya keterampilan manajemen Pelaku usaha kecil seringkali berangkat berwirausaha dengan bekal sumber
daya seadanya. Ketidaksiapan tersebut bukan hanya dalam hal modal dana dan atau peralatan lainnya, tetapi juta ketidaksiapan dalam penguasaan
kompetensi bidang usaha maupunk kecilnya keterampilan manajemen. 2.
Tingkat kegagalan dan penyebabnya Tingkat kegagalan usaha kecil umumnya disebabkan oleh kurangnya
kompetensi dalam dunia usaha. Kurangnya kompetensi yang dimaksud meliputi kurangnya penguasaan dalam mengelola kegiatan usaha dengn baik
dan lemahnya kemampuan manajemen dalam penguasaan pengetahuan dan pengalaman dalam hal mengelola sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya.