Internet → Internet
3. Makna Dalam Penerjemahan
Makna merupakan aspek fundamental dalam kegiatan penerjemahan karena terkait dengan kesepadanan dalam pengalihan pesan dari bahasa sumber
Bsu ke dalam bahasa sasaran Bsa. Sebagaimana diketahui bahwa suatu kata atau frasa yang membungkus pesan tidak hanya memiliki makna literal tetapi
juga kontekstual. Dalam kredibilitas kegiatan penerjemahan, seorang
penerjemah harus mempertahankan amanat teks bahasa sumber dalam terjemahan bahasa sasarannya. Amanat suatu wacana terbungkus dalam kata,
frasa, klausa, maupun kalimat serta dalam cara penyususnan satuan lingual tersebut struktur teks dan genre-nya. Diketahui juga bahwa suatu kata atau
frasa yang merangkum pesan tidak hanya memiliki makna literal tetapi juga kontekstual. Dengan demikian, pemadanan tidak saja harus memperhatikan
bentuk teks, tetapi juga makna dan maksud teks. Maksud adalah speaker’s meaning, sedangkan makna adalah linguistic meaning. Oleh karena itu, maksud
harus ditelisik dengan melihat situasi pertuturan agar terhindar dari kesalahan penerjemahan.
Pemilihan antara makna dan maksud sebagai kesatuan pembentuk amanat di atas, sejalan dengan pemilahan makna ke dalam beberapa jenis
sebagai berikut.
3.1 Makna Leksikal Referensial
Makna leksikal mengacu pada makna yang ada di dalam kamus. Melihat makna leksikal suatu kata, berarti melihat makna terlepas dari
konteksnya. Sebagai contoh, kata go yang memiliki makna ‘pergi’ sebelum kata tersebut diletakkan dalam konteksnya, maka makna yang pasti belum
dapat diketahui. Makna referensial atau leksikal bersifat mandiri. Artinya, makna referensial atau leksikal bersifat individual yang membedakannya
dengan kata lain seperti yang disampaikan Zgusta bahwa setiap kata atau unit leksikal mempunyai sesuatu yang bersifat individual yang membuatnya
berbeda dengan kata lain dan makna leksikal merupakan perangkat individual yang paling outstanding dari sebuah kata Baker, 1992: 12
commit to user
3.2 Makna Gramatikal Organisasional
Seperti yang disampaikan oleh Suryawinata bahwa makna gramatikal adalah makna yang diperoleh dari bentukan atau susunan kata dalam frasa atau
kalimat Suryawinata Hariyanto, 2003: 118 makna gramatikal atau organisasional juga menentukan acuan sebuah kata pada sebuah kalimat.
Makna ini bisa ditandai dengan detik, pengulangan, pengelompokan atau perangkat lain pada struktur gramatikal sebuah teks Larson, 1982:37.
Makna gramatikal ialah hubungan antara unsur-unsur bahasa dalam satuan yang lebih besar, misalnya hubungan suatu kata dengan kata yang lain
dalam frasa atau klausa Kridaklasana dalam Nababan, 2003:49. Sebagai contoh, kata cash yang memiliki arti “menguangkan” dan “uang tunai” dalam
“They cash the cheque”, berfungsi sebagai predikat dalam bentuk kata kerja, sedangkan dalam “i need some cash”, berfungsi sebagai objek kalimat dalam
bentuk kata benda.
3.3 Makna KontekstualSituasional
Makna kontekstual adalah makna suatu kata dihubungkan dengan situasi penggunaan bahasa Nababan, 2003:49. Sebagai contoh, kata “hate”
dalam “i hate you” yang diujarkan seorang gadis ketika mencubit mesra kekasihnya. Dengan melihat konteks atau situasi pengujaran, kata “hate: tidak
seharusnya diterjemahkan menjadi “membenci”, tetapi “mencinta”.
3.4 Makna Tekstual