Definisi Operasional Perancangan Proposal PTK Bagian Pendahuluan

Pe nyusuna n Pro p o sa l Pene litia n Tind a ka n Ke la s d a la m Pe mb e la ja ra n Ma te ma tika d i SD 33 keaktif an. Tentu yang di maksud di sini adal ah keakti fan siswa dal am proses pembelaj aran. K emudian A nda perlu mempel ajari dan menul iskan berbagai teori mengenai bagai mana membelajarkan konsep bi langan pecahan khususnya materi mengubah pecahan bi asa menjadi persen. Mengapa teori tentang pembelajaran konsep bil angan pecahan dan bukan teori bilangan pecahan itu sendi ri? Yang menj adi masalah dalam peneli ti an i ni adalah pembel ajarannya dan bukan mengenai bi langan pecahannya. Ingat pada saat kegi atan menganal isi s masalah bahwa masal ah i ni l ebih cenderung pada strategi pembel aj arannya dan bukan materi subject matter . Anda juga perlu mempel ajari dan menuliskan teori pembel ajaran kooperatif . Kemudian secara khusus Anda membahas mengenai model pembel ajaran kooperati f tipe STAD. Selain itu yang tak kalah penting adalah A nda perlu membahas karakteri sti k si swa SD khususnya kelas V mi sal nya bil a ditinj au dari teori psi kologi perkembangan. Beri kut al ternatif rancangan kaj ian pustaka yang sesuai untuk j udul PTK tersebut. a. K arakteristi k Siswa Sekolah Dasar b. Pengertian pembel ajaran Matemati ka c. Pengel olaan Pembelaj aran M atemati ka d. Pembelaj aran K onsep Bil angan Pecahan di SD e. Pengertian K eaktifan Si swa dalam Pembel ajaran Matematika f. Meni ngkatkan K eaktifan Si swa dalam Pembelaj aran g. Pengertian dan Prinsip Pembel ajaran K ooperatif h. Berbagai Metode Pembel ajaran Kooperati f i. Pembelaj aran K ooperatif Ti pe STA D A nda memil iki gagasan masal ah penel itian dan telah merumuskan masal ahnya, serta telah menentukan tujuan peneli ti an, maka K aji an Pustaka adalah bekal A nda untuk mencapai tujuan tersebut. Sebel um melakukan peneli ti an setidaknya Anda telah memil iki bekal konsep keil muan dan tekni s pel aksanaannya. Seorang yang akan meneli ti harus mampu menj awab pertanyaan apa, mengapa, dan bagai mana terkai t dengan variabel penel iti an. Bil a rel evan, harus mampu pula menjawab pertanyaan kapan, siapa, dan di mana. Contoh untuk judul PTK tersebut, A nda akan menel iti tentang keakti fan si swa, maka A nda harus tahu apa yang dimaksud dengan aktif dal am konteks pembel aj aran? Mengapa siswa ti dak aktif ? Bagai mana cara Mo d ul 2 Ra nc a ng a n Pro p o sa l PTK d a la m Pe mb e la ja ra n Ma te ma tika SD 34 mengaktif kan siswa?. Oleh karena itu, pembahasan dalam Kaj ian Pustaka setidaknya mampu menjawab pertanyaan apa, mengapa, dan bagai mana. Pembahasan berbagai teori tersebut dapat di lakukan antara l ain dengan cara menj elaskan berbagai pengertian diawal paragraf, kemudi an pada paragraf akhir A nda menganali sis lal u menyi mpul kan. Kajian Pustaka bukan hanya berisi penj elasan tentang pengerti an-pengertian, namun lebih penting adal ah menunj ukkan adanya hubungan sebab akibat. Bi la dil akukan tindakan ini maka akan menimbulkan akibat apa. Demi kian gambaran dari anal isis yang perlu A nda l akukan.

