5 2.
Mengidentifikasi dan menganalisis pertumbuhan penjualan produk, laba perusahaan dan titik impas selama periode bulan April hingga Desember 2012.
3. Menganalisis penerapan cost-volume-profit pada UMKM milik ibu Sriutami ini
berdasarkan pertumbuhan biaya-biaya operasional dan penjualan produk yang terjadi selama periode bulan April hingga Desember 2012.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi usaha milik ibu
Sriutami dalam upaya meningkatkan kualitas dalam perencanaan dan menerapkan kebijakan dalam penerapan anggaran biaya serta pengawasan
terhadap biaya yang dikeluarkan, volume dan harga jual oleh produk tersebut. 2.
Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain dan bahan rujukan bagi pihak lain yang akan melakukan penelitian yang lebih mendalam terkait cost-volume-
profit CVP analysis.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini hanya mencakup data keuangan usaha milik ibu Sriutami selama periode bulan April hingga bulan Desember 2012, yaitu berupa biaya
variabel dan biaya tetap serta data penjualan. Metode analisis yang digunakan adalah cost-volume-profit CVP analysis dengan alat analisis break even point
multiple product titik impas multiproduk karena UMKM ini memproduksi lebih dari satu jenis produk yaitu selai kelapa dan nata de coco.
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Pengertian dan kriteria usaha mikro, kecil dan menengah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008:
a. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan danatau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Kriteria usaha mikro yaitu memiliki kekayaan
bersih paling banyak 50 juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak 300 juta
rupiah. b.
Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah
atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. Kriteria usaha kecil yaitu memiliki kekayaan
bersih lebih dari 50 juta rupiah sampai dengan paling banyak 500 juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha ; atau memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari 300 juta rupiah sampai dengan paling banyak 2.5 milyar rupiah.
c. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Kriteria usaha menengah yaitu memiliki memiliki kekayaan bersih lebih dari 500 juta rupiah sampai
dengan paling banyak 10 milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari 2.5 milyar
rupiah sampai dengan paling banyak 50 milyar rupiah.
8
2.1.1 Bidang atau Jenis Usaha Kecil
Berdasarkan Keppres No. 127 Tahun 2001 tentang bidang atau jenis usaha, yang tergolong usaha kecil adalah sebagai berikut:
a. Sektor Pertanian
Peternakan ayam buras b.
Sektor kelautan dan perikanan 1.
Perikanan tangkap dengan menggunakan kapal kurang dan GTSOPK dilakukan diperairan sampai dengan 12 mil laut.
2. Perikanan budidaya meliputi pembenihan dan pembesaran ikan di air
tawar, air payau dan laut 3.
Penangkapan ikan hias air tawar. c.
Sektor kehutanan 1.
Pengusahaan peternakan lebah madu 2.
Pengusahaan hutan tanaman aren, sagu, rotan, kemiri, bambu dan kayu manis.
3. Pengusahaan sarang burung walet di alam.
4. Pengusahaan hutan rakyat asam pemungutan dan pengolahan biji asam.
5. Pengusahaan hutan tanaman penghasil arang.
6. Pengusahaan hutan tanaman penghasil bahan-bahan minyak atsiri mintak
pinusterpentin minyak lawang, mintak tengkawang, minyak kayu putih, minyak kenanga, minyak akar wangi dll.
d. Sektor energi dan sumber daya mineral
Pertambangan rakyat e.
Sektor industri dan perdagangan 1.
Industri makanan dan minuman olahan yang melakukan pengawetan dengan proses pengasinan, penggaraman, pemanisan, pengasapan,
pengeningan, perebusan, penggorengan dan fermentasi dengan cara-cara tradisional.
2. Industri penyempurnaan benang dan serat alam maupun serat buatan
menjadi benang bermotipcelup, ikat dengan menggunakan alat yang digerakkan tangan.