Mo d ul 1 Pe ne ntua n Fo kus Ma sa la h untuk PTK d a la m Pe mb e la ja ra n Ma te ma tika SD
10
nil ainya. Jadi , pecahan 2
1 , bi la dikal ikan dengan
50 50
hasil nya sama dengan 100
50 ,
atau sama dengan 50. Cara yang kedua adalah bil angan 2
1 di kali kan dengan 100.
Hasil nya adal ah 2
100 atau sama dengan 50. Saya lanjutkan lagi dengan bil angan
lain dengan cara yang sama. Baru tersendat ketika saya memanggi l seorang si swa yang saya perhati kan pandangannya ke papan tuli s seperti kosong. Saya menyuruh
si swa tersebut untuk menyelesaikan contoh soal pecahan 8
6 diubah menj adi persen.
Langkah pertama yang harus di ambi l adalah angka 8 harus dij adikan 100 dengan cara 100:8. A nak tersebut ti dak dapat mel akukan pembagian. Saya menuntunnya dengan
sabar hingga akhi rnya si anak dapat menyel esai kan soal itu. Untuk contoh pecahan 5
2 dan
20 5
dengan mudah dapat mereka j awab. Ji ka penyebutnya 5, di kali kan 20 supaya penyebutnya j adi 100, dan pembi langnya bi langan 2 juga di kali kan 20,
sehi ngga 5
2 kal i
20 20
menj adi 100
40 atau 40. Sementara i tu, untuk
20 5
penyebutnya dikali kan 5, begitu juga pembil angnya sehingga pecahan itu menjadi
100 25
atau 25.
Berdasarkan uraian di atas nampak banyak masalah yang muncul dal am pembelaj aran yang di lakukan Bu Harli ny yai tu:
a. si swa ti dak menguasai pembagi an yang hasil nya merupakan bi langan pecahan, keaktifan rendah, dan cenderung santai.
Hal tersebut merupakan masalah karena si swa tidak menguasai pembagi an sehingga menjadi kendala dal am menguasai konsep-konsep yang dipelajari. Demi ki an pula
siswa yang kurang aktif, daya ingat rendah serta perilaku yang santai dapat mengakibatkan lambannya penguasaan konsep yang dipel ajari. Akibatnya tujuan
pembelaj aran yang di lakukan guru menjadi terhambat b. terdapat si swa yang menj awab untuk mengubah pecahan bi asa menjadi persen
dengan cara menebak.
Pe nyusuna n Pro p o sa l Pene litia n Tind a ka n Ke la s d a la m Pe mb e la ja ra n Ma te ma tika d i SD
11
Siswa dalam menjawab mengubah pecahan bi asa menj adi persen dengan cara menebak merupakan masal ah karena mengakibatkan siswa terbi asa tidak juj ur
yai tu asal -asalan dalam menj awab sehingga ti dak ada kepasti an yang tepat dalam menyelesaikan masalah. Tentu hal tersebut menyebabkan tidak lancarnya dalam
proses pembel aj aran. c. mereka mengal ami kesul itan dalam mengal ikan pecahan dengan suatu bi langan
tertentu. Kesulitan siswa mengal ikan pecahan akan menjadi kendal a dal am menguasai
konsep yang dipel ajari. d. si swa tidak konsentrasi atau melamun saat mengi kuti pelajaran.
Tidak konsentrasinya si swa mengikuti pelajaran merupakan kendala karena konsentrasi sangat diperl ukan sehi ngga pembelaj aran menjadi lancar.
e. ti ngkatan yang berbeda-beda atau daya i ngat si swa heterogen. Daya tanggap si swa yang heterogen saat mengikuti pel ajaran dapat membuat
proses pembelaj aran tidak l ancar. f.
si swa mengal ami kesulitan dal am mel akukan pembagi an del apan dari seratus. K esuli tan si swa mel akukan pembagi an delapan dari seratus biasanya akan dii kuti
kesul itannya melakukan pembagi an delapan dari seribu dan lai nnya. Tentu kesul itan tersebut merupakan kendala dalam pembel ajaran.
g. sebagi an anak kurang tel iti dalam mengerjakan soal. K urang teliti mengerjakan soal juga merupakan kendala dalam pembelajaran karena
akan menghambat tujuan pembelaj aran. h. dal am pembelaj aran terkesan guru lebih domi nan, sedangkan siswa hanya
mengi kuti saj a instruksi guru. Pembelaj aran secara dominan yang dil akukan guru dikatakan sebagai pembelaj aran
teachers centre
dapat mengakibatkan si swa hanya menuruti peri ntah guru dan akan mematikan kreatif itas siswa. K ekurangmandirian siswa akan muncul dan bil a hal i ni
berl arut-l arut akan menci ptakan si fat menunggu perintah bagi si swa dalam segal a hal.
