50 Tabel 5. Kisi - Kisi Instrumen Angket Respon Siswa
No Indikator
No Butir Jumlah
Butir 1
Kejelasan petunjuk penggunaan media 1
1 2
Kemampuan media menarik perhatian anak 2
1 3
Penggunaan warna dalam media Roda Jelajah Indonesia
3,4 2
4 Kesesuaian gambar dengan materi peninggalan
sejarah Indonesia 5
1 5
Kejelasan tulisan dalam media 6
1 6
Kemudahan penggunaan media 7
1 7
Keamanan media 8
1 8
Kemampuan media membuat pembelajaran menyenangkan
9 1
9 Ketepatan media untuk materi peninggalan
sejarah 10
1
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif kuantitatif kemudian dikonversikan ke data kualitatif dengan skala
5 untuk mengetahui kualitas produk. Langkah yang digunakan menggunakan jelajah Indonesia
Kesesuaian bahasa
yang digunakan dalam media roda
jelajah Indonesia materi 9
3 Learnbility
Media mampu melibatkan siswa dalam
pembelajaran dalam
penyampaian ma 6
1
Kesesuaian penyajian
materi dengan tingkat perkembangan
siswa 10
1
4 Minat
Media mampu memotivasi siswa dalam
memperdalam materi
peninggalan sejarah
7 1
Kemenarikan sajian materi dalam media roda jelajah Indonesia
8 1
51 pengkategorisasian oleh Eko Putro Widoyoko 2010: 238. Lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 6. Konversi Data Kualitatif Eko Putro Widoyoko 2010: 238.
Rumus Rerata skor
Kriteria
X Xi + 1,8 x Sbi 4,2
Sangat Baik Xi + 0,6 x Sbi X ≤ Xi + 1,8 x Sbi
3,4 – 4,2
Baik Xi
– 0,6 x Sb i X ≤ Xi +0,6 x Sbi 2,6
– 3,4 Cukup
Xi – 1,8 x Sbi X ≤Xi – 0,6 x Sbi
1,8 – 2,6
Kurang X ≤Xi – 1,8 x Sbi
≤1,8 Sangat Kurang
Dalam penelitian ini, produk yang dikembangkan dianggap layak digunakan sebagai media pembelajaran apabila hasil uji coba lapangan
minimal termasuk dalam kriteria baik. Maka media dianggap layak jika nilai lebih dari 3,4.
52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Media Roda Jelajah Indonesia dikembangkan dengan menggunakan model Borg dan Gall yang dimodifikasi dengan Arief S.Sadiman untuk
pengambilan subjeknya. Adapun penjelasan dari langkah-langkah model Borg dan Gall sebagai berikut.
1. Penelitian dan Pengumpulan data
Langkah penelitian dan pengumpulan data ini dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk mengetahui masalah yang terdapat dalam pembelajaran di SD
khususnya kelas V SD Negeri Wonosari Baru. Penelitian dan pengumpulan data dilakukan pada tanggal 23 November. Kegiatan pengumpulan data
dilakukan dengan observasi pembelajaran IPS kelas V A, VB dan VC SD Negeri Wonosari Baru. Berdasarkan observasi yang dilakukan saat
pembelajaran IPS berlangsung, didapati hasil sebagai berikut. a. Pembelajaran IPS masih berpusat pada guru.
b. Media IPS yang digunakan belum optimal dalam mengajarkan materi IPS diajarkan.
c. Penggunaan media yang masih berpusat pada guru, belum mampu melibatkan siswa secara aktif.
d. Kurang adanya semangat belajar pada siswa ketika menghadapi materi yang terlalu banyak menghafal.
e. Siswa kelas V yang ramai sendiri ketika guru sedang menjelaskan.
