pembelajarannya dipengaruhi oleh faktor tujuan, siswa, situasi, fasilitas, media pembelajaran dan pengajar itu sendiri. Semakin baik dan semakin tepat
guna suatu metode yang merupakan bagian dari suatu strategi maka akan semakin efektif pula pencapaian tujuan yang telah ditetapkan,sehingga hasil
belajar lebih baik. Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa keefektivan proses
belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya dengan menggunakan metode yang mendukung dalam pembelajaran agar tujuan dapat
dicapai secara optimal.
B. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan judul proposal penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Peneltian oleh Titik Kustantiningsih 1996 tentang “ Efektivitas Metode
Permainan Identifikasi terhadap Motivasi Belajar Membaca Permulaan bagi Anak Tunagrahita Mampudidik di SLB C Negeri I Yogyakarta Tahun
19951996” Penelitian ini mempunyai dua variabel dan mempunyai tujuan penelitian terhadap motivasi belajar membaca permulaan. Pelaksanaan di
lakukan pada anak tunagrahita dengan teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi dan wawancara dan analisis datanya menggunakan T-
tes. Kesimpulan menunjukkan bahwa metode permainan identifikasi lebih efektif dibandingkan dengan metode ejaan dalam meningkatkan motivasi
belajar membaca permulaan pada anak tunagrahita. Hal ini dibuktikan dengan mean kelompok eksperimen 9,053 lebih besar dari mean kelompok kontrol.
Dengan demikian penggunaan metode permainan identifikasi lebih baik dibandingkan metode ejaan dalam meningkatkan motivasi belajar membaca
permulaan kelas D2 di sekolah. 2.
Penelitian oleh Yuniar Susanti 1998 tentang “ Metode Bermain Peran untuk Mereduksi Reaksi Emosional Anak Tunagrahita Mampulatih di Sekolah Luar
Biasa PGRI Minggir Sleman Yogyakarta “ Penelitian ini mempunyai dua variabel dan mempunyai tujuan penelitian yaitu untuk mereduksi reaksi
emocional anak tunagrahita mampultatih. Adapun jenis penelitiannya deskriptif dan hipotesisnya deskriptif. Pelaksanaan di lakukan pada anak
tunagrahita di Sekolah Luar Biasa PGRI Minggir Sleman Yogyakarta, dengan teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi dan wawancara, analisis
datanya menggunakan deskriptif kualitatif. Kesimpulannya metode bermain peran efektif untuk mereduksi reaksi emosional anak tunagrahita mampulatih
yang ditunjukkan dengan semakin berkurangnya perilaku murid mengganggu aktivitas belajar didalam kelas karena siswa mogok belajar atau mengganggu
teman sekelas. Hal ini menyebabkan proses belajar mengajar didalam kelas menjadi lebih baik.
3. Penelitian oleh Iman Yuwono 1998 tentang “Penggunaan Metode Role
Playing untuk Meningkatkan Aktivitas Pembelajaran Pendidikan Pancasila d
an Kewarganegaraan pada Siswa Tunanetra “Penelitian ini mempunyai dua
variabel dan mempunyai tujuan penelitian yaitu mengetahui penggunaan metode role playing untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran. Adapun
jenis penelitiannya Quasi Eksperimen. Pelaksanaan di lakukan pada siswa SLB dengan teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, analisis
datanya menggunakan T-tes. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan metode role playing efektif dari pada pola pembelajaran konvensional untuk
meningkatkan aktivitas
pembelajaran pendidikan
pancasila dan
kewarganegaraan pada siswa tunanetra. 4.
Penelitian oleh Danang Yudianto Wijaya 1999 tentang “ Efektivitas Metode Discovery Terhadap pembelajaran IPA pada Siswa Berbakat Akademik kelas
V SD Ungaran I Yogyakarta Tahun Pelajaran19981999” Penelitian ini
mempunyai dua variabel dan mempunyai tujuan penelitian yaitu mengetahui efektivitas metode discovery terhadap pembelajaran IPA. Adapun jenis
penelitiannya Quasi Eksperimen. Pelaksanaan di lakukan pada siswa kelas V SD Ungaran I Yogyakarta dengan teknik pengumpulan datanya menggunakan
observasi dan tes, analisis datanya menggunakan T-tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata kelompok eksperimen sebesar 18,
sedangkan skor rata-rata kelompok kontrol sebesar 14,25. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA yang menggunakan metode
discovery lebih efektif secara signifikan daripada yang menggunakan konvensional pada siswa berbakat akademik kelas V SD Ungaran Yogyakarta.
