dengue merupakan sumber penularan penyakit demam berdarah. Virus dengue berada dalam darah selama 4-7 hari mulai hari 1-2 hari sebelum demam. Bila
penderita tersebut digigit nyamuk penular, maka virus dalam darah akan ikut terhisap masuk dalam lambung nyamuk. Selanjutnya virus akan memperbanyak
diri dan tersebar diberbagai jaringan tubuh nyamuk termasuk di dalam kelenjar liurnya. Kira-kira 1 minggu setelah mengisap darah penderita, nyamuk tersebut
siap untuk menularkan kepada orang lain masa inkubasi ekstrinsik. Virus ini akan tetap berada dalam tubuh nyamuk sepanjang hidupnya. Oleh karena itu
nyamuk aedes aegypti yang telah menghisap virus dengue itu menjadi penular infektif sepanjang hidupnya. Penularan ini terjadi karena setiap kali nyamuk
menusukmengigit, sebelum menghisap darah akan mengeluarkan air liur melalui alat tusuknya proboscis agar darah yang diisap tidak membeku. Bersama air liur
inilah virus dengue dipindahkan dari nyamuk ke orang lain Depkes RI, 1992.
2.4.1. Tanda-tanda Penyakit DBD
Pada hari pertama sakit, penderita panas mendadak secara terus menerus dan badan terasa lemah dan lesu. Pada hari kedua dan ketiga akan timbul bintik-bintik
perdarahan, lembam atau ruam pada kulit di muka, dada, lengan atau kaki dan nyeri ulu hati serta kadang-kadang mimisan, berak darah atau muntah. Antara hari
ketiga sampai ketujuh, panas turun secara tiba-tiba. Kemungkinan yang selanjutnya adalah penderita sembuh atau keadaan memburuk yang ditandai
dengan gelisah, ujung tangan dan kaki dingin dan banyak mengeluarkan keringat.
Karmila : Peran Keluarga Dan Petugas Puskesmas Terhadap Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue DBD Di Perumnas Helvetia Medan Tahun 2009, 2009
USU Repository © 2008
Bila keadaan berlanjut, akan terjadi renjatan lemah lunglai, denyut nadi lemah atau tidak teraba. Kadang-kadang kesadarannya menurun Depkes, 1992.
Pada dasarnya pengobatan DBD bersifat simtomatik dan suportif yaitu pemberian cairan oral untuk mencegah dehidrasi. Apabila cairan oral tidak dapat
diberikan oleh karena tidak mau minum, muntah atau neyeri perut yang berlebihan, maka cairan intravena biasanya cairan ringer laktat atau NaCL perlu
diberikan. Transfusi darah diberikan kepada penderita yang mengalami perdarahan yang membahayakan seperti hematemesis, melena, serta penderita
yang menunjukkan penurunan kadar Hemoglobin Hb, Hematokrit Ht pada pemeriksaan berkala. Indikasi pemberian transfusi pada penderita yaitu jika ada
perdarahan yang jelas secara klinis dan abdomen yang semakin tegang dengan penurunan kadar Hb yang mencolok Depkes RI, 2004.
Pada fase demam dianjurkan Depkes RI, 2006: 1 Istirahat di tempat tidur bed rest selama masih demam 2 Obat antipiretik atau kompres hangat
diberikan bila diperlukan 3 Memberikan minum sebanyak-banyaknya, karena penderita DBD mengalami kekurangan cairan di dalam tubuh. Oleh sebab itu
pertolongan pertama yang paling penting adalah memberi minum sebanyak- banyaknya. Minuman dapat berupa jus buah, air teh manis, sirop, susu, serta
larutan oralit.
2.4.2. Vektor Penular