93 Tabel 4.13 Rangkuman Nilai Hasil Tes Formatif pada Siklus II
No Kategori Rentang
Nilai Frekuensi
Siswa Persentase
Jumlah Nilai 1. Tuntas 63
– 100 30
85,71 2633,75
2. Tidak Tuntas
0 – 63 5
14,29 267,50
Jumlah 35 100
2901,25 Rata-rata
82,89
Pada Tabel 4.13 menunjukkan rata-rata nilai hasil belajar siswa siklus II sebesar 82,89. Persentase siswa yang tuntas belajar mencapai 85,71. Hal ini dapat
diartikan bahwa 85,71. dari 35 siswa yaitu 30 siswa yang mendapatkan nilai ≥
63. Sementara, persentase siswa yang tidak tuntas belajar yaitu 14,29 artinya 14,29 dari 35 siswa yaitu 5 siswa memperoleh nilai 63. Indikator keberhasilan
tuntas belajar klasikal yang ditetapkan adalah 75. Dengan demikian perolehan hasil belajar pada siklus II sudah memenuhi indikator keberhasilan. Secara visual
ketuntasan belajar klasikal siklus II dapat dilihat pada gambar berikut:
85,71 14,29
Tuntas Belum tuntas
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Belajar Klasikal Siklus II
4.1.3.3 Refleksi
Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran siklus II, penggunaan media kartu bilangan pada materi bilangan Romawi dalam meningkatkan performansi guru,
motivasi belajar siswa, aktivitas belajar siswa, dan hasil belajar siswa sudah mencapai hasil sesuai indikator keberhasilan. Keberhasilan ini dapat dilihat dari
hasil performansi guru, motivasi, aktivitas, dan hasil belajar siswa.
94 4.1.3.1.1
Refleksi terhadap Performansi Guru Dalam pelaksanaan pembelajaran siklus II dilaksanakan pengamatan
terhadap performansi guru. Berdasarkan nilai APKG 1, 2 dan 3, diperoleh data performansi guru dalam merencanakan pembelajaran pada siklus II sebesar 92,18.
Penilaian pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sebesar 87,50. Penilaian kompetensi kepribadian dan sosial sebesar 93,75. Nilai akhir performansi guru
pada siklus II sebesar 90,625 dengan kriteria baik sekali A. Nilai performansi guru pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I yaitu 88,75 dan meningkat
menjadi 92,50 pada siklus II. Nilai tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu 71.
Peningkatan nilai performansi guru disebabkan karena ada perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Dalam melaksanakan pembelajaran guru
dapat mengelola kelas dengan baik yaitu bertindak tegas terhadap siswa yang tidak memperhatikan pelajaran. Kemudian dalam mengelola waktu pembelajaran, guru
lebih efisien memanfaatkan waktu pada saat kegiatan berkelompok. Pengamatan juga dilakukan terhadap kesesuaian guru dalam menggunakan
media kartu bilangan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah penggunaan media kartu bilangan sudah sesuai dengan langkah-langkah penggunaannya. Nilai
kesesuaian penggunaan media kartu bilangan pada pertemuan pertama dan kedua mencapai 100. Hasil akhir perolehan nilai kesesuaian penggunaan media kartu
bilangan pada siklus II mencapai 100 dengan kriteria baik sekali A. Perbaikan yang dilakukan pada siklus II yaitu guru memberikan perhatian secara menyeluruh
kepada siswa baik siswa yang duduk di depan ataupun di belakang. Selain itu, guru memberikan petunjuk yang lebih jelas tentang aturan bermain kartu bilangan.
95 Selanjutnya guru sudah efisien dalam memanfaatkan waktu sehingga kegiatan
bermain kartu bilangan dapat berlangsung sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia.
