Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kebaruan Novelty
7 Indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja pemanfaatan komersial
kupu-kupu di daerah penyangga TN Babul Kabupaten Maros adalah : 1 Penangkapan kupu-kupu dilakukan dengan memperhatikan kelestarian tidak
melampaui kuota yang telah ditetapkan dan tidak menyebabkan kerusakan pada spesimen kupu-kupu yang ditangkap; 2 Cara menangkap kupu-kupu tidak
menyebabkan terganggunya atau rusaknya populasi dan habitat di alam; 3 Penangkapan dan peredaran spesimen kupu-kupu harus sesuai dengan izin
termasuk lokasi penangkapan dan musim perkembangbiakan, serta dilakukan oleh perorangan atau kelompok yang dianggap mampu secara teknis atau terampil
dalam melakukan penangkapan; serta 4 Penerapan peraturan dan sanksi dilakukan secara konsisten oleh lembaga yang bertanggungjawab.
Bila kinerja tidak sesuai dengan yang diharapkan, berarti kelembagaan tersebut belum dapat mengarahkan perilaku masyarakat dan pihak-pihak yang
terlibat untuk mencapai kinerja yang diharapkan Basuni 2003. Menurut Pratiwi 2008, ketika kelembagaan tidak berjalan atau kinerjanya dipertanyakan maka
diperlukan suatu langkah perbaikan. Salah satu langkah perbaikan adalah melalui penguatan kelembagaan. Penguatan kelembagaan merupakan usaha untuk
mengorganisasi ulang reorganize atau melakukan orientasi ulang terhadap kelembagaan agar dapat berfungsi kembali secara efektif Pratiwi 2008.
Penguatan kelembagaan pemanfaatan komersial kupu-kupu merupakan bentuk rekayasa sosial yang ditujukan untuk memecahkan suatu masalah sosial
yang dihadapi dalam rangka mengatur alokasi sumber daya untuk mencapai kinerja yang dikehendaki yaitu pemanfaatan komersial kupu-kupu secara lestari
dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Keluaran dari suatu penelitian menunjang rekayasa sosial adalah pengetahuan mengenai preskripsi atau resep
yang dicirikan oleh suatu penelitian multi disiplin ilmu.
Pakpahan 1989 menyatakan: ...suatu penelitian rekayasa sosial dicirikan oleh suatu penelitian yang bersifat lintas bidang. Kelompok disiplin bio-fisik
memegang peranan dalam menghasilkan pengetahuan positif dan kelompok disiplin ilmu-ilmu sosial memegang peranan penting dalam menghasilkan
pengetahuan
tentang nilai....
Pendekatan positivisme
berguna untuk
mendapatkan pengetahuan bio-fisik antara lain mengenai populasi kupu-kupu hasil tangkapan. Selain itu, pendekatan normativisme juga diperlukan, dalam hal
ini pengetahuan mengenai aktivitas penangkapan dan peredaran kupu-kupu serta implementasi peraturan perundang-undangan pemanfaatan SL. Berdasarkan dua
pendekatan tersebut maka penelitian ini diharapkan menghasilkan suatu preskripsi tentang penguatan kelembagaan pemanfaatan komersial kupu-kupu secara lestari
di daerah penyangga TN Babul Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.