17
3 METODE
3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan September 2013. Lokasi penelitian terletak di Desa Kalabbirang, Kecamatan Bantimurung; serta di
Desa Jenetaesa dan Desa Samangki, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros. Alasan pemilihan desa-desa tersebut karena merupakan lokasi-lokasi penangkapan
berbagai jenis kupu-kupu yang diperdagangkan Noerdjito dan Aswari 2003.
Gambar 3.1 Peta lokasi penelitian; Sumber: Ditjen PHKA 2008 Fokus penelitian adalah pemanfaatan komersial kupu-kupu melalui
penangkapan dari habitat alam untuk tujuan perdagangan yang dilakukan oleh warga di desa-desa yang merupakan lokasi penelitian. Subjek penelitian adalah
individu warga pemanfaat kupu-kupu sebagai kelompok sasaran serta aparatur pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sebagai pelaksana peraturan
perundang-undangan pemanfaatan SL.
18
3.2 Rancangan Penelitian
Penelitian ini bersifat lintas bidang dengan menggunakan pengetahuan positif dan pengetahuan tentang nilai untuk menghasilkan suatu preskripsi resep
tentang penguatan kelembagaan pemanfaatan komersial kupu-kupu di daerah penyangga TN Babul Kabupaten Maros. Pakpahan 1989 menyatakan ...suatu
preskripsi selalu mengandung unsur nilai dan bukan nilai.... Pendekatan penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif
sesuai keperluan masing-masing kajian. Kajian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: karakteristik sumber daya kupu-kupu Lepidoptera yang
dimanfaatkan secara komersial; karakteristik pelaku, teknik penangkapan dan pedagangan kupu-kupu; keefektifan implementasi peraturan pemanfaatan
komersial SL; serta penguatan kelembagaan pemanfaatan komersial kupu-kupu.
Penggunaan metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif tersebut menekankan pada penggambaran, pemahaman dan penjelasan atas data-data yang
dikumpulkan. Kredibilitas data diuji secara triangulasi terhadap cara pengumpulan dan sumber data Sugiyono 2012.
3.3 Metode Pengumpulan Data