Analisis Break Even Point
20 d.
Kemampuan perusahaan dalam menekan biaya dan batas dimana perusahaan tidak mengalami laba dan rugi.
Dalam pemakaian breakeven analysis perlu disadari adanya keterbatasan yang dikandung metode ini. Kelemahan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Asumsi yang menyebutkan harga jual konstan padahal kenyataannya harga
ini terkadang harus berubah sesuai dengan kekuatan permintaan dan penawaran di pasar. Oleh karena itu harus dibuat analisis sensitivitas untuk
harga jual yang berbeda. b.
Asumsi terhadap cost. Penggolongan biaya tetap dan biaya variabel juga mengandung kelemahan.
Dalam keadaan tertentu untuk memenuhi volume penjualan biaya tetap harus berubah karena pembelian mesin- mesin atau peralatan lainnya. Demikian
juga perhitungan biaya variabel per unit juga akan dapat dipengaruhi perubahan ini.
c. Jenis barang yang dijual tidak selalu satu jenis.
d. Biaya tetap juga tidak selalu tetap pada berbagai kapasitas.
e. Biaya variabel juga tidak selalu berubah sejajar denga perubahan volume.
Ada beberapa hal yang harus difahami dalam menggunakan alat analisis titik impas yaitu:
a. Perubahan dalam biaya variabel per-unit mengakibatkan perubahan dalam
kontribusi marjin dan titik impas. b.
Perubahan dalam harga jual per-unit mengakibatkan perubahan dalam kontribusi marjin dan titik impas.
c. Perubahan dalam jumlah biaya tetap mengakibatkan perubahan dalam titik
impas tapi tidak merubah kontribusi marjin. d.
Kombinasi perubahan biaya tetap dan variabel pada arah yang sama mengakibatkan perubahan tajam dan ekstrim pada titik impas.