Mo d ul 1 Pe ne ntua n Fo kus Ma sa la h untuk PTK d a la m Pe mb e la ja ra n Ma te ma tika SD
12
2. Mengidentifikasi Masalah
Langkah awal yang cukup penting bagi A nda untuk digunakan dalam memecahkan masalah adalah mengenal i masalah tersebut secara cermat dan tel iti agar dapat
ditemukan masal ah nyata dalam pembel aj aran. Di atas telah dimunculkan masal ah- masalah dalam pembelajaran yang mengakibatkan kekurangl ancaran dal am proses
pembelaj aran untuk mencapai tuj uan. Mengidentifi kasi masalah yang dihadapi dalam pembelaj aran berarti mentabul asi secara rinci seti ap masal ah yang muncul dal am
kegi atan pembelaj aran. M engidentif ikasi masalah yang di hadapi perlu di lakukan secara kolaborati f bersama kol ega guru yang sedang melakukan PTK , agar diperoleh
masalah yang benar-benar krusial dalam pembel ajaran. M asal ah yang di cermati dapat berasal dari si swa, guru, medi a maupun li ngkungan.
Berdasarkan masalah yang muncul dal am
case study
Bu Harliny, A nda dapat mengidentifi kasi masalah secara l ebih ri nci dalam bentuk kal imat beri ta sebagai
beri kut: a. si swa tidak menguasai pembagian yang hasi lnya merupakan bi langan pecahan
b. si swa ti dak akti f dal am mengi kuti pel ajaran c. daya i ngat si swa rendah
d. si swa cenderung santai dalam menerima pel ajaran e. si swa kurang teli ti dalam menyel esai kan soal
f. si swa mengal ami kesul itan dalam mel akukan pembagian dari bi langan tertentu
g. si swa hanya menebak dalam mengubah pecahan biasa menjadi persen h. si swa kesuli tan mengal ikan pecahan dengan suatu bil angan tertentu
i. guru banyak mendominasi kegi atan dal am pembel ajaran
K esembi lan kal imat berita tersebut di atas merupakan i denti fikasi masalah dal am proses pembelaj aran Bu Harli ny.
B. Kegiatan Belajar 2: Menganalisis dan Merumuskan Masalah 1. Menganalisis Masalah
A pabil a masalah dalam pembelaj aran matematika telah berhasil dii denti fi kasi, langkah sel anjutnya adalah menganal isi s masalah tersebut. A nali si s masalah
Pe nyusuna n Pro p o sa l Pene litia n Tind a ka n Ke la s d a la m Pe mb e la ja ra n Ma te ma tika d i SD
13
bertujuan untuk mengumpul kan inf ormasi mengenai karakteri sti k masalah sehingga dapat disi mpul kan kemungkinan penyebab ti mbul nya masalah-masalah tersebut.
Berdasarkan karakteristik masalah, Anda dapat menentukan tindakan apa yang tepat guna menyelesaikan masal ah tersebut.
A nali sis masalah di lakukan dengan cara mengklasi fi kasi kecenderungan masal ah tersebut diti njau dari berbagai perspekti f. Perspekti f yang umum digunakan dal am
anal isa pembelajaran adal ah metode pembelaj aran, materi pembelajaran, atau medi a pembelaj aran.
Perhatikan masal ah yang telah di identif ikasi beri kut: a. si swa tidak menguasai pembagian yang hasi lnya merupakan bi langan pecahan
b. si swa ti dak akti f dal am mengikuti pembelaj aran c. daya i ngat si swa rendah
d. si swa cenderung santai dalam menerima pel ajaran e. si swa kurang teli ti dalam menyel esai kan soal
f. si swa mengal ami kesul itan dalam mel akukan pembagian dari bi langan tertentu
g. si swa hanya menebak dalam mengubah pecahan biasa menjadi persen h. si swa kesuli tan mengal ikan pecahan dengan suatu bil angan tertentu
i. guru banyak mendominasi kegi atan dal am pembel ajaran
Berbagai masalah tersebut muncul dimungkinkan karena: a. si swa bel um menguasai pengetahuan prasyarat untuk mempelaj ari materi
mengubah pecahan bi asa menjadi persen b. si swa belum menguasai konsep mengubah pecahan biasa menjadi persen
c. si swa kurang konsentrasi dal am bel ajar d. guru mendominasi dalam pembel ajaran yaitu akti f menj elaskan sementara siswa
hanya pasif mendengarkan dan mel aksanakan perintah guru Dari anali sis tersebut muncul suatu pertanyaan. A pakah guru telah menerapkan
PAK EM? A pakah guru dal am pembel ajaran tel ah menggunakan salah satu tipe kooperatif ? Apakah pendekatan yang di gunakan telah sesuai dengan taraf berpiki r
si swa? A pakah guru sudah memanf aatkan media dalam pembelaj aran matematika seperti alat peraga?
