menemukan 6 siswa yang paling rendah tingkat kepercayaan dirinya dengan melakukan wawancara dengan delapan siswa tersebut.
4. Dari 6 siswa kemudian dilakukan wawancara mendalam untuk mengetahui
masalah yang sebenarnya terjadi pada siswa tersebut.
3.6.1 Populasi
Populasi menurut Sugiyono 2009: 117 adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah siswa SMP Diponegoro 7 Gumelar Kabupaten
Banyumas.
3.6.2 Sampel
Menurut Sugiyono 2009: 117 sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian adalah
siswa kelas VIII, pengambilan sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling sampel bertujuan yaitu pengambilan sampel
bertujuan untuk mengategorikan korban bullying yang memiliki kepercayaan diri rendah melalui wawancara dan observasi.
Pengambilan sampel dilakukan di kelas VIII dikarenakan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMP Diponegoro 7 Gumelar Kabupaten
Banyumas memperlihatkan adanya kasus bullying yang terjadi di kalangan siswa. Hal ini mengacu dan diperoleh dari hasil wawancara dengan guru BK, wali kelas
dan guru mata pelajaran di SMP Diponegoro 7 Gumelar Kabupaten Banyumas memperlihatkan hasil yang cukup memprihatinkan dan diperoleh keterangan
bahwa bullying paling banyak terjadi dalam bentuk ejek-ejekan nama orang tua, ejek-ejekan nama panggilan, menyebar gossip melalui situs jejaring sosial,
menginjak kaki dengan sengaja, menyenggol bahu dengan sengaja, perpeloncoan dengan teman, aksi senioritas dan bahkan perkelahian antar siswa. Bullying ini
paling banyak dilakukan oleh kelas VIII, ada juga beberapa kasus yang melibatkan kelas VII dan kelas IX.
Hasil pengambilan data awal menunjukkan jika 70 dari 10 siswa kelas VII yang diwawancarai pernah mengalami perilaku bullying baik itu berupa
cemoohan, ejekan, dikucilkan. Bahkan, siswa sering dimintai uang oleh kakak kelasnya, baik dengan cara yang halus dengan alasan pinjam uang sampai
meminta secara paksa. Pelaku bully sendiri merupakan siswa kelas VIII yang berperan sebagai senior disekolah. Siswa kelas VIII pun mendapatkan hal yang
sama, seperti perpeloncohan, dan senioritas. Presentase siswa yang pernah mengalami bulyying sekitar 80 dari 10 siswa yang diwawancarai. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak enam orang siswa kelas VIII. Enam siswa yang menjadi sampel penelitian merupakan siswa korban bullying
yang memiliki kepercayaan diri paling rendah diantara 8 siswa yang lain.
3.7 Teknik Pengumpulan Data