21 kupu yang tertangkap dicatat jumlahnya, nama jenis dan perbedaan jenis
kelaminnya. Cara memperkirakan rasio kelamin dari populasi kupu-kupu adalah dengan menghitung perbandingan jantan dengan betina hasil tangkapan. Asumsi
yang mendasari praktek ini bahwa koleksi kupu-kupu liar di alam sehubungan dengan rasio kelamin adalah acak Idris dan Hassan 2014.
Data jenis-jenis kupu-kupu hasil tangkapan berupa jumlah individu setiap jenis dan rasio kelamin diketahui dengan cara menghitung seluruh individu yang
tertangkap di dalam transek selama waktu pengamatan. Data hasil pengamatan kemudian ditabulasi dan dijabarkan secara deskriptif.
3.3.2 Kajian tentang karakteristik pelaku, teknik penangkapan dan perdagangan kupu-kupu
Kajian ini meliputi pelaku penangkapan, metode menangkap, pelaku perdagangan, aktivitas perdagangan, klasifikasi kualitas dan harga kupu-kupu,
serta upaya budi daya kupu-kupu. Karakteristik penangkapan kupu-kupu dari habitat alam untuk tujuan perdagangan berkaitan dengan siapa saja yang terlibat
dalam aktivitas penangkapan. Observasi lapangan serta wawancara mendalam dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah penangkap yang secara aktif
melakukan penangkapan, metode menangkap menjaring, lokasi serta waktu penangkapan kupu-kupu.
Data dan informasi tentang karakteristik perdagangan peredaran kupu- kupu dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi lapangan untuk
mengetahui pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan kupu-kupu, aktivitas pelaku perdagangan, klasifikasi kualitas dan harga kupu-kupu yang
diperdagangkan, serta perilaku warga dalam melakukan budi daya kupu-kupu. Pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan kupu-kupu di daerah penyangga TN
Babul dihitung jumlahnya serta digambarkan dalam bagan alir tata niaga kupu- kupu.
3.3.3 Kajian tentang keefektifan implementasi peraturan pemanfaatan komersial satwa liar
Keefektifan implementasi peraturan pemanfaatan komersial SL meliputi isi peraturan, tingkat pemahaman, dukungan masyarakat, dan pembagian tugas pokok
dan fungsi instansi. Data dan informasi yang dikumpulkan meliputi studi literatur peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pemanfaatan SL, dan
wawancara mendalam dengan para informan untuk mengetahui tingkat pemahaman peraturan. Pemahaman peraturan oleh para pelaksana peraturan
terdiri atas aparatur pada Balai Besar KSDA Sulsel, Dinas Kehutanan Provinsi Sulsel, dan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Maros, serta kelompok
sasaran yang terdiri atas para penangkap dan pengumpul pedagang. Observasi dan wawancara mendalam dengan para informan terkait dengan implementasi
peraturan perundang-undangan pemanfaatan komersial SL di lapangan.
22
3.3.4 Kajian tentang penguatan kelembagaan pemanfaatan komersial kupu-kupu