59
3.2.2.4 Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan pada siklus II. Pada tahap
refleksi, peneliti melakukan kegiatan sebagai berikut:
1 Menganalisis data maupun informasi yang diperoleh dari pelaksanaan
tindakan pada siklus II. 2
Menginterpretasi atau memaknai data yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan pada siklus II.
3 Berdasarkan data-data yang diperoleh peneliti menyimpulkan hasil
pelaksanaan tindakan.
3.3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini yaitu siswa kelas IV Sekolah Dasar
Negeri Debong Tengah 1 Tegal tahun pelajaran 20122013. Subjek penelitian berjumlah
35 siswa yang terdiri atas 14 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Karakteristik siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Debong Tengah 1 Tegal
adalah mempunyai daya tangkap yang cukup baik namun cenderung kurang
tertib dalam kelas. Selain itu ada beberapa siswa laki-laki yang senang berbicara dan bermain
sendiri di dalam kelas sehingga suasana kelas kurang kondusif dan proses
pembelajaran tersendat.
3.4 Tempat Penelitian
Tempat penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Debong Tengah 1 Tegal yang beralamat di jalan Teuku Umar No.1 Debong Tengah
60 Kelurahan Debong Tengah
Kecamatan Tegal Selatan Kota Tegal. Tiga puluh meter
ke arah barat terdapat jalan raya dan lima puluh meter ke arah utara terdapat rel kereta api sehingga menimbulkan kebisingan yang dapat mengganggu proses
pembelajaran.
3.5 Data dan Teknik Pengumpulan Data
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang: 1 sumber data, 2 jenis data, dan 3 teknik pengumpulan data.
3.5.1 Sumber Data
Menurut Arikunto dalam Arikunto, Suhardjono, dan Supardi 2006 : 129 mengemukakan bahwa
“
data yang baik adalah data yang diambil dari sumber yang tepat dan akurat
”
. Sumber data dalam penelitian adalah siapaapa yang akan dijadikan sumber data, yaitu subyek dari mana data diperoleh. Sumber data dalam
penelitian ini yaitu siswa, guru, dan data dokumen. Data siswa diperoleh melalui hasil angket motivasi belajar siswa,
pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa, dan hasil tes evaluasi setiap akhir pembelajaran serta tes formatif setiap akhir siklus. Data guru diperoleh melalui
pengamatan terhadap perencanaan dan pelaksanaan dalam pembelajaran
.
Lembar pengamatan terhadap performansi guru menggunakan Alat Penilaian Kemampuan
Guru 1, 2 dan 3 APKG 1, 2 dan 3. APKG 1 merupakan lembar penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, APKG 2 merupakan lembar penilaian
pelaksanaan pembelajaran, dan APKG 3 merupakan lembar penilaian kompetensi kepribadian dan sosial guru. Selain itu juga kesesuaian penggunaan media kartu
bilangan. Sedangkan data dokumen berupa data nilai siswa kelas IV Sekolah Dasar
61 Negeri Debong Tengah 1 Tegal tahun pelajaran 2011 2012 mata pelajaran
matematika materi bilangan Romawi dan daftar nama siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Debong Tengah 1 Tegal tahun pelajaran 2012 2013.
3.5.2 Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam PTK berupa data kualitatif dan data kuantitatif.
Menurut Riduwan 2010: 31, data kualitatif yaitu data yang “berhubungan dengan kategorisasi, karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa
kata-kata”. Data kualitatif yang digunakan berupa hasil dari pengamatan performansi guru, kesesuaian penggunaan media kartu bilangan, motivasi belajar
siswa, dan aktivitas belajar siswa. Sementara itu data kuantitatif menurut Riduwan 2010: 32, yaitu “data yang berwujud angka-angka”. Data kuantitatif yang
digunakan berupa hasil tes evaluasi setiap pertemuan dan tes formatif setiap akhir siklus.
3.5.3 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data, diperlukan teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan teknik non tes dan tes.
3.5.3.1 Teknik Non tes
Teknik non tes dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan memberikan angket, melakukan pengamatan dan dokumentasi untuk memperoleh
data kualitatif. Tenik non tes yang digunakan secara rinci sebagai berikut: 3.5.3.1.1
Angket kuesioner
Menurut Arikunto 2010: 194 mengemukakan bahwa kuesioner adalah “sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”.
62 Jenis angket yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu angket
tertutup. Menurut Riduwan 2010: 54, angket tertutup adalah “angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk
memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberi tanda silang x atau tanda checklist
√”. Angket diberikan sebelum pelaksanaan tindakan dan setelah tindakan yaitu pada akhir siklus I dan II. Adapun
tujuan penggunaan angket ini yaitu untuk mengetahui motivasi siswa terhadap pembelajaran matematika sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan pembelajaran
menggunakan media kartu bilangan.