5. Penelitian oleh Susi Merie sta 2002 tentang “Pelaksanaan Metode Bermain
Peran Dalam Pembelajaran Budi Pekerti di TK Budi Mulia Dua Yogyakarta” Penelitian ini mempunyai satu variabel dan mempunyai tujuan penelitian
yaitu Pelaksanaan metode bermain peran dalam pembelajaran budi pekerti. Adapun jenis penelitiannya deskriptif dan hipotesisnya kualitatif. Pelaksanaan
di lakukan pada siswa TK Budi Mulia Dua Yogyakarta dengan teknik pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi, observasi dan wawancara
analisis datanya menggunakan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode bermain peran cukup efektif digunakan sebagai salah satu
metode dalam pembelajaran.Materi pelajaran dapat lebih mudah dipahami siswa, karena siswa diajak secara langsung merasakan situasi yang ada dalam
cerita. 6. Penelitian oleh Giyanti 2009 tentang
“ Efektivitas Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Kompetensi Kognitif dan Afektif pada Pembelajaran Sanitasi
Higiene GHS 01 Siswa K elas X SMK Negeri 3 Klaten “ untuk mengetahui
tingkat efektivitas penggunaan metode diskusi dan Penelitian ini mempunyai dua variabel. Pelaksanaan di lakukan pada siswa SMK N 3 Klaten Jurusan
Boga dengan teknik pengumpulan datanya menggunakan dokumentasi, observasi dan tes. Diketahui terdapat perbedaan rerata antara kelompok
eksperimen yang diberi perlakuan dengan metode diskusi dan kelompok kontrol yang diberi perlakuan dengan konvensional dapat menunjukan bahwa
rerata kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol.
7. Penelitian oleh Arianita 2009 tentang “ Efektivitas Penerapan Metode
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada Mata Pelajaran Menyiapkan dan Mengolah Produk Cake di SMK IT AL-FURQON Senden Bantul Yogyakarta
“Penelitian ini mempunyai satu variabel dan mempunyai tujuan penelitian yaitu mengetahui efektivitas metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Adapun jenis penelitiannya Quasi Eksperimen. Pelaksanaan di lakukan pada siswa SMK IT AL-FURQON dengan teknik pengumpulan datanya
menggunakan observasi dan tes, analisis datanya menggunakan T-tes. Posisi penelitian dapat dilihat pada Tabel 4. Posisi Penelitian di bawah ini
Tabel 4. Posisi Penelitian Relevan dan Perbedaan Penelitian
Penelitian Uraian
Titik K. 1996
Yuniar 1998
Imam Y. 1998
Danang 1999
Susi M. 2002
Giyanti 2009
Arianita 2009
Kusnindya 2011
Tujuan Penelitian
Efektivitas Metode
√ √
√ √
√ √
Metode pembelajaran
√ √
√ √
√ √
Pelayanan Prima
√ Pencapaian
kompetensi √
Kompetensi belajar
√ Pembelajaran
√ √
√ √
√ √
Penggunaan Metode
√ √
√ √
√ √
√ Hipotesis
Deskriptif √
√ √
√ √
Asosiatif Komparatif
√ √
Variabel Satu
√ √
Dua √
√ √
√ √
√ Lebih dari dua
√ Jenis
Penelitian Deskriptif
√ √
Ex Nilai facto Quasi-
Eksperiment √
√ √
√ √
True Eksperiment
Asosiatif Tempat
SMK √
√ √
SD √
TK √
SLB √
√ √
√ √
Sampel Dengan sampel
√ √
√ √
Instrumen Angket
Dokumentasi √
√ √
Observasi √
√ √
√ √
√ √
Tes √
√ √
√ Wawancara
√ √
√ Analisis
Data Deskriptif
√ √
Kualitatif √
√ T-tes
√ √
√ √
√ Uji Hipotesis
C. Kerangka Berfikir