4.1.3.1.1 Refleksi terhadap Motivasi Belajar Siswa
Upaya perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti memberikan kontribusi yang positif terhadap motivasi belajar siswa. Pada akhir siklus II
motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika juga mengalami peningkatan. Sebelum dilakukan tindakan perolehan persentase motivasi belajar
siswa sebesar 72,73 kemudian pada akhir siklus I mengalami peningkatan menjadi 84. Selanjutnya pada akhir siklus II motivasi belajar siswa mencapai
91,11 dengan kriteria sangat tinggi. Peningkatan motivasi belajar siswa ini disebabkan karena siswa sudah terbiasa dengan media kartu bilangan. Guru sudah
memotivasi siswa dengan cara memberikan pujian bagi siswa yang berani bertanya. Selain itu, guru juga sudah mengarahkan siswa untuk mengemukakan pendapat
pada saat kegiatan berkelompok. 4.1.3.1.2
Refleksi terhadap Aktivitas Belajar Siswa Penggunaan media kartu bilangan pada siklus II juga meningkatkan
aktivitas belajar siswa. Dari hasil pengamatan, persentase aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I yang hanya mencapai 71,33 dengan kriteria
tinggi, pada siklus II mencapai 85,17 dengan kriteria sangat tinggi. Persentase aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran siklus II juga sudah mencapai indikator
keberhasilan yang ditetapkan yaitu 75. Keberhasilan peningkatan aktivitas belajar siswa pada siklus II disebabkan
beberapa hal antara lain:
96 1
Guru sudah memberikan kesempatan dan motivasi lebih kepada siswa agar tidak malu dan takut bertanya dengan cara memberikan
penghargaan berupa gambar bintang dan gambar jempol kepada siswa yang berani bertanya sehingga pada siklus II, siswa sudah berani
mengajukan pertanyaan maupun mengerjakan soal-soal latihan di papan tulis.
2 Guru sudah maksimal dalam membimbing agar setiap anggota
kelompok saling bekerjasama, tekun, berani mengemukakan dan menghargai pendapat dengan cara memantau semua kelompok pada
saat mengerjakan LKS. 3
Guru sudah maksimal dalam memotivasi siswa dengan memberikan penghargaan berupa gambar bintang kepada kelompok yang tercepat
bermain kartu bilangan dan mengerjakan LKS, sehingga pada siklus II semua anggota kelompok berkeinginan untuk maju terlebih dahulu
mempresentasikan hasil tugas kelompok. 4
Guru sudah memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk mencatat hal-hal yang belum diketahui dan memotivasi siswa untuk
aktif mengikuti kegiatan tanya jawab. 4.1.3.1.3
Refleksi terhadap Hasil Belajar Siswa Meningkatnya performansi guru, motivasi dan aktivitas belajar siswa pada
akhirnya turut meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus II. Pada saat siklus I, rata-rata nilai hasil belajar siswa yaitu 69,11, sedangkan pada siklus II meningkat
menjadi 82,89. Peningkatan hasil belajar siswa ini juga ditunjukkan dengan meningkatnya persentase tuntas belajar klasikal pada siklus II. Persentase tuntas
97 belajar klasikal pada siklus I yang hanya mencapai 71,42, pada siklus II
meningkat menjadi 85,71. Keberhasilan peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II disebabkan
karena guru sudah memberikan perhatian secara menyeluruh kepada siswa baik yang duduk di depan maupun di belakang sehingga perhatian siswa tertuju pada
kegiatan pembelajaran. Selanjutnya, guru sudah maksimal dalam memberikan motivasi berupa penghargaan berupa gambar bintang bagi siswa yang aktif
melakukan tanya jawab dan berani mengerjakan soal-soal latihan di depan kelas. Kemudian guru sudah maksimal dalam memberikan bimbingan dan motivasi
kepada siswa untuk saling bekerjasama menyusun kartu bilangan maupun mengerjakan LKS. Selain itu guru juga membimbing siswa membaca petunjuk soal
serta memantau siswa pada saat mengerjakan soal.
4.1.3.4 Revisi