Pelaporan dan Tindak Lanjut Penanggulangan DBD

b. Desakelurahan rawan II sporadis yaitu apabila dalam tiga tahun terakhir terjangkit DBD tetapi tidak setiap tahun maka dilakukan: i. Pemeriksaan jentik berkala. ii. Penyuluhan pada masyarakat. c. DesaKelurahan rawan III potensial yaitu apabila dalam tiga tahun terakhir tidak pernah terjangkit penyakit DBD tetapi penduduknya padat, mempunyai hubungan transportasi yang ramai dengan wilayah lain dan persentase ditemukan jentik lebih dari 5, maka dilakukan: i. Pemeriksaan Jentik Berkala di rumah dan tempat umum akan tetapi pemeriksaan di rumah di lakukan jika ada DesaKelurahan rawan I atau II di kecamatan yang sama. ii. Penyuluhan kepada masyarakat. d. DesaKelurahan bebas yaitu desakelurahan yang tidak pernah terjangkit DBD, dan ketinggian lebih dari 1000 meter dari permukaan laut atau yang ketinggiannya kurang dari 1000 meter tetapi persentase rumah yang ditemukan jentik kurang dari 5 maka dilakukan: i. Pemeriksaan jentik berkala di tempat umum. ii. Penyuluhan kepada masyarakat.

2.5.2. Pelaporan dan Tindak Lanjut Penanggulangan DBD

Dokter atau petugas kesehatan yang menemukan kasustersangka DBD diwajibkan melapor kepada Puskesmas setempat sesuai dengan domisili tempat tinggal pasien dan membuat surat pengantar untuk disampaikan kepada kepala Karmila : Peran Keluarga Dan Petugas Puskesmas Terhadap Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD Di Perumnas Helvetia Medan Tahun 2009, 2009 USU Repository © 2008 desakelurahan melalui keluarga pasien. Laporan kasustersangka DBD dari Rumah Sakit dan Puskesmas Perawatan lalu dikirim kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Kota, dengan tembusan kepada Puskesmas sesuai dengan tempat tinggal pasien yang bersangkutan. Pelaporan dilakukan 24 jam setelah diagnosa sementara ditegakkan. Puskesmas yang menerima laporan adanya kasus DBD melaksanakan penyelidikan Epidemiologis dan penanggulangan focus untuk membatasi penularan penyakit DBD: 1. Penyelidikan Epidemiologi: meliputi kegiatan pencarian penderita DBD tambahantersangka DBD, serta pemeriksaan jentik di rumah pasien dan 20 rumah sekitarnya. Tujuan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui ada tidaknya risiko penularan lebih lanjut. 2. Penanggulangan fokus di lapangan meliputi kegiatan: a. Penyemprotan insektisida fogging focus bila sesuai indikasi, yaitu: ditemukan ≥ 1 kasus DBD lainnya, ditemukan 3 penderita panas tanpa sebab yang jelas tersangka DBD serta ditemukan jentik 5 rumah bangunan yang diperiksa. b. Penggerakan masyarakat untuk PSN secara bersama-sama yang dikoordinasi olrh Kepala DesaKelurahan setempat. c. Jika diperlukan dilakukan larvadinasi terutama untuk daerah sulit air. d. Penyuluhan kepada masyarakat tentang gejalatanda dini DBD dari pertolongan pertama oleh masyarakat serta PSN DBD. Karmila : Peran Keluarga Dan Petugas Puskesmas Terhadap Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD Di Perumnas Helvetia Medan Tahun 2009, 2009 USU Repository © 2008 Dinas Kesehatan Desa Puskesmas dan Penyelidikan Epidemiologi Puskesmas Perawatan Keluarga RSUnit pelayanan Kesehatan Gambar 2.1. Alur Pelaporan Kasus DBD

2.5.3. Penataan Lingkungan