Penerjemahan Langsung Penerjemahan dengan Perekaan Penyerapan Istilah

2. Proses Pembentukan Istilah

Dalam proses pembentukan istilah, ada beberapa tahap yang dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil beberapa penjelasan tentang proses pembentukan istilah dari buku Pedoman Umum Pembentukan Istilah edisi ke empat tahun 2007. Pembentukan istilah dapat dilakukan salah satunya melalui proses pemadanan istilah. Pemadanan istilah asing ke dalam bahasa Indonesia dilakukan lewat penerjemahan, penyerapan, atau gabungan penerjemahan dan penyerapan. Demi keseragaman, sumber rujukan yang diutamakan ialah istilah Inggris yang pemakaiannya bersifat internasional karena sudah dilazimkan oleh para ahli dalam bidangnya. Penulisan istilah serapan itu dilakukan dengan atau tanpa penyesuaian ejaannya berdasarkan kaidah fonotaktik, yakni hubungan urutan bunyi yang diizinkan dalam bahasa Indonesia.

2.1. Penerjemahan Langsung

Istilah Indonesia dapat dibentuk lewat penerjemahan berdasarkan kesesuaian makna tetapi bentuknya tidak sepadan. Dibawah ini adalah contoh- contoh penerjemahan langsung dikutip dari buku-buku Pedoman Umum Pembentukan Istilah edisi ke empat tahun 2007: Contoh : Fetal → ketuban Penerjemahan dapat juga dilakukan berdasarkan kesesuaian bentuk dan makna contoh : Complete breech presentation → presentasi bokong sempurna Dalam pembentukan istilah lewat penerjemahan perlu diperhatikan pedoman berikut:  Pedoman tidak harus berasa satu kata diterjemahkan dengan satu kata. Contoh : Medical Practitioner → Dokter  Penerjemahan istilah dalam bentuk positif diterjemahkan ke dalam istilah Indonesia positif, sedangkan istilah negatif diterjemahkan menjadi istilah bentuk negatif pula. Contoh : Inorganik → Takorganik  Kata istilah asing dalam penerjemahan sedapat-dapatnya dipertahankan pada istilah terjemahan. Contoh : Uterus adverb → Uterus adverb perpustakaan.uns.ac.id commit to user  Dalam penerjemahan istilah asing berbentuk plural atau jamak , pemarkah kejamakannya ditanggalkan pada istilah terjemahannya Contoh : Master of Ceremonies → Pengatur acara

2.2 Penerjemahan dengan Perekaan

Adakalanya upaya pemadanan istilah asing perlu dilakukan dengan menciptakan istilah baru. Contoh : Catering → Jasa boga

2.3 Penyerapan Istilah

Adapun proses penyerapan istilah asing dilakukan dengan cara berikut: a. Penyerapan dengan penyesuaian ejaan dan lafal. Contoh : Uterus → uterus Glottis → glottis b. Penyerapan dengan penyesuaian ejaan tanpa penyesuaian lafal. Contoh : Abdominal → Abdomen Palpation → Palpasi c. Penyerapan tanpa penyesuaian ejaan, tetapi dengan penyesuaian lafal. Contoh : Umbilicus → Umbilikus Myosin → Miosin d. Penyerapan tanpa penyesuaian ejaan dan lafal. Penyerapan istilah asing tanpa penyesuaian ejaan dan lafal dilakukan apabila: 1. Ejaan dan lafal istilah asing itu tidak berubah dalam banyak bahasa modern, istilah itu dicetak dengan huruf miring. Contoh : Devide et impera → in vitro 2. Istilah itu juga dipakai secara luas dalam kosakata umum, ditulis atau dicetak denga huruf tegak. Contoh : Golf → Golf commit to user Internet → Internet

3. Makna Dalam Penerjemahan