sehingga distorsi makna sebisa mungkin dapat dicegah. Nababan 2003: 84 memberikan pernyataan mengenai produk terjemahan sebagai berikut “ Sebuah
karya terjemahan kadang kala mirip dengan buah jambu di musim hujan yang kulitnya mulus tanpa cacat tetapi busuk dan berulat di bagian dalamnya”.
Dengan kata lain, teks terjemahan yang mudah dipahami belum tentu menyampaikan pesan yang akurat.
6. Teknik Penerjemahan
Kesepadanan merupakan hal utama yang harus diperhatikan dalam penerjemahan. Meskipun demikian, kesepadanan terkadang sulit dicapai
karena perbedaan budaya. Untuk mengatasinya, digunakanlah teknik penerjemahan. Berikut ini merupakan teknik-teknik penerjemahan yang
dikemukakan oleh Molina dan Albir 2002:509-511 mendefinisikan teknik penerjemahan sebagai prosedur untuk menganalisis dan mengklasifikasikan
bagaimana kesepadanan terjemahan berlangsung dan dapat diterapkan pada berbagai satuan lingual. Di bawah ini dikemukakan teknik penerjemahan versi
Molina dan Albir 2002:509-511.
6.1 Adaptasi Adaptation
Albir dan Molina 2002:509 menyatakan bahwa adaptation atau disebut juga dengan adaptasi memiliki fungsi sebagai berikut “To replace a ST
cultural element with one from the target culture”. Dengan kata lain, adaptasi merupakan teknik penerjemahan yang bertujuan untuk mengganti unsur budaya
pada bahasa sumber Bsu ke dalam budaya bahasa sasaran Bsa.
Contoh : Many plants sprout in spring diterjemahkan menjadi Banyak tanaman bersemi saat musim penghujan.
6.2 Amplifikasi Amplification
Molina dan Albir 2002:511 menyebutkan fungsi amplifikasi adalah “To introduce details that are not formulated in the ST: information,
explicative paraphasing”. Amplifikasi merupakan teknik penerjemahan yang perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
mengungkapkan pesan secara eksplisit atau memparafrasa suatu informasi
yang implisit dalam bahasa sumber. Contoh : symphysis pubis diparafrase menjadi simfisis pubis ibunya.
6.3 Peminjaman Borrowing
Molina dan Albir 2002:511 menyebutkan fungsi borrowing adalah “ To take a word or expression straight from another language”. Peminjaman
atau borrowing merupakan teknik peminjaman langsung suatu kata atau ungkapan dari bahasa lain. Teknik menerjemahkan dimana penerjemah
meminjam kata atau ungkapan dari bahasa sumber, baik sebagai peminjaman murni pure borrowing atau peminjaman yang sudah dinaturalisasikan
naturalized borrowing.
Contoh: uterus menjadi uterus pure borrowing myosin menjadi miosin
naturalized borrowing
6.4 kalke Calque
Molina dan Albir, 2002:511 mendefinisikan kalke sebagai berikut “Literal translation of a foreign word or phrase: it can be lexical or
structural”. Teknik ini merujuk pada penerjemahan secara literal, mentransfer kata atau frase dari Bsu secara harfiah ke Bsa baik secara leksikal maupun
struktural. baik kata maupun frasa dari bahasa sumber. Contoh : passage diterjemahkan menjadi jalan lahir.
6.5 Kompensasi Compensation