3.5.3.1.2 Pengamatan Observasi
Menurut Riduwan 2010: 57, “observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang
dilakukan”. Pengamatan dalam penelitian ini difokuskan pada performansi guru, kesesuaian penggunaan media kartu bilangan, dan aktivitas belajar siswa dengan
menggunakan lembar pengamatan performansi guru APKG, lembar pengamatan kesesuaian penggunaan media kartu bilangan, dan lembar pengamatan aktivitas
belajar siswa. Pelaksanaan pengamatan dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh guru
mitra sebagai pengamat observer pada saat pembelajaran berlangsung sesuai dengan panduan pengamatan. Pengamatan dimaksudkan untuk mengetahui
performansi guru, kesesuaian penggunaan media kartu bilangan, dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
3.5.3.1.3 Dokumentasi
Menurut Riduwan 2010: 58, “dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang
63 relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data
yang relevan dengan penelitian”. Dokumentasi digunakan sebagai bukti pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian. Dokumentasi ini berupa data nilai
siswa kelas IV pada tahun pelajaran 20112012 pada mata pelajaran matematika materi bilangan Romawi, Rencana Pelaksana Pembelajaran, Lembar Kerja Siswa,
Kisi-kisi soal tes formatif, daftar hadir siswa, foto-foto aktivitas dalam pembelajaran, video proses pembelajaran, data hasil tes evaluasi pada setiap
pertemuan, dan data hasil tes formatif pada akhir siklus I dan II.
3.5.3.2 Teknik Tes
Teknik tes dilakukan dengan memberikan tes kepada siswa untuk memperoleh data kuantitatif. Teknik tes digunakan untuk mengukur hasil belajar
siswa, yaitu tes evaluasi yang dilaksanakan setiap akhir pembelajaran dan tes formatif yang dilaksanakan setiap akhir siklus I dan II. Tes disusun berdasarkan
kisi-kisi soal disertai kunci jawaban dan pedoman penilaian.
3.6 Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, peneliti melakukan analisis data untuk memperoleh hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Teknik analisis data meliputi: 1
performansi guru, 2 motivasi belajar siswa, 3 aktivitas belajar siswa, dan 4 hasil belajar siswa.
3.6.1 Performansi Guru
Teknik analisis data performansi guru digunakan untuk mengetahui nilai hasil pengamatan performansi guru. Terdapat dua jenis lembar pengamatan yakni
lembar pengamatan terhadap kinerja guru APKG 1, 2 dan 3 dan lembar pengamatan terhadap kesesuaian penggunaan media kartu bilangan.
64
3.6.1.1 Pengamatan kinerja guru APKG 1, 2 dan 3
Skor perolehan pada tiap aspek yang diamati pada masing-masing lembar APKG 1, 2 dan 3 tergantung pada jumlah deskriptor yang tampak. Satu deskriptor
yang tampak mendapat skor 1, sehingga skor maksimal tiap aspek yaitu 4. Sebelum dapat menentukan nilai akhir, skor perolehan dari APKG 1, 2 dan 3 ditransfer ke
nilai atau dilakukan konversi skor dan nilai terlebih dulu menurut tabel berikut: Tabel 3.1. Konversi Skor dan Nilai APKG 1
Skor Nilai Skor
Nilai Skor Nilai
Skor Nilai 1
3 9
28,125 17
53,125 25
78,125 2
6,25 10
31,25 18
56,25 26
81,25 3
9,375 11
34,375 19
59,375 27
84,375 4
12,5 12
37,5 20
62,5 28
87,5 5
15,625 13
40,625 21
65,625 29
90,625 6
18,75 14
43,75 22
68,75 30
93,75 7
21,875 15
46,875 23
71,875 31
96,875 8
25 16
50 24
75 32
100 Tabel 3.2 Konversi skor dan nilai APKG 2 dan APKG 3
Skor Nilai Skor
Nilai Skor Nilai
Skor Nilai 1 2,5
11 27,5 21 52,5
31 77,5 2 5
12 30 22 55
32 80 3 7,5
13 32,5 23 57,5
33 82,5 4 10
14 35 24 60
34 85 5 12,5
15 37,5 25 62,5
35 87,5 6 15
16 40 26 65
36 90 7 17,5
17 42,5 27 67,5
37 92,5 8 20
18 45 28 70
38 95 9 22,5 19 47,5 29 72,5 39 97,5
10 25 20 50 30 75 40 100
Untuk mendapatkan nilai akhir minimal performansi guru diperlukan persyaratan sebagai berikut:
APKG 1 skor terendah 23 APKG 2 skor terendah 28,4
APKG 3 skor terendah 28,4 Nilai akhir minimal 71
65
5
Setelah dikonversi ke nilai barulah dianalisis ke rumus berikut:
Keterangan: N
A
= nilai akhir N
1
= nilai APKG 1 N
2
= nilai APKG 2 N
3
