27 kanak-kanak akhir berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba saatnya
individu menjadi matang secara seksual. Pada akhir masa kanak-kanak ditandai oleh kondisi yang sangat mempengaruhi penyesuaian pribadi dan
penyesuaian sosial anak. Masa usia sekolah dasar ini merupakan tahapan perkembangan penting dan bahkan fundamental bagi kesuksesan
perkembangan selanjutnya Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 1999:12. Menurut Rita Eka Izzaty, dkk 2008:103-117 anak Sekolah Dasar
termasuk di dalamnya siswa kelas V SD, mempunyai karakteristik yang sangat unik. Mampu berfikir logis mengenai objek dan kejadian namun masih
terbatas pada hal-hal yang sifatnya konkret.
2. Ciri-ciri siswa kelas V Sekolah Dasar
Menurut Bassett dalam Mulyani Sumantri dan Johar Permana, 1999:12 berpendapat bahwa karakteristik anak usia SD secara umum, antara
lain : a. Secara ilmiah memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan tertarik dengan
dunia sekitar, b. Senang bermain dan lebih suka bergembira,
c. Suka mengatur dirinya untuk mengatasi banyak hal, mencoba usaha- usaha baru,
d. Terdorong untuk berprestasi jika mengalami ketidakpuasan, e. Mereka belajar dengan cara bekerja, mengobservasi, berinisiatif.
Sedangkan menurut Pujiati 2007:2 ciri anak usia sekolah dasar sesuai teori Piaget adalah :
a. Pola berpikir dalam memahami konsep yang abstrak masih terikat pada benda konkret,
b. Jika diberikan permasalahan belum mampu memikirkan segala alternative pemecahannya,
c. Pemahaman konsep berurutan melalui tahap-tahap,
28 d. Belum mampu menyelesaikan masalah yang melibatkan kombinasi
urutan operasi yang kompleks. Menurut Siti Partini Suardiman 2006:124 karakteristik siswa kelas
tinggi adalah: a. Minat pada mata pelajaran mulai muncul,
b. Suka membentuk kelompok sebaya, c. Rasa ingin tahu tinggi,
d. Memandang nilai sebagai prestasi belajar. Menurut Marsh Rita Eka Izzaty, 2013: 116 strategi guru dalam
pembelajaran pada masa kanak-kanak akhir adalah: a. Menggunakan bahan-bahan konkret. Benda konket bisa dibuat oleh
guru atau didapatkan dari benda sekitar. b. Menggunakan
alat visual.
Alat visual
yang digunakan
memperhatikan warna bentuk dan ukuran. Dikarenakan siswa SD menyukai warna-warna cerah, maka guru dituntut untuk mendesain
alat visual tersebut agar menarik perhatian siswa. c. Menggunakan contoh-contoh yang sudah akrab dan sederhana untuk
siswa. Berdasarkan uraian di atas, karakter siswa usia SD antara lain adalah
masih berada pada tahap operasional konkret yaitu masih terikat dengan benda konkret. Anak usia SD juga masih suka bermain dan berkelompok.
Usia SD berkisar antara 6-12, di dalamnya ada anak kelas V, maka anak usia SD kelas V juga memiliki karakteristik tersebut.
29 Pengembangan Media Roda Jelajah Indonesia berdasarkan karakteristik
perkembangan siswa kelas V SD tersebut. Media roda jelajah Indonesia merupakan media yang berfungsi untuk mengkonkretkan materi yang abstrak
selain itu media tersebut dirancang untuk dimainkan oleh kelompok siswa sehingga pembelajaran menyenangkan. Media roda jelajah Indonesia juga
dirancang dengan memperhatikan pemilihan warna dan bentuk sehingga menarik perhatian siswa.
D. Kajian tentang Pembelajaran IPS SD
1. Hakikat Pembelajaran IPS di SD
Ilmu Pengetahuan Sosial yang sering disingkat dengan IPS adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin dan humaniora serta kegiatan
dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik Ahmad Susanto, 2015
:137 Menurut Mulyasa 2007:125 Ilmu pengetahuan sosial dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD atau MI sampai MTS atau SMP. Ilmu
Pengetahuan Sosial mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan ilmu sosial. Melalui mata pelajaran IPS
siswa diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki
kehidupan bermasyarakat. Sedangkan Trianto 2010:171 mengatakan bahwa IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial. IPS