Cara Pemberantasan Nyamuk Aedes aegypti

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Pemberantasan Nyamuk Aedes aegypti oleh Keluarga

5.1.1. Cara Pemberantasan Nyamuk Aedes aegypti

Seperti influenza atau penyakit infeksi lain, infeksi virus dengue dapat berulang, mungkin seseorang bisa mengalami infeksi virus dengue dua, tiga, atau empat kali. Virus dengue dapat menyerang siapapun melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektornya. Oleh karena itu, penting untuk melakukan segala upaya untuk menghindari demam berdarah berulang. Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang dapat tertular demam berdarah, termasuk orang yang pernah mengalami sakit demam berdarah. Dua faktor ini sangat menentukan seseorang akan terkena DBD atau tidak, terutama saat penyakit DBD meningkat. Dua faktor tersebut adalah faktor ekternal dan internal. Faktor eksternal meliputi ketahanan tubuh atau stamina seseorang. Jika kita mampu menjaga kondisi badan tetap bugar, kemungkinan kecil untuk terkena demam berdarah. Faktor eksternal merupakan faktor yang datang dari luar tubuh manusia. Faktor ini tidak mudah dikontrol karena melibatkan lingkungan dan perilaku orang-orang disekitar kita. Oleh karena itu, untuk menghindarinya perlu usaha yang lebih keras Satari, 2004. Penyakit DBD menjadi masalah kesehatan masyarakat karena jumlah penderitanya tinggi dan penyebarannya yang makin luas, terutama di musim Karmila : Peran Keluarga Dan Petugas Puskesmas Terhadap Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD Di Perumnas Helvetia Medan Tahun 2009, 2009 USU Repository © 2008 penghujan. Sejumlah pakar kesehatan setuju bahwa kondisi ini juga dipengaruhi oleh budaya masyarakat yang senang menampung air untuk keperluan rumah tangga dan kebersihan dirinya. Hal ini menjadi faktor eksternal yang memudahkan seseorang menderita DBD. Masyarakat kita lebih senang mandi dengan menampung air dahulu ke dalam bak mandi daripada menggunakan shower. Padahal kondisi ini memberikan kesempatan pada nyamuk Aedes aegypti untuk hidup dan berkembang Satari, 2004. Hal tersebut sesuai dengan yang ditemukan di masyarakat Perumnas Helvetia yang menampung air dengan wadah penampung air yaitu tong walaupun hal tersebut terpaksa mereka lakukan karena keterbatasan air bersih seperti narasi keluarga berikut: “Maklumlah perumnas Helvetia sering mati air, sehingga untuk mandi, mencuci dan kakus harus ditampung dalam “tong” dan ember-ember”. Nyamuk ini sangat senang berkembang biak ditempat penampungan air karena tempat itu tidak terkena sinar matahari langsung. Nyamuk ini tidak dapat hidup dan berkembang biak di daerah yang berhubungan langsung dengan tanah. Dan dari berbagai tempat berkembang biak, bak mandi merupakan tempat penampungan air yang paling banyak mengandung larva Aedes aegypti. Hal ini dikarenakan kamar mandi masyarakat kita umumnya lembab, kurang sinar matahari dan sanitasi atau kebersihannya kurang terjaga. Nyamuk Aedes lebih menyukai beristirahat di tempat yang gelap, lembab, tepat bersembunyi di dalam rumah atau bagunan, termasuk tempat tidur, kloset, kamar mandi dan dapur. Walaupun jarang, juga ditemukan di luar rumah Karmila : Peran Keluarga Dan Petugas Puskesmas Terhadap Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD Di Perumnas Helvetia Medan Tahun 2009, 2009 USU Repository © 2008 ditanaman atau tempat berlindung lainnya, tempat beristirahat di dalam rumah adalah di bawah perabotan, benda-benda yang digantung seperti baju dan tirai dan dinding. Keluarga memegang peranan penting dalam menjaga kebersihan rumah, apabila keluarga selalu menjaga kebersihan rumahnya maka nyamuk penyebab demam berdarah tidak dapat berkembang biak dikarenakan sifat dari nyamuk demam berdarah sendiri yang sangat senang hidup dan berkembang biak ditempat yang lembab dan bersih. Selama ini kita terlalu banyak berharap