= nilai APKG 3 Hasil dari perhitungan tersebut kemudian disesuaikan dengan kriteria keberhasilan
performansi guru, seperti berikut: Tabel 3.3 Kriteria Performansi Guru
Nilai Huruf Kriteria 86 – 100
A Baik sekali
81 – 85 AB
Lebih dari baik 71 – 80
B Baik
66 – 70 BC
Lebih dari cukup 61 – 65
C Cukup
56 – 60 CD
Kurang dari cukup 50 – 55
D Kurang
50 E Gagal Pedoman akademik UNNES 2010: 55
3.6.1.2 Pengamatan Kesesuaian Penggunaan Media Kartu Bilangan
Skor perolehan pada tiap aspek yang diamati pada masing-masing lembar pengamatan kesesuaian penggunaan media kartu bilangan tergantung pada jumlah
deskriptor yang tampak. Satu deskriptor yang tampak mendapat skor 1, sehingga skor maksimal tiap aspek yaitu 4. Pada lembar ini terdapat 4 deskriptor, sehingga
jumlah skor maksimal yaitu 16. Sebelum dapat menentukan nilai akhirnya, skor perolehan dari lembar pengamatan kesesuaian penggunaan media kartu bilangan
ditransfer ke nilai atau dilakukan konversi skor dan nilai terlebih dulu menurut tabel berikut:
66 Tabel 3.4 Konversi Skor dan Nilai Kesesuaian
Penggunaan Media Kartu Bilangan
Untuk mendapatkan nilai akhir minimal kesesuaian penggunaan media kartu bilangan, diperlukan persyaratan skor terendah 11,4 dengan nilai akhir minimal 71.
Hasil dari perhitungan tersebut kemudian disesuaikan dengan kriteria keberhasilan kesesuaian penggunaan media kartu bilangan seperti berikut:
Tabel 3.5 Kriteria Kesesuaian Penggunaan Media Kartu Bilangan Nilai Huruf Kriteria
86 – 100 A
Baik sekali 81 – 85
AB Lebih dari baik
71 – 80 B
Baik 66 – 70
BC Lebih dari cukup
61 – 65 C
Cukup 56 – 60
CD Kurang dari cukup
50 – 55 D
Kurang 50 E Gagal
Pedoman akademik UNNES 2010: 55
3.6.2 Motivasi Belajar Siswa
Teknik analisis data motivasi belajar siswa digunakan untuk mengetahui persentase motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan
pembelajaran menggunakan media kartu bilangan. Angket yang digunakan adalah angket tertutup. Angket berisi 25 pertanyaan yang masing-masing memiliki empat
pilihan jawaban, yaitu: a, b, c dan d dengan kriteria pemberian skor sebagai berikut: Skor
Nilai Skor
Nilai 1
6,25 9
56,25 2
12,5 10
62,5 3
18,75 11
68,75 4
25 12
75 5
31,25 13
81,25 6
37,5 14
87,5 7
43,75 15
93,75 8
50 16
100
67 Tabel 3.6 Kriteria Skor Angket Motivasi
Pilihan Jawaban Skor
a 4 b 3
c 2 d 1
Berdasarkan jumlah pertanyaan dan skor yang ditentukan, maka skor maksimal yang akan dicapai siswa yaitu 100 dan skor minimal 25. Menurut Yonny
dkk 2010: 177, untuk menghitung persentase motivasi belajar siswa menggunakan rumus:
∑ ∑
Keterangan: P
MS
= Persentase motivasi siswa S
k
= Skor keseluruhan yang diperoleh Σn = Jumlah siswa
Σm = Jumlah skor maksimum Kriteria persentase motivasi belajar siswa menurut Yonny dkk 2010:
176 tersaji pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.7 Kriteria Persentase Motivasi Belajar Siswa Persentase Kriteria
75 - 100 Sangat Tinggi
50 - 74,99 Tinggi
25-49,99 Sedang 0-24,99 Rendah
68
3.6.3 Aktivitas Belajar Siswa
Data aktivitas belajar siswa diperoleh dari pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Menurut Yonny dkk 2010: 176, untuk
menghitung persentase aktivitas belajar siswa menggunakan rumus:
∑ ∑
Keterangan: P
AS
= Persentase aktivitas belajar siswa S
k
= Skor keseluruhan yang diperoleh Σn = Jumlah siswa
Σm = Jumlah skor maksimum Kriteria persentase aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran
menurut Yonny dkk 2010: 175-176 tersaji pada tabel sebagai berikut. Tabel 3.8 Kriteria Persentase Aktivitas Belajar Siswa
Persentase Kriteria 75 - 100
Sangat Tinggi 50 - 74,99
Tinggi 25 - 49,99
Sedang 0 - 24,99
Rendah
3.6.4 Hasil Belajar Siswa
Teknik analisis data hasil belajar siswa digunakan untuk menganalisis data hasil tes evaluasi akhir pembelajaran yang dilaksanakan setiap pertemuan dan tes
formatif yang dilaksanakan setiap akhir siklus. Rumus-rumus yang digunakan untuk menganalisis data hasil belajar siswa yaitu nilai akhir hasil belajar siswa,
nilai rata-rata kelas, dan persentase tuntas belajar klasikal.
