22
3.3.4 Kajian tentang penguatan kelembagaan pemanfaatan komersial kupu-kupu
Penguatan kelembagaan pemanfaatan komersial kupu-kupu di daerah penyangga TN Babul Kabupaten Maros meliputi tahapan: 1 identifikasi
permasalahan kelembagaan yang terkait dengan karakteristik jenis kupu-kupu Lepidoptera yang dimanfaatkan secara komersial, karakteristik penangkapan
dan peredaran perdagangan kupu-kupu, dan keefektifan implementasi peraturan pemanfaatan komersial SL; dan 2 merumuskan penguatan kelembagaan
pemanfaatan komersial kupu-kupu.
3.4 Analisis Data 3.4.1 Analisis deskriptif kuantitatif
Analisis deskriptif kuantitatif dilakukan dengan membuat penjelasan- penjelasan dengan memperlihatkan data-data kuantitatif yang diperoleh melalui
hasil pengamatan, wawancara mendalam maupun studi literatur. Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel atau foto. Analisis dilakukan terhadap: 1 jenis-jenis
kupu-kupu hasil tangkapan yang meliputi: jumlah individu setiap jenis kupu-kupu hasil tangkapan secara keseluruhan, jumlah individu setiap jenis berdasarkan
lokasi maupun waktu pengamatan, dan jumlah individu berdasarkan status jenis, baik status perlindungan maupun menurut daftar kuota penangkapan; 2 jumlah
pelaku pemanfaat kupu-kupu yaitu penangkap, pengumpul pedagang, pengrajin souvenir dan penjual souvenir, jumlah spesimen kupu-kupu berdasarkan kelas
kualitas dan harga beberapa jenis kupu-kupu; serta 3 tingkat pemahaman terhadap peraturan perundang-undangan pemanfaatan SL oleh aparatur sebagai
pelaksana serta para penangkap dan pengumpul pedagang sebagai kelompok sasaran.
3.4.2 Analisis pemahaman peraturan perundang-undangan
Analisis pemahaman peraturan perundang-undangan pemanfaatan SL bagi aparatur pelaksana di lapangan street-level bureaucrats dan kelompok sasaran,
dilakukan berdasarkan pengetahuan tentang: 1 jenis-jenis peraturan perundang- undangan pemanfaatan SL; 2 hak dan kawajibannya terkait dengan pemanfaatan
SL; 3 prosedur dan tata cara pemanfaatan SL; 4 larangan dan sanksi atas pelanggaran pemanfaatan SL.
Berdasarkan 4 jenis pengetahuan tersebut maka dibuat 3 kategori, yaitu:
Baik , apabila memiliki minimal 3 pengetahuan; Cukup, apabila memiliki
maksimal 2 pengetahuan; dan Kurang, apabila memiliki maksimal 1 pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan pemanfatan SL.
3.4.3 Analisis deskriptif kualitatif
Analisis deskriptif kualitatif merupakan analisis yang menjelaskan data dan informasi hasil wawancara dalam bentuk uraian verbal Usman dan Akbar 2006.
Analisis kualitatif dilakukan dengan penekanan pada deskripsi dan pemaknaan data hasil wawancara dengan interpretasi secara kritis Nugroho 2013. Sumber
data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan, selebihnya
23 adalah data tambahan seperti dokumen, foto, data statistik, laporan dan lain-lain
Moleong 2002. Analisis deskriptif kualitatif dalam penelitian ini dilakukan terhadap data
yang terkait dengan: 1 status perlindungan dan status menurut kuota jenis kupu- kupu yang dimanfaatkan; 2 metode menangkap kupu-kupu, aktivitas peredaran
perdagangan, kualitas kupu-kupu hasil tangkapan, dan perilaku warga dalam budi daya kupu-kupu; 3 implementasi peraturan perundang-undangan
pemanfaatan SL oleh aparatur pelaksana pada instansi pemerintah yang terkait, serta implementasi oleh kelompok sasaran yaitu para penangkap dan pengumpul
pedagang kupu-kupu di daerah penyangga TN Babul Kabupaten Maros.
3.4.4 Penelaahan atas isi peraturan perundang-undangan