kepada Pemerintah agar dapat mencegah penyebaran demam berdarah padahal hal tersebut dapat dicegah oleh keluarga melalui kebersihan rumah dan lingkungan Anonim, 2007. Kebersihan di dalam rumah bukan hanya dalam menjaga rumah tersebut bersih tetapi juga dari semua hal yang dapat menjadi peristirahatan nyamuk seperti baju yang bergantungan dan kurangnya ventilasi sehingga rumah lembab. Biasanya kebersihan di dalam rumah terdiri dari membersihkan rumah secara teratur setiap hari dan menjaga kebersihan rumah lainnya yaitu antara lain kamar mandi. Adapun cara membersihkan bak mandi yaitu secara berkala keluarga melakukan pengurasan dan pembersihan dinding dalamnya, lalu taburi air dengan larvasida untuk membunuh jentik-jentik yang ada, serta bila rumah akan ditinggalkan untuk beberapa hari maka bak mandi harus dikosongkankeringkan. Karmila : Peran Keluarga Dan Petugas Puskesmas Terhadap Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD Di Perumnas Helvetia Medan Tahun 2009, 2009 USU Repository © 2008 Mungkin hampir setiap rumah di Indonesia memiliki tempat penampungan air. Itu artinya di setiap rumah jentik Aedes aegypti dapat berkembang biak. Oleh karena itu, gerakan memberantas nyamuk harus dilakukan pada setiap keluarga di rumahnya. Kegiatan ini harus dilakukan secara serempak mengingat nyamuk ini mempunyai kemampuan terbang yang cukup jauh dengan radius 100-200 meter. Jadi, jika anda sudah membersihkan seluruh rumah, bukan tidak mungkin salah satu keluarga kita atau bahkan kita sendiri tetap tertular DBD. Penelitian Satari 2004, menunjukkan di daerah dengan persediaan air tanpa pipa atau PAM, perkembangan nyamuk Aedes aegypti-nya lebih tinggi karena penampungan air lebih banyak dibandingkan di daerah yang sudah tersedia air dengan saluran pipa. Hal ini tidak sejalan dengan hasil pengamatan saya karena walaupun masyarakat Perumnas Helvetia menggunakan PAM tetap saja masyarakatnya terkena demam berdarah. Apabila aliran sumber air tidak memadai dan hanya tersedia pada jam-jam tertentu atau sedikit, maka harus diperhatikan kondisi penyimpanan air pada berbagai jenis wadah karena hal tersebut dapat meningkatkan perkembangan Aedes. Kebanyakan wadah tersebut besar dan berat seperti tangki penyimpanan air dan sulit untuk dikeringkan atau dibersihkan, bahkan sumur bersih apabila tidak dimanfaatkan juga bisa menjadi tempat kembang biak nyamuk. Sangat penting tersedianya air minum dalam jumlah yang cukup, berkualitas baik dan Karmila : Peran Keluarga Dan Petugas Puskesmas Terhadap Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD Di Perumnas Helvetia Medan Tahun 2009, 2009 USU Repository © 2008 terus menerus untuk mengurangi kemungkinan penyimpanan air dalam wadah yang dapat berfungsi sebagai tempat perindukan jentik Depkes RI, 2007. Sumber utama perkembangbiakan Ae. aegypti sebagian besar adalah wadah-wadah penampungan air untuk keperluan rumah tangga, termasuk wadah dari keramik, tanah liat dan bak semen yang berkapasitas besar. Wadah penampungan harus ditutup dengan penutup yang rapat atau kasa. Setelah menggunakan air harus dijaga agar wadah tertutup kembali Depkes RI, 2003. Dari hasil penelitian yang saya lakukan maka di Perumnas Helvetia dari empat keluarga tersebut yang diamati seluruhnya melakukan penampungan air untuk kebutuhan sehari-hari. Sudah seharusnya keluarga dalam mengantisipasi ketersediaan air tersebut dengan menggunakan wadah penampungan air yang tertutup dan terjaga baik. Walaupun menggunakan tong yang besar untuk menampung air karena keterbatasan air tetapi selama tong penampung air tersebut tertutup rapat dan bila selesai mengambil air lalu tong tersebut ditutup kembali serta membersihkan dan membuang air sisa yang ada di dalam tong secara berkala dan menyikat tong penampung air tersebut maka jentik demam berdarah tidak akan ada di dalamnya.

5.1.2. Sanitasi Lingkungan