69
3.6.4.1 Nilai Akhir Belajar Siswa
Nilai akhir hasil belajar siswa digunakan untuk mengetahui ketercapaian hasil belajar yang diperoleh masing-masing siswa. Rumus untuk menentukan nilai
akhir hasil belajar siswa dalam BSNP 2007: 25, yaitu:
Keterangan : N
A
= Nilai akhir S
p
= Skor perolehan S
m
= Skor maksimal
3.6.4.2 Nilai Rata-rata Kelas
Nilai rata-rata kelas digunakan untuk mengetahui ketercapaian hasil belajar siswa secara klasikal. Menurut Sudjana 2010: 109, untuk menentukan nilai rata-rata
kelas menggunakan rumus:
∑
Keterangan : = Nilai Rata-rata Kelas
∑
= Jumlah Nilai Akhir N
= Jumlah Siswa
3.6.4.3 Persentase Tuntas Belajar Klasikal
Persentase tuntas belajar siswa digunakan untuk mengetahui persentase siswa yang memperoleh nilai
≥ 63, sehingga dapat diketahui apakah pembelajaran tersebut telah tuntas atau tidak
. Menurut Aqib dkk 2010: 41, untuk menentukan persentase
tuntas belajar klasikal menggunakan rumus:
70
∑ ∑
Keterangan: P
= Presentase tuntas belajar belajar klasikal ∑ T = Jumlah siswa yang tuntas belajar
∑ N = Jumlah siswa
3.7 Indikator Keberhasilan
Untuk melihat berhasil tidaknya penelitian yang telah dilakukan, maka harus ada indikator keberhasilan sebagai tolok ukur keberhasilan penelitian.
Penggunaan media kartu bilangan dalam pembelajaran matematika materi bilangan Romawi pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Debong Tengah 1 Tegal
dikatakan memenuhi indikator keberhasilan jika: 1
Perolehan nilai performansi guru dan kesesuaian penggunaan media kartu bilangan dalam pembelajaran minimal 71 kriteria baik atau B.
2 Perolehan persentase motivasi belajar siswa sebesar 75-100
kriteria sangat tinggi. 3
Perolehan persentase aktivitas belajar siswa sebesar 75-100 kriteria sangat tinggi.
4 Perolehan hasil belajar siswa menunjukkan nilai rata-rata kelas
sekurang-kurangnya tuntas KKM yaitu ≥ 63 dan persentase tuntas
belajar klasikal minimal 75 artinya 75 dari jumlah siswa mendapatkan nilai
≥ 63.
71
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada sub bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan. Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Debong Tengah 1 Tegal pada tanggal
27 April sampai 27 Mei 2013. Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas IV sekolah dasar. Penelitian difokuskan pada mata pelajaran matematika materi
bilangan Romawi.
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh berupa hasil non tes dan tes. Data hasil non tes diperoleh dari data pengamatan performansi guru, kesesuaian penggunaan
media kartu bilangan, aktivitas belajar siswa, dan hasil angket motivasi belajar siswa. Data hasil tes diperoleh dari hasil tes evaluasi akhir dan tes formatif. Hasil
penelitian dipaparkan pada uraian berikut ini:
4.1.1 Deskripsi Data Pratindakan
Data pratindakan berupa hasil angket motivasi belajar siswa yang dilaksanakan pada tanggal 27 April 2013. Pengisian angket dilakukan untuk
mengetahui tingkat motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran. Indikator yang ditanyakan meliputi
adanya minat terhadap bermacam masalah, senang mencari dan memecahkan masalah, tekun menghadapi tugas, dapat mempertahankan pendapat, adanya
kegiatan yang menarik dalam pembelajaran, adanya hasrat dan keinginan berhasil, serta adanya penghargaan. Angket berisi 25 pertanyaan yang masing-masing
memiliki empat pilihan jawaban, yaitu: a memiliki bobot skor 4, b memiliki bobot