2. Penelitian yang Relevan

Pada Kajian Pustaka perl u disampai kan hasi l-hasil peneli ti an sebelumnya yang mendukung peneli ti an Anda. Utamanya merupakan argumentasi rekomendasi terhadap rencana tindakan yang A nda pil ih. PTK ibaratnya adalah proses terapi atau pengobatan terhadap suatu penyakit dal am pembelaj aran, maka dal am hal ini guru adal ah sang dokter. Dokter yang bai k tentu tidak akan sembarangan dal am memberi kan obat. Obat atau terapi yang di beri kan tentu dipi li hkan yang di yakini akan berhasil . Dasar dari keyakinan tersebut adal ah hasi l peneli ti an terdahulu yang membuktikan bahwa terapi tersebut manjur. Contoh: Penel iti an yang relevan untuk mendukung PTK berjudul “Meningkatkan keaktifan mempel ajari materi mengubah pecahan biasa menj adi persen dengan pembel ajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas V SD” ad al ah penel iti an tentang keberhasilan pembelaj aran kooperati f ti pe STAD, penel iti an tentang upaya meningkatkan keaktif an si swa dal am pembel ajaran matematika SD, dan penel itian tentang keberhasil an pembel ajaran konsep bi langan pecahan di SD. Y ang diperhati kan adal ah masalah penelitiannya dan bukan metode peneli ti annya. Ji ka akan mel akukan PTK bukan berarti penel itian l ain yang relevan dengan penel itian tersebut juga harus berupa PTK. Hasil penel itian sebelumnya dapat menjadi dasar pertimbangan dalam menyusun rencana tindakan. Untuk itu, ketika mempelajari suatu peneli ti an, A nda harus mel ihat pada bagi an kesi mpul an dan rekomendasi dari laporan penel iti an tersebut. Pe nyusuna n Pro p o sa l Pene litia n Tind a ka n Ke la s d a la m Pe mb e la ja ra n Ma te ma tika d i SD 35

3. Kerangka Pikir

K erangka Piki r merupakan standing position atau pendapat pri badi penel iti setel ah mempel ajari seki an banyak buku teori kaj ian pustaka dan hasi l peneli ti an orang l ain. Oleh karena i tu, kerangka piki r hendaknya menunj ukkan ori sinal itas ide atau arah pemi kiran peneli ti yang murni , bukan kutipan-kutipan mel ainkan kata-kata peneliti sendi ri yang dapat di pertanggung-j awabkan secara keil muan.

4. Hipotesis Tindakan

Hipotesis Ti ndakan adalah tindakan yang akan dilaksanakan guna memecahkan masalah yang diteli ti dan adanya upaya melakukan peningkatan perbaikan. I ni berarti, hipotesi s tindakan merupakan pernyataan sementara penel iti berdasar kaj ian pustaka bahwa j ika dil akukan ti ndakan i ni maka di yaki ni akan mengatasi masalah itu. Pernyataan yang di tuangkan harus tegas dan diyakini kebenarannya. Contoh: Hipotesis tindakan untuk PTK berjudul “Men ingkatkan keaktif an mempel ajari materi mengubah pecahan biasa menj adi persen dengan pembelaj aran kooperatif ti pe STA D siswa kelas V SD” adalah Pembelaj aran dengan kooperatif ti pe STA D dapat meningkatkan keakti fan mempel ajari mengubah pecahan bi asa menjadi persen si swa kelas V SD. Mo d ul 2 Ra nc a ng a n Pro p o sa l PTK d a la m Pe mb e la ja ra n Ma te ma tika SD 36 Rangkuman dari alternatif rancangan bagian Kaj ian Pustaka untuk PTK Bu Harl iny adal ah Meningkatkan keaktifan mempelajari mengubah pecahan biasa menjadi persen dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas V SD A. Landasan Teori Pokok bahasan pada Landasan Teori untuk dikembangkan 1. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar 2. Pengertian pembelajaran Matematika 3. Pengelolaan Pembelajaran Matematika 4. Pembelajaran Konsep Bilangan Pecahan di SD 5. Pengerti an Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Matematika 6. Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Pembelaj aran 7. Pengertian dan Prinsip Pembelaj aran Kooperatif 8. Berbagai Metode Pembelajaran Kooperatif 9. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD B. Penelitian yang Relevan Topik penelitian untuk dicari sumbernya Penelitian tentang keberhasilan pembelajaran kooperatif tipe STAD Penelitian tentang upaya meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika SD Penelitian tentang keberhasil an pembelajaran konsep bilangan pecahan di SD dan lain-lain C. Hipotesis Tindakan Pembelaj aran dengan kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan keaktifan mempelajari mengubah pecahan biasa menjadi persen siswa kelas V SD.