53 Guru kelas V sebenarnya telah berusaha untuk membuat pembelajaran
IPS menjadi lebih menarik dengan menggunakan media gambar. Namun media gambar yang ditampilkan belum mampu mengaktifkan siswa dalam
pembelajaran. Media gambar hanya sekedar ditampilkan dan tidak dipergunakan siswa dalam pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa media
gambar yang guru pergunakan belum optimal dalam pembelajaran IPS. Setelah melakukan observasi dan didapati beberapa permasalahan
terkait dengan pembelajaran IPS di SD Negeri Wonosari Baru, kegiatan selanjutnya adalah melakukan wawancara dengan guru dan sebagian siswa
kelas V untuk memperdalam temuan permasalahan. Wawancara yang dilakukan merupakan wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak
terstruktur menurut Suharsimi Arikunto 2010: 227 adalah teknik wawancara dimana peneliti tidak menyiapkan serentetan pertanyaan secara terstuktur
melainkan hanya meliputi garis besar yang akan ditanyakan. Dari hasil wawancara didapatkan data sebagai berikut.
a. Guru kesulitan memilih media yang tepat dalam pembelajaran IPS. b. Siswa tidak begitu menyukai materi yang terlalu banyak hafalan.
c. Siswa sering bermain sendiri ketika mulai bosan dengan pembelajaran.
Setelah data dan permasalah kelas didapatkan, peneliti melakukan kajian pustaka mengenai permasalahan berkaitan dengan IPS. Hasil dari
mengkaji pustaka didapatkan bahwa pembelajaran IPS memiliki tujuan untuk bisa membantu pembentukan pribadi siswa yang peduli tehadap kondisi
54 masyarakat dan bersifat kritis terhadap masalah masalah sosial yang terjadi
dalam masyarakat. Dalam rangka mengembangkan aspek sosial siswa, maka media pembelajaran IPS menjadi suatu hal mutlak digunakan dalam setiap
pembelajaran. Maka peneliti mengembangkan media IPS yang mampu menarik perhatian siswa serta melibatkan siswa dalam pembelajarannya.
Media visual dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu membuat pembelajaran menyenangkan dan bermakna. Media dikembangkan sesuai
dengan kararkteristik siswa SD yang masih suka bermain dan berkelompok.
2. Perencanaan
Perencanaan dilakukan sebelum pembuatan media Roda Jelajah Indonesia. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah sebagai berikut.
a. Merumuskan tujuan penggunaan media. b. Menentukan materi yang diintegrasikan dalam media Roda Jelajah
Indonesia. c. Membuat soal esaian singkat berdasarkan materi yang dipilih.
d. Pembuatan RPP untuk pengajaran. e. Mempersiapkan alat dan bahan pembuatan media Roda Jelajah
Indonesia. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah penentuan tujuan pembuatan
media. Tujuan media berdasarkan SK dan KD IPS berdasarkan kurikulum 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan..
a. Standar Kompetensi
55 1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang
berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di
Indonesia. b. Kompetensi Dasar
1.1 Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional Hindu-Budha dan Islam di Indonesia.
1.2 Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia.
Alasan pemilihan SK dan KD ini adalah karena dalam SK dan KD tersebut memiliki materi hafalan yang cukup kompleks sehingga
memudahkan peneliti untuk membuat pertanyaan dalam kartu pertanyaan, selain itu pemilihan SK dan KD ini dikarenakan siswa sedikit kesusahan
dengan meteri yang terdapat di dalamnya. Dari SK dan KD di atas, peneliti mengembangkannya menjadi indikator
pembelajaran. Indikator pembelajaran sebagai berikut. 1.1.1 Menyebutkan kerajaan bercorak Hindu.
1.1.2 Menyebutkan kerajaan bercorak Budha. 1.1.3 Menyebutkan kerajaan bercorak Islam.
1.1.4 Menyebutkan peninggalan bercorak Hindu. 1.1.5 Menyebutkan peninggalan bercorak Budha.
1.1.6 Menyebutkan peninggalan bercorak Islam.