Mo d ul 1 Pe ne ntua n Fo kus Ma sa la h untuk PTK d a la m Pe mb e la ja ra n Ma te ma tika SD
14
Mungki nkah berbagai masalah tersebut muncul karena karakteri stik materi pembelaj arannya? Apakah terdapat kesal ahan konsep yang disampaikan guru?
A pakah materi ajar cukup menarik perhati an si swa? Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut, diperoleh kecenderungan bahwa
masalah tersebut muncul karena strategi pembelaj aran yang di gunakan ti dak berpusat pada siswa. Kesimpulan yang dapat di muncul kan adalah perl u melakukan inovasi
dal am strategi pembelajaran. Dari masalah-masalah yang ada di upayakan dil akukan pembenahan atau tindakan
sehi ngga dapat menanggul angi kelemahankekurangan yang terj adi dalam pembelaj aran. Dalam melakukan peneli ti an dimungkinkan semua masalah sekal igus
diselesaikan dengan satu perlakuan, namun secara pri oritas perl u dipi lih f okus masalah yang akan diperbaiki atau dicari solusi nya. Untuk i tu di perl ukan batasan
masalah dengan cara memil ih masal ah-masal ah yang akan dil akukan tindakan, dal am hal ini perlakuan ti ndakan kelas.
Fokus masal ah adal ah masalah yang mendasar, krusi alpenti ng, dal am j angkauan kemampuan penel iti, dan f okus masalah ini diduga menjadi penyebab utama
munculnya masal ah lai n. Fokus masalah untuk
case study
Bu Harli ny mi sal nya keaktifan siswa, ketel itian siswa, daya ingat siswa, penggunaan medi a, atau
penguasaan konsep.
2. Merumuskan Masalah
Rumusan Masalah dalam penel itian ti ndakan adal ah beberapa pertanyaan yang akan terjawab setel ah ti ndakan selesai di lakukan. Rumusan masalah di nyatakan dalam
bentuk kali mat tanya dengan memperhatikan : a. masalah hendaknya dirumuskan secara j el as
b. perumusan tidak mempunyai makna ganda c. rumusan masalah pada umumnya menunjukkan hubungan dua vari abel yai tu
hubungan antara masal ah dengan al ternatif ti ndakan. d. rumusan masalah hendaknya dapat diuj i
e. rumusan masal ah hendaknya menunj ukkan secara j elas subjek danatau lokasi penel itian
Pe nyusuna n Pro p o sa l Pene litia n Tind a ka n Ke la s d a la m Pe mb e la ja ra n Ma te ma tika d i SD
15
A lternati f rumusan masal ah untuk
case study Ketika Proses Mengalikan atau
Membagi Menjadi Faktor Penentu sebagai berikut.
a. A pakah pembelaj aran dengan pendekatan kooperatif ti pe
Student Teams Achievment Divisions
STAD dapat meningkatkan keakti fan siswa dalam mempelajari materi mengubah pecahan biasa menjadi persen di kelas V SD?
Perumusan cukup jel as, tidak mengandung kal imat tidak bermakna, memuat dua vari abel kunci yaitu pembelaj aran dengan kooperati f ti pe STA D dan keakti fan
si swa dalam mempelaj ari bil angan pecahan. K eakti fan siswa meningkat atau tidak dapat diuj i dengan menggunakan l embar pengamatan.
b. A pakah penerapan pembelajaran dengan pendekatan kooperati f tipe Ji gsaw dapat meni ngkatkan daya ingat si swa mempel aj ari materi mengubah pecahan biasa
menj adi persen di kelas V SD? Perumusan cukup jel as, tidak mengandung kal imat tidak bermakna, memuat dua
vari abel kunci yaitu pembel ajaran dengan kooperatif tipe Ji gsaw dan daya i ngat si swa untuk mempelaj ari konsep bi langan pecahan. Daya ingat siswa untuk
mempel ajari konsep bi langan pecahan meningkat atau ti dak dapat diuji dengan menggunakan instrumen tes.
c. A pakah pembel ajaran dengan pendekatan PAK EM dapat meni ngkatkan keteli ti an si swa dal am mempelajari materi mengubah pecahan biasa menjadi persen di
kel as V SD? Perumusan cukup j elas, mengandung kali mat bermakna, memuat dua vari abel
kunci yai tu pembelaj aran dengan pendekatan PA K EM dan keteli tian si swa dal am mempel ajari matematika. Keteli ti an si swa dalam mempelaj ari matematika dapat
diuj i dengan menggunakan i nstrumen tes. d. A pakah pembel ajaran dengan pendekatan kooperatif tipe
Teams Games Tournament
TGT dapat meni ngkatkan penguasaan konsep mengubah pecahan biasa menj adi persen di kelas V SD?
Perumusan cukup j elas, mengandung kali mat bermakna, memuat dua vari abel kunci yaitu pembel ajaran dengan pendekatan kooperatif tipe TGT dan penguasaan